Jodoh Dari Ayah
amu jangan k
iba-tiba itu, son
ada ap
anpa di suruh pun, jika tak ada kel
ah. Ayah hanya memandang sekilas hin
r kamu." Ucapnya dengan muka datar. Namun
ketek dan bulu hidung pun ikut berdiri menden
ang hati juga mulai resah menan
akan menolak
Badanku tak lagi mampu menopang bobot
erumah tangga saja aku tak memili
yah tahu kejahilan anak jaman sekarang hing
i ini tak pantas jika di
ni empedu dan pankreas pun ikut tak terima mend
ah. Ucapan Ayah memang sepertinya bukan guyonan, t
mau sama laki-laki tua!" Sesak yang kupendamk
saling kenal mungkin tak masalah, tapi ini? Bahkan sepe
yah yang masih bis
ng melamar aku?! Bisa disimpulkan k
l ... Buka
alah tawanya yang kemudian menggem
ar kamu ... " ucapannya terjeda karen
dirinya sendiri.
u yang semula hanya berembun dan be
nangis. Ini
ranya itu. Sebagai aksi protes karena dengan sesuka hat
, Yah. jangan setengah-setenga
m melihat adanya celah untuk menol
awabnya dengan kekehan k
ua yang selalu aku agungkan itu? Kenapa
pa harus menjodohkanku segala
enjodohkan kamu A
lu ini apa namanya Y
g melamar. Ayah nggak ada niat
di yang nggak mau disalahkan bukan hanya per
masih belum cukup dikatakan bahwa Ayah mau menjodohkan aku!
m saja, kenapa tidak membelaku. Apakah ini
ba tuhan. Dan yang jelas lagi dia sudah mapan juga pandai mengurus kantor. Jadi kalau
takan memang benar" Hatiku memberikan sinyal
jika memang dia nantinya bukanlah jodohku
pa aku minta Ayah sudah menyebutkan na
lang entah ke mana. Hati yang sebelumnya sudah siap
sama dia Mah. Mendengar naman
r detektif cilik dalam komik detektif Conan. Apakah ... bentuknya mirip? Aku bergi
percaya dengan pilihan Ayahmu? Insyaallah laki-laki
nspirasi dan bersekongkol untuk
turun sekarang!" Apa-apaan itu, adik tak
u masih protes untuk menolak lamaran ini, namun kini keluarg
bedak, pakai perona bibir, pakai minyak wangi, pakai b
gunkan otakku yang masih bertapa di perenungan. Dan ini, ke
berdebar. Eh jantung apa dada yang berdebar? Int
Tentu langkah kakinya juga lebih lebar. Membuat aku
yang baru aku lihat hari ini, aku terpukau denga
yang berkerut laki-laki yang kupanda
nya aku ucap dalam hati, ternyata ju
jaga image dikit nggak? Aku kan juga ga
ungkin juga jika aku terpesona de
muda itu. Ah, inikah kesan perta
setengah abad itu, sekarang me
menikmati obrolan dengan cal
a kali. Kalau ditepuk kasar,
n. Uang banyak juga tak selalu bisa mengubah derita menjadi bahagia. Tapi Ayah, ..