icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Hanya Sandiwara

Bab 2 membuka brankas warisan

Jumlah Kata:1079    |    Dirilis Pada: 09/12/2025

ngar. Jadi, ini semua sandiwara. Pernikahan ini, statusnya sebagai istri, semua hanya kunci. Kunci untuk membuka bra

adalah kenyataan bahwa mereka t

g sakit, dia akan patuh

berusaha meredakan denyutan nyeri yang terasa sampai ke tenggorokan. Ini bukan hanya penderit

yeri akibat tamparan semalam. Ia harus bersikap seolah tidak ada yang terj

umpulan arisan sosialita. Biasanya, Kania diizinkan ti

ara, kecuali ditanya. Ingat, kamu di sini hanya sebagai aksesoris. Cerminan keluarga terho

lakang Nyonya Ratna. Ia merasa seperti alien. Semua mata memandanginya, bukan dengan rasa hormat, mel

incang, salah satu temannya,

suaranya dipenuhi nada meremehkan, matanya

uk sedikit.

t sangat bahagia, kamu tahu? Kalian tampak harmonis sekali. Saya pikir kamu ini lulusan luar

ya lulusan

amanya juga wasiat. Warisan memang selalu punya harga yang ha

an ini palsu, dan mereka menikmati penderitaannya seolah itu tontonan menarik.

merasakan getaran ponselnya

sore ini. Administrasi belum men

ainkan permainan kotor lagi. Mereka menahan jaminan Bintang untuk memberinya pelaj

utusasaan, Kania bangkit dan menghampir

entar." Kania berbisik, sangat p

, matanya menyala marah. Ia menarik ta

i depan teman-teman saya, hah?! Apa maum

dikan Bintang mainan. Kalau saya ada salah, hukum saya. Ja

matanya. "Oh, Bintang. Sayang sekali. Ya, itu sengaja. Rendra sedan

a hanya membantu memungut barang! Saya mohon, Bu, janga

kl

embantah. Jangan pernah menangis. Jangan pernah mempertanyakan keputusan kami. Kalau kamu berani melawan se

n, sehingga membuat Kania merinding. Itu bukan gertakan, itu janji

idak bisa melawan. Ia harus

-buru kembali ke sudutnya, berusaha keras mengend

di belakang, diapit oleh kebisuan Nyonya Ratna. Begitu sa

a pendek, matanya tertu

kayu keras, berjarak

di arisan. Menangis dan memohon-mohon seperti pen

hanya khawatir

an darah. "Khawatir? Itu bukan khawatir. Itu perlawanan. Saya sudah bilang, tugasmu ha

nia. "Sekarang saya akan beri kamu pelajaran, agar kamu tahu si

, menelepon seseorang, lalu m

alam ini. Ganti jaminan ke rumah sakit kelas tiga. Saya tidak peduli al

suara. Ia bangkit,

s, Mas. Rumah sakit kelas tiga tidak punya alatnya. Mas, saya mohon!" K

ar, membuat Kania tersungk

ingat, ini bisa saya tarik kapan saja. Kamu harus melakukan apa pun yang saya perintahkan tanpa bantahan. Malam

merambat ke seluruh tubuh. Ia sudah mencapai titik terendah. Di rumah ini,

ang pergi dan siapkan semuanya. Dan jangan lupa bersihkan air ma

ru menyadari, ia terjebak dalam lingkaran setan kekerasan emosional dan ancaman yang tak berkesudahan. Dan satu-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka