TAKDIR ISTRI BAYARAN
a terkena lemparan gayung dari te
Jangan ngelonte di daerah sini! Bikin resah lo, Runa!"
pan, malah di colek-colek sama suaminya! Saya hajar sekalian, baru di pel
lo, Runa! Kerja apa yang jam dua
da ya, Ibu. Saya tanya, ngapain suami Ibu malam-malam masih nongkrong! Nggak dapet se
na!" Hina wanita itu. Runa mendengkus dan menekan ujung pipi
keliling RT ini sambil teriak. Runa bukan orang Kere! Saya minta maaf!. Setuju? Dan saya akan dapatkan uang i
A hanya bisa menghela napas. "Kak, sabar dikit sih, jadi orang, kasihan Ibu sama Bapak
Nuduh gue ngelonte, kampret. Lakinya aja yan
eaning service bioskop itu jadiny
Doain gue deh, Bi, siapa tau ada orang kaya yang mau jadiin gue istri muda. Ngg
at sekolah. Runa hanya bisa memasrahkan, fitnah untuk dirinya ta
*
awang, helanaan napas kasar juga ia tunjukkan. Tubuhnya ia sandarkan pada dinding,
ian pun, ia tak pernah menggunakan pakaian seksi apalagi ketat mencetak tubuhnya. Runa begitu sederhana,
ya biasa ia gunakan untuk berkirim pesan dengan keluarganya, boro-boro untuk berg
ng sudah rapi dibungkus mika putih. Runa beranjak. "Gue kunci pintu dulu, bentar, ya," ujarnya
gan!" teriak tetangga satu RT yang dibantu Runa berjualan hasil masakan ibunya. Lumayan, Runa bisa mengantongi keuntungan dagang lima p
yang juga ia gembok. Keranjang kotak seperti k
lau mau! Banyak tuh yang suka mangkal!" teriak tetangga dekat rumahnya yang tadi pagi melem
lo pulang kerja jam dua pagi. Habis ngelonte, kan, lo! Lo pikir gue nggak tau!" Makinya lagi. Runa berde
na sinis. Menatap penampilan wa
gitu. Emang dasar lonte!" teriaknya sambil berjalan
adar diri lu kere! Bukan berarti lu bisa
lau ngomong. Berbalik ke diri sendiri baru rasa!" Runa kesal. Ia berbalik badan, berjalan kembali namun, ia teriak karena rambutnya di jambak wanita tadi. Runa mencoba melepaskan cengkra
ya lalu menghela napas. Dengan santai
ang julid, nggak takut nanti bakal berbalik ke diri dia sendiri." Gumam R
ganya. Dan lumayan, dari dua puluh lima nasi kuning, sudah laku tujuh. Runa tak pernah malu berjualan, bekerja keras demi sek
ngatkan orang tuanya jika tak perlu ambil pusing dengan oceham tetangga julid. Mereka bisanya fitnah. Berbicara seenaknya tanpa melihat bukti apalagi mencoba bertanya secara langsung.