icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sebenarnya Dia Mesum Ma!

Sebenarnya Dia Mesum Ma!

Penulis: Biru Langit
icon

Bab 1 1. Dia Sangean

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 19/12/2021

" katanya terus terang dan frontal. Baru kali ini aku bertemu dengan laki-laki

an dari tanganku dan menutup pintu rumahnya. Aku sama sekali tida

rumahnya. Sebelum meninggal rumahnya. Dari sudut m

ing dibanggakan dan dibandingkan mama den

gi aku tidak terlalu mengenalnya secara pribadi. Hany

mama saat aku baru saja mas

di rumah kayaknya," kataku menjela

etangga kita, udah ganteng, pinter, bai

dalam hati. Kalau ku utarakan

balkon kamarku dan pemandangannya menuju balkon kamar Serafin. Jendela kamarnya te

Melempar senyum manis dengan sudut bib

daku. Kalau berhadapan dia sangat menjaga jarak. Tida

h habis. Sungguh kejutan badan atletis itu mengha

kan jari tengah ku padanya. Kalau jauh dia bisa seperti ini.

. Papa tiriku sedari tadi melirik ku terus menerus. Seak

h. Aku memang tidak dekat dengan mama, aku

lah, Mama takut salah," kata mam

a," kata papa tiriku melihat kearah

santai sambil terus

, melamar kamu pada Om," kata papa tiriku sambil mengambil segelas air dan mem

. Papa anak tunggal tidak punya saudara kandung. Papa cuman punya satu satu saudara yang merupa

ang aku tinggal dengan mama dan om Rendi. M

rga mereka. Tinggal dan menetap disini. Sebenarnya aku punya alasan, kenapa ak

g harta peninggalan papa, adalah hakku. Tidak ada yang boleh menggusiknya, karena itu om

awab apa pa

m serahkan keputus

rti apa. Seperti kata Om, aku butuh

s yang tepat di depannya ke sampingnya. Mama

usaha mempertahankan apa yang menjadi hak kamu. Kamu

ikah Tante Wendalah yang menjaga dan mengatur harta warisan papa. Walaupun kita menang di pengadilan mereka masi

ang baik. Buktinya dia menuntut ke pengadilan atas pembagian harta w

m. Aku harus berlindung disini aga

aja sebagian harta peninggalan

mbuat mereka menjadi lebih serakah dan membuat mereka punya kem

t om, bagaim

kita butuhkan. Cerdas dan punya dukungan keluarga.

lebih waspada. Dia melihat orang dari berbagai sisi.

linya. Walaupun dengan pengalaman

emainkan peran. Aku juga tidak tahu apakah pernyataan cinta yan

i. Apalagi Tante Wenda menjadi lebih agresif akhir-akh

khawatir dan mengambil keputusan secara buru-buru. Apalagi

baru untukku. Dulu almarhum papa lebih sering meninggalkan aku untuk pekerjaan. Sementara

ng anak. Aku tau dari binar mata om Rendi saat melihatku di meja

cok untuknya yang memiliki perilaku hangat dan peduli keluarga. H

i ranjangku. Aku melihat ke arah datangnya pesawat kertas. Rumah sebelah, tepatnya kama

ri didepan pintu yang menguntungkan ke balkon dan tersenyum mengejek padany

at kulihat pesawat kertas yang dilemparkan Se

yang dibuatnya dengan hati-hati.

i-laki baik, pengertian dan bisa menerima kamu apa adanya.

ama. Haruskah aku memperlihatkan ini pada mama

napun dia men

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 1. Dia Sangean2 Bab 2 2. Tetangga Sebelah Pamer Roti Sobek3 Bab 3 3. Pencuri Bantal Dan Guling4 Bab 4 4. Bukan Orang Yang Mencurigakan5 Bab 5 5. Kucing Elit6 Bab 6 6. Hadiah Kecil7 Bab 7 7. Tidak Terhitung8 Bab 8 8. Senyum Pepsodent9 Bab 9 9. Kecelakan10 Bab 10 10. Serafin11 Bab 11 11. Tolong Jangan Patahkan Hatiku12 Bab 12 12. Dibawah Guyuran Hujan13 Bab 13 13. Harta Warisan14 Bab 14 14. Kembang Api15 Bab 15 15. Kandang Singa16 Bab 16 16. Jebakan17 Bab 17 17. Tidak Sendirian18 Bab 18 18. Es Krim Dan Pantai19 Bab 19 19. Serafin Memang Menyebalkan20 Bab 20 20. Menjenguk Anak-anak Yang Keracunan21 Bab 21 21. AKU Selalu Melindungimu.22 Bab 22 22. Darah Serafin23 Bab 23 23. Saingan Cinta 24 Bab 24 24. Dalang Penusukan25 Bab 25 25. Tamu yang Dibenci Serafin26 Bab 26 26. Orang Tua Serafin27 Bab 27 27. Barbeque28 Bab 28 28. Pesan Ancaman29 Bab 29 29. Mimpi Buruk30 Bab 30 30. Tidur Bersama Serafin31 Bab 31 31. Paket32 Bab 32 32. Jangan Ada Rahasia Diantara Kita33 Bab 33 33. Melawan Rasa Takut34 Bab 34 34. Memulai Aksi Jebakan35 Bab 35 35. Pernyataan Suka Naral36 Bab 36 36. Peneror Itu37 Bab 37 37. Tidak Tertangkap38 Bab 38 Rahasia Apa 39 Bab 39 39. Mengunjungi Makam Papa40 Bab 40 40. Hubungan Lebih41 Bab 41 41. Pertengkaran Dengan Selin42 Bab 42 42. Minyak Goreng43 Bab 43 43. Papa44 Bab 44 44. Boneka Beruang45 Bab 45 45. Dia Serafin46 Bab 46 46. Pertemuan Dengan Tante Wenda47 Bab 47 47. Alasan yang Masuk Akal48 Bab 48 48. Kejelasan Hubungan49 Bab 49 49. Hubungan Selin Dan Peneror Itu