icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketulusan Cinta Amira

Bab 5 Diselamatkan Oleh Ziyan

Jumlah Kata:1085    |    Dirilis Pada: 16/12/2021

jarum infus. Sudut bibirnya terluka. Wajahnya memucat

ia terlihat cemas dengan keadaan gadis itu. Karena dirinya, gadis it

ya tiba-tiba berdering. Dia lalu meneri

ng?" tanya seorang gadi

aktu itu menolong Indah. Saat ini, dia membutu

sudah sembuh, antarkan Kakak ke rumah. Indah

a sampaikan. In

Indah akan m

ngantuk, Indah tidur saja. Sudah, ya,

a,

g sudah membuka mata. "Jangan bergerak dulu. Berbaringlah, kamu ha

idak di sini," ucapnya sembari mencoba mel

mencegah Arumi untuk mencabut jarum infus, tetapi terlam

m saat tubuhnya tidak bisa diajak bekerjasama. Rasa pening kembali menyerang,

rawatan. Tubuhmu lem

a terus ada di

ang dokter tiba-tiba dat

kan khawatir jika melihatmu seperti in

iaya pengobatan ibuku. Kalau aku hanya diam di sini, bagaimana dengan

Mereka lantas membaringkannya di tempat tidur dan

an cemas. "Dok, sebenarnya ap

alu menatap Amira. "Ibunya dirawat di rumah sakit ini. Sudah hampir seb

unya menderita

mi lupa ingatan yang parah. Bahkan, dia sudah tidak menge

yakit itu bisa

k tetap melakukan perawatan walau dia harus bekerja untuk mencari biaya pengobatan.

ukan saja perawatan pada ibunya. Untu

apa Bapak

ang baik. Pokoknya, berikan saja pe

ikl

ira. Ada rasa kagum saat melihat gadis itu. Gadis tangguh

Ruangan yang ditempati Amira memiliki peralatan yang lengkap. Ziy

awab atas kejadian yang dialami Amira. Dia tidak tega m

ejam. Dia masih terjaga. Akhirnya, dia memilih untuk duduk

. Amira memandangnya seraya berusaha u

ak masih ad

itu tidak pantas untuk ditempati olehnya. "Maafkan aku, Pak. Be

ku membiarkanmu dirawat tanpa ada yang menemani. Lagi pu

nya lekat. "M

tidak me

. Dia benar-benar lupa

dis kecil yang di res

aku ingat." Amira menatap Ziyan dan dia akhirnya sad

Waktu itu aku tid

dah menjelaskannya padaku. Dia juga yang memintaku untuk

l itu, dia merasa tenang. Tidak disan

Bapak bisa tahu kalau

ja, aku terlambat mencegahnya untuk membawam

an untuk biaya selama aku dirawat, aku sendiri yang akan membayarnya," ucap

a. Jangan pikirkan hal itu lagi. Sekar

kembali ke sofa. Dia menatap langit-langit sembari berbaring. Sesekali,

ira di tempat tidur. Dia mengetuk pintu kamar mandi, ber

erpapasan dengan Amira yang baru datang. Melihat gadi

, aku

ah, ayo

ku harus kemb

longku. Aku kembali ke sini karena i

m-diam, tetapi dia kembali karena m

mencari ker

tidak akan bekerja

nuhi permintaan putriku? Dia ingin

ra menjenguk ibunya terlebih dulu. Ziyan mengikutinya

uah rumah, Amira berdiri. Dia kagum dengan megahnya rumah yang berd

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka