Cinta tanpa koma
hun yan
n dari arah dapur membangunkan R
ermalas-malasan terbaring di kasur
i istri orang. Apa kata mertuamu nanti melihat kamu yang ogah-ogahan," t
rutu Rindu dengan rasa yang masih mengantuk mulai turun dari kasur berjalan ke arah
mandi?" kata Ibu Wulan yang melihat Ri
knya yang berada di sampiran pas di b
ri keraton saja. Itu sudah ada Nak Rudi
agi-pagi tidak biasanya, "Loh Bu, kenapa Mas Rudi ke
arin kamu digodai anak berandal yang suka nongkrong di depan pertigaan ujung desa jadi ba
s Rudi Bu," teriak Rind
Byur
engguyurkan air dari gayung ya
ra berandal itu bagaimana? kalau ada Nak Rudi kan bapak dan ibu jadi tidak khawatir. Lagian kamu kan jadi tidak men
amar kecil dengan masih memakai handuk yang dipakai menutupi
ang satunya lagi adiknya apa lagi wadu
duduk di atas kursi panjang dari kayu sambil menikmati
tau padi hasil panen sawahnya yang tak seber
tengah duduk. Terdengar sayup-sayup Pak Ahmadi riang menyanyikan syair Jawa kuno peninggalan para
utih Tu
Ning Ke
et Tibo
Nye
o Kemba
Kembang
ah dengar?" kata Rudi memperhatikan P
a kuno toh," kata Pak Ahmadi masih dengan memegan
pa itu Pak?" kata
dak mengenal lagi syair peninggalan
pa dan siapa penciptanya. Agar saya sebagai anak muda zaman sekar
Pak Ahmadi ikut duduk di samping Rudi mengambil segelas ko
Kanjeng Sunan Giri dan Kanjeng Sunan Ampel. Dimanah syair in
pa hubungannya bunga turi putih sama
berarti dalam bahasa Indonesia sini aku beri tahu. Putih yang berarti ka
semakin berminat menyimak den
a ditanam di kebun besar ya pemaka
a Pak?" kata Rudi t
tu. Bagaimana tidak dalam ayat Alquran kan sudah di jelaskan saat kiamat nanti di Padang Maks
kata Rudi mengan
tnya?" tanya Rudi semakin antusias me
Indonesia begini. Hidup ini sementara seperti datangnya kilat cepat sekali tahu-ta
ngah menikmati sarapan sepiring n
sambil mengulek sambal di atas cobek atau layah k
ra Rindu tersedak mend
minum dulu," kata Ibu Wulan menyodorkan air put
di," kata Ibu Wulan sambil menyenggol-nyenggol b
namun mukanya nampak j
kan, ia kan?" kata Ibu Wulan m
rapan pergi ke tempat cucian piring henda
Sekar yang tiba-tib
ini sudah kayak hantu saja tiba-tiba ada," kata Ri
suruh buru-buru sudah ditu
du bergegas pergi ke
berapa lama Rindu berjala
..!" jawab Ri
ekar saja ya hehehe," ucap Sekar tertawa kecil s
as kembali pergi ke depan rumah sambil mengamb
celetuk Pak Ahmadi melihat
sarapan dulu, Mas Rudi sudah sarapan?"
kasih ya Mas sudah sarapan
sini kamu kelamaan Ndok (Sebutan anak pere
an aku juga lagi tidak
merepotkan Mas R
sedari kecil. Apa lagi Pak Ahmad
a Pak Ahmadi menyalami tangannya lalu mencium punggung
t kuliah dulu," kat
ak Ahmadi pada Rudi yang sudah berada di atas Motor l
tan sama Ibu D
berangkat,"
r Ibu Wulan menyahut dar
ong tidak baik masak te
Adik sudah hampir telat Mas
bergerak maju meninggalkan pelataran depan rumah Rindu menyusuri ja