LOVE BETWEEN TWO BELIEFS
iknya. Seruni mengikuti dari belakang dengan perasaannya kian c
m dengan suara sangat pelan saat sudah berada di t
dari kayu dengan beberapa lubang terlihat di sana. Sungguh Stenly ingin seka
bisa aku dapatkan dalam waktu sesingka
. Tempat ini lebih pantas dibilang kandang
nya pulang ke apartemen saja tadi. Malah
u sudah tahu
an tempat yang cocok buat kau mengelabui dia!" ucap William merasa punya kesempatan
William mengagetkan Ser
wab Seruni terga
n sebutan mas! Panggil Wil
lan saja kau protes
erhenti membelanya!" ka
uni gugup. Ia membuat Stenly
i embel-embel Mas!" Kata
illiam,
ya," perintah Will
alan menuju pintu dan berniat langsung mem
Coba buka lagi!"
memang terkunci. "Enggak bisa. Terkunci pintunya," lirih
gerjai anak orang! Itu
a! Karena dia, kau jadi babak be
bak belur seperti ini!" Lagi
arena dia! Gara-gara dia aku ja
u. Terlebih, siang tadi dia sudah cukup kelah menghandle semua pekerjaan
es!" bisik Steven. Ia kesal dengan tingkah Wil
u ingatkan ak
saja potong gaji kamu bulan ini!" kata Stenly deng
gaji!" protes William dengan suara pelan. Ia tak ingin Seruni mendengar perdebatan antar d
uka pintu namun tak ada hasil. Akhirnya S
"Pintunya benar-benar terkunci. Coba lihat ini tidak bisa dibuka," ka
tunya!" teriak William terdenga
p Seruni ta
u," ucap Stenly. " Itu hanya gagang p
ini!" ucap Marcel kesal. Ia melihat ke arah Stenly ya
a pintunya! Kamu bukan pria lemah
ik bertanya sambil menunjuk dirinya send
nya Stenly memancing. Ia yakin saha
b William dengan cepat. Gaji
ak minta dia saja yang buka?" tanya Seruni. Ia mulai bosa
ada di dalam pasti dia sudah membukakan pintu da
lliam atas perintahnya tadi. Jadi,
ya Seruni takut-takut. Ia jadi membayangkan
gu di rumah!" potong William cepat, membuat Stenly mati-matian menahan tawa s
mberikan alasan seperti itu. Jangankan
a menawar. Jujur ia benar-benar tak berani jika harus berdu
ong cepat dobrak pintunya! Jl" lanjut Stenly kali ini
sambil mengibaskan tangannya.
sisinya sekarang memberi jalan
m langsung berlari mengha
ak
an itu terbuka. Pintu yang hanya terbuat dari triplek itu bahkan te
p William dengan me
t!" sahut Seruni de
usir Stenly sama sekali tidak menanggapi ucapan William. Entah mengapa ada rasa ta
tempat itu. Bahkan, berpamitan kepada Seruni saja tidak. Bagi William ia sama sekali tak memiliki urusan de
erintah dan langsung dituruti Seruni. Bagi Seruni makin cepat
ai saat dengan mudahnya Se