icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAKDIR ISTRI BAYARAN

Bab 2 Pengantar catering

Jumlah Kata:1244    |    Dirilis Pada: 12/01/2022

ng lain. Nasib Runa begitu, ia yang bekerja sebagai cleaning service di bioskop, harus dianggap jika ia bekerja melonte karena pulang

erobak, mereka berdua seringnya mangkal di terminal. Sudah belasan tahun mereka jalani. Dulu, saat Runa dan Arbi kecil, Bapaknya bekerja sebagai petugas pengantar

an situ ya, diemin aja. Kalau perlu senyumin, dia u

diem. Enggak lah, bodoh amat. Sekali-sekali hajar,

gayung?!" Bapak tampak t

ang dia hebohin. Ck! Sabar ya, Run, mudah-mudahan nanti nasib kita bisa berubah. Bapak yakin. Arbi, kam

enyum. Ia lalu beranjak dan membantu merapikan bahan untuk gorengan seperti Ubi, Pisang, Singkong dan adonan bakwan. Sementara Runa membersihkan kaca gerobak dengan kain lap, menata plastik pembungkus juga. Kedua anaknya meman

n juga? Nggak cape?" tanya Ibu yang

mpai jam sepuluh, kata Bu Kathy lumayan uangnya, nggak jarang orang-orang kaya raya itu

uk Akpolnya." Pamit Arbi. Ia bercerita jika sekolahnya mengizinkan ia datang siang setelah pemeriksaan,

e tangan Adiknya itu. "Beli sarapan sama susu, biar nggak lemes ya. Sukses!" ucap Runa menyemang

uang simpanan, R

ng, antar-antar pesanannya." Runa menutup pintu kaca gerobak gorengan,

mudian. Bapak dan Ibu mengangguk. Mereka mendorong gerobak keluar pagar, berjalan bersama keluar gang, menuju ke jal

*

bil, Run, beneran?"

lama-lama jadi bisa, percaya Runa, Bu." Begitu percaya diri wanita 23 tahun itu yang hanya mengenyam pendid

ngantaran dan mencangkup 4 RT dengan 1 RT hanya ada 15 Rumah dengan ukuran luar biasa besar

t. Ia berhenti di pos penjagaan. "Pagi, Pak, saya dari catering Bu Kathy, m

ony, kok jadi c

antor-kantor, Pak, permisiii..." pami

h lagi, habis ini, ambil 30 lagi untuk diantar satu jam lagi. Mantap juga duitnya, cash lagi, makasih Bu Kathy..." begitu riang Runa. Ia

ah menunjukan pukul setengah sepuluh pagi. Ia turun, membawa kantong besar berisi menu catering hari itu. Sop buntut untuk

ck... ck. Permisi Pak satpam!" Teriak Runa. Tak butuh waktu lam

ntar sampai dalam, di letakkan di atas meja makan dan menatanya. Runa mengangguk, ia mengikuti langkah kaki satpam. Begitu besar rumah itu, ia masuk melalui pintu da

siap berangkat kerja. Setelan formalnya tampak mewah juga. Runa

cipin satu satu, jadi kamu atur sebelah kanan makanan kuah, yang kiri sisanya. Mangkuk juga tolong siapin, minta sama Bi Jum.

ini nggak lancang? Saya, s

saya buru-buru. Ini uang tipsnya, tolong

mengangguk. "Saya pamit ya, buru-buru. Maka

onya?" Runa menatap Nyo

ggalin nomor HP kamu, ya!" Nyonya rumah itu berjalan ke te

a Runa tercengang saat mel

ar untuk Bapak ya," uang itu di arahkan ke

u. Ayo Mbak, saya antar ke dapur, ketemu Bi

atpam itu. Beberapa kali ia melihat keanehan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka