Mendarat di Hatimu yang Retak
gikat rambutnya dengan gerakan kasar. Kejadian di restoran semalam masih membekas jelas, seperti luka bakar yang belum kering. Liora bisa merasak
s minta maaf soal kelakuan Arlo. Katanya, Arlo memang berubah drastis sejak balik dar
ma ya kaget aja. Arlo yang dulu kan nggak kayak gitu. Dia yang paling sopan, pal
elayani' di pesawat segala. Memangnya apa yang salah dengan jadi pramug
-ngiang. Siapa perempuan itu? Liora tahu dia tidak bisa membiarkan masalah ini menggantung. Bukan karena dia naksir A
zuardi Design terletak di kawasan perkantoran elit di Jakarta Selatan. Dengan mengenakan celana jins gelap dan kaos putih santai yang
inimalis. Sangat mencerminkan selera Arlo yang dulu senang menggambar garis-garis
o Dirgantara. Saya teman lamanya, Liora
"Maaf, Mbak Liora, Pak Arlo sedang ada rap
nggu di sini sampai dia selesai," sahut Liora
pintu lift terbuka dan sosok Arlo muncul. Pria itu sedang bicara serius dengan seorang pria paruh baya yang tampak seperti klien besar
ya sampai pintu depan, Arlo berjalan lurus menuju Liora. Dia tidak me
nya rendah dan penuh penekanan. "Aku pik
las, tapi nggak masuk akal. Arlo, kita ini teman masa kecil. Kamu nggak bisa seenaknya datang, marah-marah, la
engar hambar. "Kamu nggak tahu apa-apa, Liora.
a ini trauma sama seragam biru," tantang Liora. Suaranya mu
Dengan kasar, dia menarik lengan Liora menuju ruang kerjanya yang bera
hat sebuah kotak kayu kecil yang sangat dia kenali. Itu kotak musik yang dulu mer
itu?" tanya Liora
tak itu, menyembunyikannya di balik tumpukan dokumen. "Itu
sama pramugari? Apa yang dilakuin perempuan
Dia pramugari di maskapai yang sama denganmu sekarang. Kami tunangan tiga tahun lalu. Aku bangun karir ini dari nol buat dia, buat masa depa
lang tahun hubungan kami yang ke-5. Dia bilang, laki-laki yang cuma duduk di depan komputer nggak akan pernah bisa kasih dia keme
Dia merasa bersalah karena sudah marah-marah tadi, tapi d
bantu Mama, buat sekolah adikku. Aku nggak pernah selingkuh, apalagi ngerendahin
api buat aku, seragam itu adalah pengingat kalau aku nggak pernah cukup baik. Sekarang pergi, Liora.
l kotak itu. Itu punya kamu. Tapi aku juga nggak akan pergi cuma karena kamu takut.
pada dinding kaca, napasnya terasa berat. Dia baru saja menyadari bahwa menghadapi Arlo bukan sek
ah mulai tidak beraturan. Dia membenci Liora, atau setidaknya dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk membencinya. Namun,
a tahu bahwa Arlo masih menyimpan kotak musik itu artinya masih ada bagian dari pria itu yang merindukan masa lalu mereka yang bahagia. Dan Lio