Ketulusan Cinta Amira
is itu menangis. Dia lantas ingin mendekati gadis itu, tet
tu. Dia menyusuri jalanan yang diguyur hujan lebat. Tan
elepaskan lelah dan kegelisahannya. Dia men
. Aku tidak bisa
ya. Ibu yang saat ini sedang terbaring lemah d
kehidupan yang cukup berat. Ibunya menderita sakit yang memaksanya untuk mencari uang. Biaya pengobatan i
yang memiliki restoran sangat menginginkannya. Dia dirayu denga
medulikan penolakannya. Bahkan, dia melapor pada istrinya kalau Amira-lah
ukan untuk menenangkan hatinya. Tak lupa, dia selalu berdoa pada Sang Khalik
sambil menatap foto seorang wanita yang sedang tersenyum. Wanita yang mengenakan ga
rindukanmu,"
bahagia di masa lalu kembali hadir. Kenangan
karena melahirkan buah cinta mereka. Wanita yang sudah memb
nikah. Namun, kebahagiaan mereka dalam mengarungi rumah tangga hanya b
ada permintaan mertuanya untuk menikahi adik kembar Rani yang tidak lain adalah Rina.
auh berbeda. Rani sangat lembut dan perhatian. Sementara Rina, sangat susah diatur dan tentu saj
enguk ibunya di rumah sakit.
n ibunya. Wanita paruh baya itu hanya diam karena
aik-baik saja. Aku akan mengeluarkan Ibu dari sini dan
a begitu sakit saat melihat orang
h itu, dia harus pergi bekerja untuk mengumpulkan uang. Biaya yang dibutuhkan tidaklah sediki
rena itu, dia menyusuri setiap jalan dan bertanya pada beberapa toko atau kafe yang membutuhkan karyawan. Namun, selama sehari i
selesaikan semua tunggakan ini. Jika tidak, dengan berat hati, ibumu akan
rlalu kejam padanya. Di saat dia berlaku juj
nnya agar mereka puas? Apa salahku
antuan. Walau tak jemu memohon dan meminta pada Sang Pencipta, nyatanya co
n yang ramai, tetapi baginya terasa sepi. Hingga tiba-t
Kamu Ami
sesaat. "Maaf, ap
Kita 'kan satu sekolah wakt
naran dari ucapan gadis itu. "Ah, aku
mana?" tany
ersenyum kecu
bekerja?" tany
u .
enyum. "Apa kamu seda
u mengang
sebuah kafe. Dengan wajahmu yang cantik, aku r
mengangguk. Dia lantas mengikut
api bukan kafe yang menjadi tujuan bagi anak-anak muda. Kafe itu disediakan khusus untuk
m yang harus dikenakan saat bekerja. "Gunakan pakaian ini. Aku akan me
uang sebesar lima juta
tkan lebih dari tamu-tamuku. Karena itu,
emegang uang lima juta itu sembari tersenyum. S
antas keluar menuju ruangan di mana
api juga menjadi tempat karaoke. Ba
alah satu meja. Dia menganggap pekerjaannya kali ini sama seperti sebelumnya. Hanya menjadi pelayan dan berusaha memberikan pelayanan yang terbai