Bangkit Dari Luka: Istri Yang Terbuang
/0/30956/coverbig.jpg?v=f31449b3f14f7ea99b414ebc450c0f72&imageMogr2/format/webp)
ncintai Elton, tapi hanya butuh satu detik baginya
a masa lalunya-terpeleset, Elton tanpa
yang membakar paru-paru, sementara dia mendekap Rache
yang menyambutku bukanlah uluran tangan suamiku, melainkan p
Dia membiarkan Rachel memakan buah jatah
uhku yang menggigil, aku sedang menyembunyikan hasi
nggalkanku kedinginan di tengah hujan, aku sadar
u ke tumpukan sampah dapur. Aku berpura-pura patuh, menelan s
Elton datang. Dia menggali reruntuhan dengan tangan telanjang h
. Demi anak kita," mohonnya
tor dengan tatapan dingin, la
anak ini sudah mati bagiku saat dia mend
a
ly
cekik setiap tarikan napas yang kucoba hirup, meski kini aku ber
i yang menghantam kaca. Langit seolah mewakiliku, m
a t
encintai Elton, dan hanya butuh satu dorongan tangan dar
rongku. D
aat Rachel terpeleset karena kecerobohann
aku terlempar ke dalam ombak yang ganas, hanya agar dia bi
ir mati
k memuntahkan air asin yang membakar tenggorokan, hal
kan wanita itu, sementara aku dibia
t ini, aku merasa lebih menggigil dar
aku. Mataku menembus kerumunan orang-orang
gan, Elton se
rdebar, kini terdengar seperti lonceng kematian bagi harapanku. Rache
ng menyakitkan dengan penampilanku yang pucat, seol
sempurna. Dan aku? Aku hanyalah hant
leh sekila
seolah aku hanyalah perabot ruangan yang tidak penting. Dia
menusuk, lalu melirikku dengan sudut
bat menelan air laut kini bercampu
di pinggang Rachel, sebuah gestur pos
itu terasa pa
ku menari di bawah matahari, bebas dan liar, dan Shawn
dian Elto
dan rumit, menarikku masuk ke dalam g
enyuapiku bubur. Momen-momen kecil itulah yang membuatku bertahan. Momen-momen itulah yan
seharusnya membua
uatmu merasa bersalah hanya
m tipis. Dia menyambar sebuah dokumen dari asistenn
oleh. Tan
n berhenti tepat di deperak membentuk kalimat yang bisa kub
hat menyed
anya mengangkat bahu, lalu kembal
uk
nya, ada selembar kertas yang sudah kusiapkan berb
ukan hanya dari perusahaa
naik ke tenggorokan. Jantungku tidak lagi berdebar karena c
gan dramatis. Aku tidak ak
erlihat rapuh, pucat, dan hancur. Tapi di matanya, ada n
malam terakhir ak
enunggu telepon yang tak pernah berdering. Ta
mabukkan. Seperti menghirup udara segar setelah ter
iku masih terasa lemas, t
nita itu. Dia tidak tahu bahwa dia baru saja kehilangan sa
bagi satu sama lain... k