LOVE BETWEEN TWO BELIEFS
a saat Dante dan gerombolannya sudah pergi. Sungguh kea
ni dengan suara bergetar. Lagi-lagi tangisnya sudah hampi
erasa ada yang salah dengan dirinya. Bagaimana tidak! Stenly tak seperti biasanya. Ia yang biasanya cuek dan tak peduli dengan urusan orang
Lain kali berhati-hatilah. Jangan samp
k usah menolong saya
amu yakin masih baik-biak saja sekarang?" ta
isa-bisa malam ini, ia sudah dibawa Dante ke kamar hotel untuk melayani nafsu l
a, ia sudah ketakutan. "Terima kasih karena sud
p Stenly berhasil membuat Seruni menjauh diri darinya. Dan hal itu membuat
a yang dikatakan Stenly, berhasil membuatnya berpikir kelakuan semua pria itu sama sa
ab Stenly sambil memegangi kepal
ekarang saja?" tanya
" jawabn
tahu sekarang atau n
ik sekarang kamu jawab saja pertanyaan s
kamu mau
dah tahu namanya adalah Seruni. Ia tahu nama itu s
nggak penting!" kata Seruni sa
tidak penting?
rang kita pikirkan bagaimana caranya meng
pertanyaan sekarang ... bagaimana caranya kamu mengob
i bingung sendiri. Dan hal
at menggoda wanita di sebelahnya. Entah, ke
, ada! Tapi, aku bisa beli
an meninggalkan saya
api, ha
henti saat sebuah mobil me
t melihat mobil yang sangat ia kenali. Seorang pria be
adahkan tangan ke arah Seruni yang saat in
saya!" lirih Seruni lalu segera mengambil gawai milik Stenly di d
-apa yang
mm
a menghentikan ucapannya. Entah, mengapa
d Stenly. "Sebenarnya apa yang terjadi, Sten? Kenapa keadaan ka
h, itu bukan
" kata Seruni sambil menunduk. Ia harus berta
diri kamu, Nona!" te
ng diberikan Stenly. Tak biasanya ia seperti itu. "Siap
lamatkan sama dia." Seruni memberit
Stenly itu karena kamu!" bent
udahlah!" t
saya!" lir
alah akan selesai, iya? Apa kamu pikir k
ng Seruni lagi
mbuatnya takut!" tegur S
eadaan kamu se
belur saja!" ucap Stenly dengan santainya. P
amu bilang sedikit, Sten?
aku sekarang ini ada timbal baliknya," kata Stenly
mengulang ucapan Sten
! Sekarang buka pesan yang baru
awai. Ia membaca pesan yang dik
ni
ly cepat. Ia tak i
ya. Lakukan saja s
pesan kepada William a
setelah membaca pesan y
ke
dengan singkat. Ia malas berdebat karena pah
terus menunduk. "Ikut saya pulang dan obati semua lu
ah?" tanya Seruni gelagapan. Ter
pa ia jadi kesal jika melihat Seruni
ur Stenly yang langsung
aya. Kamu yang membuat saya jadi seperti ini 'kan? Jadi, kamu juga yang h
ekarang. Ibu pasti sudah m
" cibir
kan pulang telat malam ini. Bereska
ap
amu tahu tubuh saya rasanya sudah tidak karuan sekarang!"
il melihat jam di pergelangan tangannya y
san kamu," kata Stenly tak
ak mau ikut sama Anda!"
kan! Karena ini sudah men
tuk mengobati luka-luka Anda sebagai ucapan terima kasih saya. Puas, Anda!" kata Seruni penuh kekesalan. Ia tak habis pikir kena hanya mengobati
enang. Ternyata tidak sulit m
pernah bertemu dengan Anda lagi, sekalipu
a Stenly samb
!" jawab Se
ai respon. "William! Kamu tidak kebera
yang diberikan langsung mengangguk. "Baiklah. Tidak masalah," jawabnya l
gan membuang waktu," tegur William saat mel
rjalan menuju pintu mobil yang se
ak
obil dengan dibanting. Ia seda
g-orang tadi," kata Stenly dari kursi penumpang bagian depan saat mo
jamin!" ucap Se
mulai malam ini! Tidak lebih dari itu," ungk
tanya Seruni mengul
malam ini, kamu masih harus merawat lu
malas berdebat akhirnya Seruni memilih untuk mengalah. "Baiklah
y sambil mengedipkan sebe
a masing-masing. Sedangkan William lebih memilih fokus dengan jalanan. Sepuluh menit berlalu
l, membuka pintu dan membantu
?" Stenly berbisik te
jawab William
enly sambil meng
erjalan dengan langkah gontai lalu berdir
ku sampai ke dalam, Will. Se
ke
itu artinya kita berdua saja di kos
kita bakalan berd
" jawab Seruni j
sok tahu!" ucap
, m
Tubuh semakin terasa sakit sekarang," keluh Ste
ang memapah Anda sampai ke kos'an.
ar apa yang diusulkan Seruni barusan. Mer
an," ucap William. Kalau dia pulang sekarang tanpa mengantarkan Stenly masuk ke dalam
rasa lega dengan jawaban William barusan. Terlebih ia ma
Stenly sampai ke dalam. Dia ini berat sek
kos'annya. Saya mau obatin luka-lukanya biar saya
u. Semua itu harus dilakukan sec
up. "Ka-kamu enggak ada niat aneh-
hat saja
mbung