Dendam Putri Liar Sang CEO
sha
nyaman. Aku masih merasakan sisa-sisa ketakutan dari insiden tadi. Aku menatap keluar jendela, melihat gedu
icara. Dia membiarkanku dengan pikiran-pikiranku sendiri. Aku bertanya-tanya, mengapa dia
ah salah satu properti milik Sukarno Corp. Rehan membawaku ke salah satu unit pe
ama yang kau mau," katanya le
. "Kenapa kau
is. "Anggap saja
ng. Apa yang bisa ia dapatkan d
s, Alisha. Aku melihatnya. Keluarga Wangsa
mengatakan hal seperti itu padaku sebelumnya. Semu
tamu untukmu," katanya, lal
, beberapa tahun yang lalu. Aku ingat betapa mengesankannya tempat ini. Namun, kali ini, rasanya berbeda. Aku bukan lagi
mar itu luas dan nyaman, dengan tempat ti
ng mengganjal. Aku tidak ingin terlalu dekat de
dengan bingu
u." Aku tahu itu terdengar konyol, tapi aku tidak bisa menjelaskan
iklah, jika itu maumu. T
erutku sudah berg
amkan mata. Otakku terus berputar, memikirkan Fahreza, Elok, dan
rum. Rehan sudah bangun, menyiapkan sarapan. Ia meletak
lah,"
zat. Aku tidak tahu kapan terakhir ka
kataku tiba-tib
pku. "Ada ap
Danusastro?" aku bertan
Ya. Rumornya, mer
ar kencang. Jadi
ar belakang kelua
menarik. Keluarga Danusastro, mereka tidak seperti yang terlihat. Ayah Elok, dia
natapnya, mendesakny
menunjukkan bahwa penculikan itu... mungkin direkayasa
marah dan sakit kembali melanda. Fahreza, yang selalu membela Elok karena "hutang
bukan?" tanyaku, suaraku dipenuhi sarkasme. "
Dia hanya menatapku
nada dingin. "Apakah kau akan membantunya?
eza adalah pria dewasa. Dia harus
membalas, mataku menyipit. "Itu akan membuat
. Dia hanya menatapku
enghancurkan mereka semua. Ayahku, Fahreza, Elok. Aku bisa menggunakan R
lisha," katanya, seolah membaca pikirank
enyum tipis terukir di bibirku. Ini adalah awal dari
k akan mencampuri urusan Fahreza dan Elok." Aku berbohong. Aku tidak
tamu. Aku mengunci pintu. Aku ingi
mberikan segalanya untuk Fahreza, dan ia membalasku dengan pengkhianatan. Ia memilih
asa seperti pecundang. Aku merasa tidak berharga. Semua
yang mencintaiku tanpa syarat, yang tidak akan pernah meninggalkanku. Aku ingin seseora
g jatuh cinta padanya. Aku merindukan pelukannya, sentuhannya, bahkan bisikannya yang dingin. Aku mer
t kembali pada diriku, Alisha Wangsadinata yang rapuh. Sudah cuku