icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

He's Danger

Bab 7 Kedengkian Seorang Kakak

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 28/12/2021

sa. Ia bukannya tidak suka dengan kehadiran lelaki yang selalu d

an saliva secara perlahan, Jacob benar-benar tinggi. Sekitar 180cm? Tidak, mungkin lebih tinggi dari itu. "Sebenarnya

u merah saat mendengar ucapa

ertawa, sampai membuat Julia terpana di tempatnya berpijak. "Haha, yah ..

percakapan baru di antara mereka. "Mau ke sana?" tanyanya

menu. "Cokelat saja," balas Jacob yang berdiri di samping sang gadis. Julia merasa pendek sekali ketika bersebelahan

+

halnya dengan Julia dan Jacob. Keduanya malah sedang asyik menceritakan pengalaman satu sa

an kembali membeli dan memberikan salah satunya kepada Julia yang menerimanya dengan senang hati. "Jadi, apa cita-citamu?" tanya Julia sambil me

esar Jacob terangkat dan mengusap bibirnya dengan lembut. Julia membeku di tempat. "Ada noda es krim di sini," ucap Jacob,

air dari langit mulai berdatangan secara perlahan kepada mereka yang duduk di kursi taman. "Hujan?" gumam Julia

ket pria itu sudah menudungi kepalanya dari rintik hujan. "Pakai ini saja du

ulia. Jacob pun dapat melihat dengan jelas rona merah di pipi gadis yang berada di bawah naungan

sa diam sambil mengikuti langkahnya. Julia tak mampu berkata-kata, ia hanya menundukkan kepala dengan detak jantung

+

dan anak sulungnya. "Aku pikir anak itu akan terus bersikap dingin kepada kita

nya tertawa kecil, lalu mengiyakan perkataan sang

ia." Ucapan Charlie yang tiba-tiba itu terdengar seperti petir di siang bol

u!?" Louis jelas tak terima dengan keputusan sepihak yang d

melawan Papa?! Kau ingin Papa mencabut

ikan aset kekayaan kita?! Anak laki-lakimu yang sudah dewasa ini 'kan ada! Louis lebih

justru memilih Julia?! Jangan melaku

i sudah mutlak!" Charlie langsung berdiri dan meninggalkan

ia yang diutamakan. Selalu saja anak itu yang dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Padaha

gan yang langsung mengomentari ucapannya. "Berhenti menghina adikmu, Louis," tegur Meggan dengan tegas.

oran yang sudah kau buat waktu itu! Jangan lagi ka

ut wajah datar. Dia tak terima dengan kenyataan yang menyedihkan ini, di m

nya. Hatinya sudah terlalu sakit mendapat perlakuan berbeda dari ayah sekaligus ibuny

an oleh mereka. Louis lantas beranjak menghampiri tangga, menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Sorot

sik Louis kepada diri sendiri. "Dan mengenyahka

kepada sang adik. Ini jelas bukan perbuatan hina, dia cukup yakin ini bukanlah d

menyenangkan selain

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka