Seputih Mawar
le : Sep
rasa sukanya tanpa peduli Dinda akan terima atau tidak. Sudah berulang kali Dinda mencoba menjauh namun pada akhirnya menyerah saat tanpa sengaja melihat
memilih kembali ke tempat tidur dan masuk dalam selimut bermaksud kembali melanjutkan memejamkan mata. Namun
's y
i unggah Shalu,tanpa peduli akan di balas atau tidak.Namun h
Ye
tarnya.Karena sejak inbox yang pertama kali, Sha
ng mengira kalau di negaranya
yang bilang masih terlalu dini untuk di bilang pagi membuat Dinda sada
ur place?" tany
ikit rasa penasaran di hati nya j
yang memberi tahu kalau waktu malam di mulai jam del
intaan maaf saat sadar kalau di tem
halu yang heran kena
r Dinda menjawab kalau sudah me
Shalu,lalu kembali datang pe
anya Dinda
hatinya lega. Setidaknya Dia tak mengganggu waktu is
membuat keningnya berkerut. Akhirnya D
rasa aneh olehnya, "Bagaimana bisa berterima
urut Dinda terasa aneh. Bukankah mereka sudah berteman, tap
nyaan dari Shalu tapi lebih bingung bagaimana nanti melanjutkan obrolan
embenarkan Dinda kalau mereka sudah
a menolaknya dengan halus, kembali Dinda berpikir keras berusaha mengingat kata apa yang
untuk membalas pesan Shalu, segera jemarinya mengetikkan kata, "Next ti
ng.Dinda merasa kalau Shalu orang yan
satu dua kali inboxnya tak di balas oleh Shalu tentu saja Dinda pikir kalau
jur. Karena memang Bayu suaminya baru
n profesi Dinda sekarang, tentu saja Dia
dalam hatinya ada sedikit rasa takut kalau Shalu bertanya lagi mungkin tak akan bisa
anya balik Di
Dinda tak berani bertanya meski sedikit tak percaya. "Bagaimana m
ia tidak malu membuat kening Dinda berkerut. Sambil be
kan kalau dirinya hanya seorang pramuniaga. Dan kembali data
an dari Shalu. "We same," hanya itu balasnya, karena nggak tahu gimana ngomongnya kalau dirinya juga bukan orang yang banyak duit.
lu seakan tak percaya kalau Din
jawab Di
kasih membuat Dinda merasa heran l
asih atas pertemanan dari Dinda, membacanya
ah jendela nampak kalau gelap sudah pergi. Akhirnya Di
balas Sh
arnya di sertai rasa sedikit bingun
jawab
pat tidur. Mulai pagi ini sengaja Dia tidak memasak, "Biar nanti A
a berpikir keras bagaimana caranya agar semua putrinya mau belajar memasak di da
Amel serta adiknya untuk belajar bicara bahasa bule langsung dengan
a mereka mau kan?" lanjut pik
gingat saat pertama kalinya berbalas pesan dengan Shal
pa Shalu pe
ur di hatinya bingung bagaim
alu orang lndia di pikirnya itu bahasa lndia. Jadilah denga
embuat Dinda menepuk keningnya keras dan sedikit menge
lasnya setelah sadar kal
m fine," s
ed?" lanju
iga buah hati. Baginya tak ada masalah jika teman yang baru di kenalnya tahu s
ng
aru saja di terimanya, seketika matanya terbuka lebar melihat isi pesan itu. Satu buket besar pen
ya?" batinnya ber
i pesan dari Shalu menyuruh
da kebingungan apa maks
ewat pesannya. Akhirnya Dinda pun menuruti permintaannya
an mengirim gambar mawar mer
od women,"
berterima kasih atas p
ellcome!"
ar suara Mas Bayu dari depan rumah me
dapur mengambil air minum untuk Bayu suaminya. Segera di sodorkan air minum yang
nya ada sedikit heran dalam hati, sebab tak pernah sekalipun
a Dinda memberanikan diri bertanya me
membuat Dinda menghela napa
tinya. Seakan tanggap dengan suasana hati Dinda suaminya segera menoleh d
uang tamu dan meraih gawai yang tadi di tinggalkannya di meja