Istriku selingkuh
/0/30578/coverbig.jpg?v=05c2d07fea1609114a9faa044efab093&imageMogr2/format/webp)
KU SE
B
ya lampu kecil menggantung di sudut atap, bergoyang pelan mengikuti getaran mesin kapal. Suara mesin diesel yang konstan itu b
ja bangun dari mimpi buruk yang tak memberi jeda untuk bernapas. Padahal kami baru saja selesai shift empat-dela
ku, kedua sikunya bertumpu di lutut, kepala tertunduk seol
, lalu menyerahkan segel
memecah keheningan yang sejak ta
m, sigap, dan penuh wibawa kini berkaca-kaca, seperti me
ambil kopi itu dengan tanama-dia perwira seniorku, Mualim Satu di kapal ini. Dan meski dia atasanku, hubungan kami tidak sekadar profesional. Kami sering be
g tumbang. Tapi malam ini...
u pelan. "Coba cerita. S
anya desiran AC kabin dan suara mesi
skan napas berat. "Bini
ng kabinku dan memantul kembali ke teling
kulakuin... bantu aku, Pras..."
nis, dengan wajah yang selalu tertutup jilbab lebar ketika pernah kutemui sekali saat perayaan keluarga. W
lebih dekat, menepuk pundak
mengusap wajahnya. "Tapi yang bil
ikm
uk, sorot ma
u udah telepon rumah? Udah tanya lan
eng lemah. "Belum a
aru dengar
u malah." Ia tertawa kering. "Enam bulan aku bego percay
. "Terus... kenapa s
h bohong. Dia bukan tipe yang suka campuri rumah tangga
Aku tahu betul betapa kerasnya dia menjaga martabat, dan fakta
n tubuh, menatapnya. "T
as panjang, beru
gin tahu dulu... gimana ceritanya. Info apa a
memutar lagu pelan-lagu-lagu yang biasa mengisi shift malam kami di a
, kali ini kami s
ku, "jelasi
pinya lagi sebel
aku selingkuh sama ustad t
tong, "Hah?! Ust
engajian. Katanya buat nguatin iman... ngisi waktu luang. Lagian a
amu iz
pa sih yang nggak senang ist
guk kecil,
er
ia selalu berangkat bawa Nouval. Tapi lama-lama, dia mulai nitipi
yang mengganjal, ta
ring pulang paling terakhir dari pengajian. Bisa satu jam, dua jam setelah kajian sele
sih cari t
a nggak mau cuma percaya gosip. Tapi dia sibuk ku
, mendengarka
tad Somad sering menghilang setelah kajian. Atau datang terpisah
ihat rahangn
er Nouval pulang lebih cepat dari biasa. Dia liat Usta
t. "Hah? Sendirian? Di r
ngguk, mat
dadaku. Bukan cuma untuk Sabrina, tapi untuk ustad s
an tubuh, menat
aki... kamu pasti tahu kalau ada cowok dateng ke rumah
ngangguk ta
" tanya
ndiri. "Aku lemes, Bro...
luarkan rokok, menawark
langkahmu?
u-satunya pelampung di lautan luas. "Makanya
ata sebentar, me
rita orang. Percaya boleh... tapi keputusan ru
an, walaupun sorot
aru ada dua kemungkinan.
iin dia. Konsekuens
fin dia. Kamu
Berat, Bro... du
egas. "Kalau gampang, se
menatapku. "Pras... kamu t
an. "Kalau udah me
angannya. "Aku mau kasih
rdiri. "Hah?!
mata memerah penuh dendam dingin yan
ku butuh ba
in laut masuk dari celah-celah dinding. Suara mesin kapal s
endengar nada suara seorang sahabat yang siap mel