Kisah Penyesalan Masa Lalu Yang Menusuk
/0/30894/coverbig.jpg?v=7d076e679131697c24475832a1ca772f&imageMogr2/format/webp)
siksaan batin karena suamiku, Pradipa, tak
gkhianatan. Puncaknya, saat Riana mencoba bunuh diri, Pradipa dengan kejam m
hatiku benar
laluku yang lain-di mana akulah yang menjadi sosok kejam seperti Pradipa. Aku menyakiti d
enusuk jiwa itu m
ang sama. Aku akan melepaskan Pradipa, membiarkannya mengejar keb
a
ina
hir, aku tidak akan pernah membiarkan
gaku, diselimuti nada ejekan yang sudah terlalu akrab. Wajahny
membingkai sosok tegapnya. Medali di dadanya berkilauan, seolah mengejek setiap napas yang kuambil. Dia adalah ga
u pada penderitaan. Mataku terasa perih, bukan karena air mata, melainkan karena kesadaran yang pahit. Kenangan pahit m
pakah kamu sudah gila
a. Gila karena pernah mencintainya begitu dalam. Gila karena mengira ak
di telingaku. Aku tidak tahu dari mana datangnya kekuatan itu, tapi set
, seolah tidak percaya dengan apa yan
kan?" Aku melanjutkan, menatap tepat ke matanya. "Wani
angsung memancar darinya. "Jangan coba-c
selalu ada di antara kita, Pradipa. Ba
pa pun pada Riana," ancamnya, suaranya rend
ku tidak akan melakukan apa pun padanya. Atau padamu." Aku menarik napas dal
membaca pikiranku. Ada campuran kejutan dan ketidak
api dengan tekad baja. "Aku akan pergi. Bebaskan aku, dan
ndatangani surat-surat ini secepatnya. Jangan buang waktuku." Pradipa melempar setumpuk
rnya, memohon padanya untuk tetap tinggal. Tapi tidak lagi. Rasa sakit ini, aku sudah terlalu akrab denganny
-kupu yang tertarik pada api, bahkan setelah dia menyelamatkan hidupku dari sebuah kecelakaan. Aku mengira k
melihat kesetiaan dan ketulusanku, sesuatu yang tidak pernah dilihat Pradipa. Aku setuju, ber
n. Dia tidak pernah melupakan Riana. Ketika Riana mencoba bunuh diri karena patah hati... Pradipa langsung men
umiliki. Sepuluh tahun aku mencoba mempertahankan pernikahan yang sudah mati. Sepuluh
dahinya, berharap dia akan melihatku. Sebaliknya, dia bergumam, "Seharusny
r hancur. Bukan karena aku tidak mencintainya, tapi karena aku menyadari betapa aku telah menyiksa
yang sama. Kesempatan untuk tidak membiarkannya mati lagi karenaku. Kali ini, aku
an Riana mendapatkan cintanya. Dan aku, aku akan mencari kedamaianku sen
iskan nama "Riana"-wanita yang selalu dia cintai-di formulir yang seharusnya kuisi. Sebu
u pintu. Aku tahu, ini adalah awal dari s