LOVE BETWEEN TWO BELIEFS
skan
a menghentikan sekelompok pria tak memiliki p
tainya berjalan ke arah mereka. Tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. Matan
pria saat Stenly sudah berjarak 1 meter dari mereka. Diperlihatkan waja
ulan juga melihat tingkah laku tak ber - etika kali
u padanya nanti, ia bisa menuntut balas. Setidaknya itu yang dipikirkan St
a melepaskan cengkramannya di tangan Seruni. Dante t
an semakin mendekat. "Lagi pula saya melihat nona ini tidak mau ikut dengan kalian. Jadi kenapa masih
ta yang ia tahu namanya Seruni dan untuk
dak dikenalinya. Matanya sudah berkaca-kaca. Terlih
edang memberi kode kepada Stenly
kan. Tapi yang terjadi adalah kebalikannya, Stenly sama sekali
h karena amarah dan itu membuat Seruni merasa takut dan reflek m
nangan. "Apa kalian tidak malu dengan gender kalian? Kalian yang sebanyak ini berani mengeroyok satu wan
-beraninya menghina gue!"
an saja, Bang? Belum tahu
arahkan dagunya saja. Tapi dengan begitu mereka semua yang
nly lakukan adalah menghadap ke a
pelan bahu wanita itu. "Saya tidak bisa menjamin bisa melawan mereka semua yang jumlahn
gh
ia menyelesaikan ucapannya. Stenly bereaksi biasa saja, karena baginya
gh
ya pucat. Tubuhnya gemetar samp
ikut campur urusan kita!" teriak anak
ta yang ditolongnya belum pergi menjauh. Ia tidak mau saat dirinya lengah karena harus melawan mer
akan membantu kamu!" tolak
mau kita mati konyol di sini k
u
punggung Stenly dan lagi-lagi
i! Saya tidak bisa melawan mereka semua sendiri dan itu aka
ku celananya tangannya dan s
sesuatu yang tidak diinginkan pada diri saya, segera hubun
u
h cukup membuat Seruni sadar. Segera Seruni berlari mengikuti apa
engejar. Stenly yang sudah memprediksi hal itu akan terjadi langsung men
iak anak buahnya
"Kalian kenapa diam saja
nly. Tapi, kali ini Stenly tak tinggal diam, ia melawan dan membuat beberapa orang dari mereka ba
orang saja tidak becus! Sekarang cepat pega
k, B
Bugh
pria sok jago ini kewalahan dan kehabisan tenaga. Tidak sampai di situ saja kini Stenly dipegan
di ulu hati Stenly. Berkali-kali Dante melakukan itu sampai akhirnya Stenly menyemburkan d
Bang! Jangan
Bang.
n sekali
ly yang sudah tidak berdaya. Bahkan tubuhnya sudah
ampur urusan Abang kit
Bugh!
g dipegangi. Tubuhnya semakin terasa lemah, wajah putih sudah babak belur dan dipenuhi luka memar di mana-m
kasi kejadian yang sepi karena sudah larut malam membuat ia kebingungan ingin meminta pe
itu bilang," kata Seruni lalu mencoba meng
ta Seruni dengan mata berbinar saat melihat wallpaper ga
masuk di mana nomor yang dimaksud pr
ng terakhir menghubungi Stenly. Tanpa pi
tt
ggilan langsung diangkat o
, ada
a di gawai begitu sudah mendengar suara pria dari seberang. Ia langsung menangis sambi
?" tanya William begitu mendengar suara wan
s cerita. Bisa-bisa yang punya gawai ini keburu mati
an bilang orang yang punya
uni akhirnya memberitahu. Tangisnya tak bisa berhenti. Apalagi
ten!" teri
ian kelamaan bisa-bisa pria itu keburu mati di tang
Cepat share lokasi!" perintah
engan gawai canggih kayak gini,
l mengacak rambutnya frustasi. Sungguh dalam kea
are lokasinya pakai gawai punya Mbak. Gampan
Ia segera mengambil gawainya yang ada di dalam t
a datang. Seruni melihat pria yang menolongnya semakin lemah jadi tidak tega. Ia tak bisa terus diam. Akhir
eranikan diri. Sungguh, ia tak ingin
ni, termasuk Stenly yang awalnya
sayang, akibat keras kepalamu itu, membuat orang ini menja
dia lagi!" teriak Seruni. Tangisnya k
gi dari sini! Ini sangat berbahaya!" perin
Stenly dengan keras, sehingga membuat pria yang sudah bab
teriak. Takut ... sudah pasti. Tapi, lebih dari itu, ia menangis karena semakin m
Ia berusaha menenangkan, meskipun
pa!" ucapnya dengan terbata. Meskipun yan
rah yang ada di mulut Stenly. Hal sederhana yang dilakukan Seruni menimbulkan
ihatlah, wajah kamu saja sudah dipenuhi luka dan darah di mana-mana!" ben
kejar tayang!" ucap Dante mengejek. Ia sengaja menyembu
at tontonan gratis di hadapan mereka. Tapi kesenangan itu tidak berlangsung lama. Tawa
h Dante kepada anak buahnya. Untuk sekarang ia tak ingin berurusan
p, B
ya segera pergi meningga
ambu