Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang
ly
yang memenuhi ruangan. Itu adalah aroma mawar yang terlalu manis, nyaris membusuk,
, mempertahankan ritme napas yang te
Klak
lu yang menghantam sarafku. Dia tidak bisa diam. Aku mend
u ke sudut ruangan yang paling gelap, seolah barang-baran
mau?" suara Rachel terdengar rian
r
ah. Darahku mendidih. Dia memakan buah yan
ton terdengar datar. Dia tidak melaran
am dan berpura-pura lupa. Jika aku menunjukkan kemarahan, mereka akan tahu aku masih peduli. Jik
embuat bulu kudukku meremang. Bukan rindu yang kulihat di sana, melainka
elan, sengaja membiarkan suaraku
ara Elton berat, sarat dengan nada curiga. "Kau
bukan kebohongan. Itu adalah satu-satunya hal yan
ahan kaca. "Mungkin dia trauma, Elton. Atau mungkin dia hanya men
uang pribadiku, menatap mataku lebih dalam. "Kita pernah ke Paris
ga pernah ke sana berdua, kan Elton? Sebelum kau
sipkan dirinya di setiap celah sejarah kami, membuat
dekat, napasnya yang berbau mint menerpa wajahku. Dia mencoba mencium keningku, sebuah gest
tak mundur, menekan punggungku ke bantal sekuat tenaga. Peru
kanku pecah, galisnya berkerut
gucur di pelipisku. Ini bukan akting. Seluruh sel dalam tubuhku
kl
ketegangan yang menyesakkan itu. Elton segera menarik diri, kembali memasang t
riksa pasien," k
gungku. Ujung buku catatan kecilku menyembul keluar. Itu buku tempat aku menulis re
r. "Apa ini mengganggu
berhenti berdet
it itu. Dia pernah melihatku menulis di sana. Dia melangkah maju,
u tidak hilang ingatan. Dia akan tahu aku berencana kabur. Dan El
tiba-tiba menje
kerut kesakitan yang dibuat-buat.
terhadap Rachel memaksanya berbalik, melupakan buku di tangan
paya putus asanya mencari perhatian dan kecemburuannya melihat
idak tertarik. Aku segera menyambarnya dan menyembuari dokter tulang," katanya, suaranya penuh kek
rgi. Pint
ni
pelarianku, aku merobeknya pelan-pelan, meremasnya menjadi bola kecil. Aku mengambil pena, du menatapku seperti aku ad
an ini baru saja dimulai, Elton. Dan