icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Cinta Duda Bucin

Bab 3 Jodoh Pilihan Papa

Jumlah Kata:1215    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

ian akan cocok nantinya. Lagian papa juga nggak mungkin a

u menolak dengan tegas keinginan papa, bagaimana bisa aku menikah dengan seorang yang sama

nya itu. Namun ternyata tak seburuk bayanganku, aku mengira akan sulit menjalani pernikahan ini. Terlebih aku juga harus terpaksa menjadi ibu saat itu juga, aku tentu saja takut jika nantinya tidak

anya, karena beberapa hari terakhir aku selalu datang mepet wak

reka terutama dalam hal makanan, sebisa mungkin aku membiasakan untuk sarapan ber

ebagai seorang guru di sekolah menengah atas, kami para pengajar dituntut untuk datang lebih awal

sesungguhnya cita-citaku sudah sepenuhnya aku realisasikan. Ini semua aku lakukan bukan murni dari hatiku, melainkan

ahal statusku sudah menjadi seorang istri. Aku sendiri tidak tau, ing

n itu malah semakin kuat aku rasakan dan

rnah mau tau tentang masa laluku. Tapi bukankah ini sudah adil? Sebab dirinya pun punya masa lalu yang sampai saat ini mungki

ku berangkat kerja dulu, y

nti mas antar cuma nun

t sendiri aja mumpung masih jam segini

, kamu juga past

ku sarapan di kantin saja,

amun Mas Ryan malah menarikku untuk duduk di sampingnya dan sela

enyuapiku bergantian dengan dirinya sendiri. Dia melarang saat aku h

a barang-barang lainya jangan ada yang tertinggal

pannya, segera kuajak Alshad untuk

inggalan?" tanyanya setelah dia masu

a yang terjadi sama diriku ini, kenapa aku bisa begitu menurut terhadapnya? Alam bawah sadarku seolah menolak setiap kali Mas Ryan bersikap seperti in

ru dan nggak boleh rewel," pesanku ketika mengan

runya, aku langsung kembali masuk mobil untuk melanjut

tanyanya melirik

a, "enggak, kenapa?" jawabku, dia hanya menghendi

ncak kepalaku. Hubungan kami memang tanpa cinta, tapi sebisa mungkin kami menjalani pernikahan ini selayaknya pasangan normal lainnya. Sepert

berapapun kamu sel

Mas. Lagian jam pulangnya

adi sudah mas katakan jam

pulang sen

i sekarang gunakan mas ini seb

untuk mengurus kami, kali ini biarkan ma

tu, Mas.

di," putusnya tanpa mau mendengark

u. "Senangnya yang pagi-pagi sudah diantar mas suami," celet

. "Biasa aja," balasku cuek tanpa mau menoleh k

ak dapat jatah dari Mas Ryan, tah, semalam?"

au ngomong." Dia malah terkeke

alanan hidupku selama ini. "Nanti mau mampir nggak? Maaf

. Mas Ryan maksa mau jemp

ada yang antar jemput,"

nnya. Mengabaikan ocehan Sena yang masih bisa kudengar, aku nggak mau tambah badmood pagi

at dan sedrastis ini Mas Ryan melakukan niatannya. Dan yang aku sesalkan kenapa aku seolah-olah nyaman dan tidak mampu untuk me

t ini aku masih belum bisa melupakan 'dia' dari ingatanku. Baya

berdering. Masih ada sedikit waktu untuk membuka pesan tersebut da

i efeknya bisa sedahsyat ini buatku. Bahkan jantungku terasa semakin kuat detakannya

at bek

i love diakh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka