icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Putri Liar Sang CEO

Bab 2 

Jumlah Kata:1067    |    Dirilis Pada: Hari ini17:01

sha

mpat perlindungan, kini terasa seperti sangkar. Ayahku, Hendry Wangsadinata, menjemputku dari pusat rehabi

Alisha," katanya dingin, saat

pedulikan kata-katanya. "Apa pedulimu?

u. Memberimu tempat tinggal, maka

Fahreza, Ayah!" teri

ndidik karaktermu!" Ia membalas

i boneka yang penurut, yang bisa kau gunakan untuk bi

n mata kosong. Aku tahu ia

asing. Aku melemparkan semua barang-barang ke dinding, melampiaskan amarah dan rasa sakitku. V

i sana, dengan senyum manis yang menjijikkan. Ia meng

" katanya lembut, tapi mat

n jijik. "Apa yang k

sini sementara kau..." Ia mengedikka

habilitasi, lalu menempatkan Elok di rumah

lang! Pergi dari

Kau tidak berhak mengusi

oda. Aku tidak bisa tinggal di sini, di bawah atap yang sama dengan wanit

masi barang-barangku. Tidak banya

?" tanya Elok, p

dingin. Aku tidak akan mem

. "Alisha, apa yang kau lak

i menjadi aset bisnismu. Aku tidak akan lagi m

pat tujuan! Kau akan

yang terjadi, itu lebih baik darip

kan ayah dan senyum kemenangan Elok. Aku tidak tahu ke mana aku

g lima terbaik di Jakarta. Aku punya beberapa kartu kredit ya

Wangsadinata," sapa re

, dan saya ingin memesan semua layanan spa, mak

r mata yang kutumpahkan. Aku akan membuat dia bangkrut. Itu adalah satu-satunya

masih aktif, kusapu bersih. Aku membeli perhiasan, tas desainer, pakaian mahal, dan s

tanpa henti. Ayahku.

, apa yang kau lakukan?! Kau

permulaan, Ayah." Aku membal

semakin marah. Ia akan semakin terpojok. Dan di saat itulah, aku akan m

to. Foto Fahreza dengan Elok, di sebuah restoran mewah. Fahreza mem

Aku hanya merasa mati rasa. Aku tahu ini akan terjadi. Aku sudah

tanganku gemetar. "Sel

hat apa pun lagi. Aku tidak ingin merasakan

u, seperti orang gila. Sampai akhirnya, semua kartu

g. Aku berjalan tanpa arah, merasakan perutku keroncongan. Ak

terasa kejam. Tidak ada yang peduli padaku. Ti

ramaian. Aku tidak ingin ada yang melihatku dalam keadaan meny

ku. Mereka terlihat menakutkan, dengan tato

mana sendirian?" salah sat

ku. Ketakutan merayapi diriku. Aku tidak

ya hal lain yang menarik," kata pri

ngar. Mereka semakin mendekat. Aku memej

kulan, tendangan. Aku membuka mata. Rehan Suka

, lalu menendang yang lain. Gerakannya cepat dan lincah.

sedikit terengah-engah. Wajahnya kh

karno, pewaris Sukarno Corp, salah satu saingan bisnis terbesar ayahku.

nyiratkan kesedihan. "Kau

t mengerikan. Rambutku acak-acakan

mana?" tan

kat bahu. "

tangannya. "Ik

u menggapai tangannya, dan dia menarikku ke atas.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka