Mantan Suamiku, Penyesalanmu Terlambat Sudah
ara
g perawat yang entah dari mana muncul bersama tim darurat. Mer
amata berbingkai tipis, tampak panik. "Kita harus segera melakuk
selnya, menele
buruk, Tuan! Kita butuh peralatan untuk melahirkan dan transfusi darah. Bisaka
g marah dari telepon. Kali ini, s
s. "Aku tahu dia pintar. Dia berhasil lolos dan m
ra! Dia benar-benar dalam bah
umu, dia tidak akan pernah mendapatkan apapun dariku. Dia harus menunggu gilirannya. Kamila akan melahirkan se
h hidup dan mati! Bayi
ak kami akan menjadi pewaris tunggal. Jangan berikan dia apapun, bahkan
a Ardy menembus hatiku seperti ribuan jarum. Dia
ka ada yang mengganggu Kamila, aku akan membuat kalian semua men
ruk, tergeletak di lantai yang dingin. Rasa saki
, sebuah lencana bertuliskan 'Sekretaris Ardy Sukrisno' tersemat di dadanya.
okter dan timnya berkumpul. Aku mendengar
ada di sini. Dia membawa seorang wanita hamil yang
abar. "Sudah kubilang, jangan pedulikan dia! Itu bukan Za
bayinya... bayinya juga dalam bahaya
akan pernah terlihat seperti itu. Dia pasti berbohong lagi. Dia ha
tap. "Maaf, Tuan, tapi saya melihatnya sendiri. Dia... dia berlum
hara tidak akan pernah membiarkan dirinya terlihat
Ardy, kami benar-benar butuh perala
anya penuh amarah. "Jika ada yang berani melanggar perint
riku, wajahnya penuh penyesalan.
nya," bisiknya, ma
itu bukan salahnya. Tapi aku tidak bisa. Pandanga
yang panik. "Pendarahan heba
ebih mengerikan. "Detak
akukan re
. Tapi suaraku tidak keluar. Aku hanya bisa menata
tendangan yang sangat lemah, sisa-sisa kehidupan kec" bisikku dalam ha
menelanku