Mendarat di Hatimu yang Retak
nggi untuk menutupi kepalanya. Matanya masih terasa berat, sisa dari tangisan singkat semalam dan jam tidur yang berantakan karena jadwal
ba menormalkan suaranya agar tidak terdengar sepert
lo,
Maaf, maaf. Tapi ini penting banget, Sayang," suara mamanya di seberang sana t
ranjang, memijat pangkal hidungn
Mama. Ternyata mereka sudah balik ke Jakarta! Dan kamu tahu apa yang lebih luar biasa? Anaknya, Arlo, sekarang
Nama itu lagi. Sosok yang kemarin lusa membuatn
g Liora padat banget," bohong Liora. P
mu libur dua hari ke depan. Pokoknya nggak ada alasan. Tante Ratna penge
. Mana mungkin dia senang. Tapi, Liora tahu sifat mamanya. Sekali bilang harus, maka tidak ada ja
osial. Tidak sulit menemukannya. Arlo Dirgantara, pemilik firma arsitektur Lazuardi Design. Fotonya terpampang di sebuah maj
masih aktif, atau setidaknya mencoba mengirim pesan lewat media sosial. Ia hanya ingin me
Aku nggak tahu apa yang salah, tapi aku minta maaf kalau kehadiranku ganggu
alasan. Centang satu. Liora mencoba menelepon, namun yang terdengar hanyalah
kir aku?" gumam
gari? Pekerjaan ini halal, sulit didapatkan, dan dia bekerja keras untu
u membelanya saat dia diejek karena terlalu kurus. Arlo yang mengajarinya cara tidak takut gelap. Sekara
ia tampil cantik. Liora memilih terusan sederhana berwarna pastel, riasannya tipis, dan rambutnya dibiarkan tergerai-sangat berb
uduk membelakangi pintu masuk. Begitu Liora dan mamanya mendekat, pria itu berd
anget kamu sekarang!" Tant
ke Arlo. Pria itu diam, wajahnya datar tanpa
masa lupa?" tegur Tante Ratna
kat. "Malam," ucapnya pend
lu, tertawa-tawa tentang betapa lucunya Arlo dan Liora dulu yang sering dibilang jodoh. Setiap
ya. Saat pelayan datang membawa menu, tanpa sengaja Liora bergerak untuk membantu merapikan gelas yang
a nggak, kebiasaan 'melayani' itu ditinggal di pesawat
Liora dan Tante Ratna sali
ngomong begitu?" ben
keras di atas piring porselen. "Aku cuma kenyang sam
tanpa menoleh lagi. Liora terpaku, rasa malu dan marah bercampur jadi s
pa dia jadi kasar begitu," Tante Ratna memegang
kadar masalah benci profesi. Ada sesuatu yang jauh lebih rusak di dalam diri
p udara malam yang dingin. Dia melihat mobil Arlo masih di sana, pria itu duduk di kursi ke
it. Matanya terlihat merah, entah k
ku? Kalau soal seragam itu, aku kerja buat hidup, a
a. Profesi kamu yang salah. Kamu cuma versi lain dari orang yang pernah menghancurkan hidu
di bawah lampu jalan yang temaram. Liora mengepalkan tinjunya. Dia tidak pernah menyangka, teman m
ercampur dengan keinginan untuk membuktikan bahwa Arlo salah. Dia ingin tahu, siapa wanita yang sudah membuat Arl