icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang

Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:967    |    Dirilis Pada: 15/12/2025

ncintai Elton, tapi hanya butuh satu detik baginya

a masa lalunya-terpeleset, Elton tanpa

yang membakar paru-paru, sementara dia mendekap Rache

yang menyambutku bukanlah uluran tangan suamiku, melainkan p

Dia membiarkan Rachel memakan buah jatah

uhku yang menggigil, aku sedang menyembunyikan hasi

nggalkanku kedinginan di tengah hujan, aku sadar

u ke tumpukan sampah dapur. Aku berpura-pura patuh, menelan s

Elton datang. Dia menggali reruntuhan dengan tangan telanjang h

. Demi anak kita," mohonnya

tor dengan tatapan dingin, la

anak ini sudah mati bagiku saat dia mend

a

ly

cekik setiap tarikan napas yang kucoba hirup, meski kini aku ber

i yang menghantam kaca. Langit seolah mewakiliku, m

a t

encintai Elton, dan hanya butuh satu dorongan tangan dar

rongku. D

aat Rachel terpeleset karena kecerobohann

aku terlempar ke dalam ombak yang ganas, hanya agar dia bi

ir mati

k memuntahkan air asin yang membakar tenggorokan, hal

kan wanita itu, sementara aku dibia

t ini, aku merasa lebih menggigil dar

aku. Mataku menembus kerumunan orang-orang

gan, Elton se

rdebar, kini terdengar seperti lonceng kematian bagi harapanku. Rache

ng menyakitkan dengan penampilanku yang pucat, seol

sempurna. Dan aku? Aku hanyalah hant

leh sekila

seolah aku hanyalah perabot ruangan yang tidak penting. Dia

menusuk, lalu melirikku dengan sudut

bat menelan air laut kini bercampu

di pinggang Rachel, sebuah gestur pos

itu terasa pa

ku menari di bawah matahari, bebas dan liar, dan Shawn

dian Elto

dan rumit, menarikku masuk ke dalam g

enyuapiku bubur. Momen-momen kecil itulah yang membuatku bertahan. Momen-momen itulah yan

seharusnya membua

uatmu merasa bersalah hanya

m tipis. Dia menyambar sebuah dokumen dari asistenn

oleh. Tan

n berhenti tepat di dep

erak membentuk kalimat yang bisa kub

hat menyed

anya mengangkat bahu, lalu kembal

uk

nya, ada selembar kertas yang sudah kusiapkan berb

ukan hanya dari perusahaa

naik ke tenggorokan. Jantungku tidak lagi berdebar karena c

gan dramatis. Aku tidak ak

erlihat rapuh, pucat, dan hancur. Tapi di matanya, ada n

malam terakhir ak

enunggu telepon yang tak pernah berdering. Ta

mabukkan. Seperti menghirup udara segar setelah ter

iku masih terasa lemas, t

nita itu. Dia tidak tahu bahwa dia baru saja kehilangan sa

bagi satu sama lain... k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka