icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Putri Liar Sang CEO

Bab 3 

Jumlah Kata:942    |    Dirilis Pada: Hari ini17:01

sha

nyaman. Aku masih merasakan sisa-sisa ketakutan dari insiden tadi. Aku menatap keluar jendela, melihat gedu

icara. Dia membiarkanku dengan pikiran-pikiranku sendiri. Aku bertanya-tanya, mengapa dia

ah salah satu properti milik Sukarno Corp. Rehan membawaku ke salah satu unit pe

ama yang kau mau," katanya le

. "Kenapa kau

is. "Anggap saja

ng. Apa yang bisa ia dapatkan d

s, Alisha. Aku melihatnya. Keluarga Wangsa

mengatakan hal seperti itu padaku sebelumnya. Semu

tamu untukmu," katanya, lal

, beberapa tahun yang lalu. Aku ingat betapa mengesankannya tempat ini. Namun, kali ini, rasanya berbeda. Aku bukan lagi

mar itu luas dan nyaman, dengan tempat ti

ng mengganjal. Aku tidak ingin terlalu dekat de

dengan bingu

u." Aku tahu itu terdengar konyol, tapi aku tidak bisa menjelaskan

iklah, jika itu maumu. T

erutku sudah berg

amkan mata. Otakku terus berputar, memikirkan Fahreza, Elok, dan

rum. Rehan sudah bangun, menyiapkan sarapan. Ia meletak

lah,"

zat. Aku tidak tahu kapan terakhir ka

kataku tiba-tib

pku. "Ada ap

Danusastro?" aku bertan

Ya. Rumornya, mer

ar kencang. Jadi

ar belakang kelua

menarik. Keluarga Danusastro, mereka tidak seperti yang terlihat. Ayah Elok, dia

natapnya, mendesakny

menunjukkan bahwa penculikan itu... mungkin direkayasa

marah dan sakit kembali melanda. Fahreza, yang selalu membela Elok karena "hutang

bukan?" tanyaku, suaraku dipenuhi sarkasme. "

Dia hanya menatapku

nada dingin. "Apakah kau akan membantunya?

eza adalah pria dewasa. Dia harus

membalas, mataku menyipit. "Itu akan membuat

. Dia hanya menatapku

enghancurkan mereka semua. Ayahku, Fahreza, Elok. Aku bisa menggunakan R

lisha," katanya, seolah membaca pikirank

enyum tipis terukir di bibirku. Ini adalah awal dari

k akan mencampuri urusan Fahreza dan Elok." Aku berbohong. Aku tidak

tamu. Aku mengunci pintu. Aku ingi

mberikan segalanya untuk Fahreza, dan ia membalasku dengan pengkhianatan. Ia memilih

asa seperti pecundang. Aku merasa tidak berharga. Semua

yang mencintaiku tanpa syarat, yang tidak akan pernah meninggalkanku. Aku ingin seseora

g jatuh cinta padanya. Aku merindukan pelukannya, sentuhannya, bahkan bisikannya yang dingin. Aku mer

t kembali pada diriku, Alisha Wangsadinata yang rapuh. Sudah cuku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka