Istriku selingkuh
B
selesai menukar dolar di bank, Prast sengaja memilih kafe terbuka. Angin sepoi-sepoi Jakarta yang hangat mener
enanyakan kabar keluarga, Prast mengajak Davin unt
aneh, seolah Davin sudah berdamai sepenuhnya dengan keadaan. Prast yakin, Dav
amilan. Davin menghirup asap rokoknya dalam-dalam, mengembuskannya perlahan
ah rencanain ini Prast..." Davin mulai me
a ini," lanjutnya. "Tapi takutnya nanti ketahu
nyodorkan beberapa l
nnya itu, pikir Prast. Berkas itu menyerupai checklist seorang inspektur, tersusun rapi dengan langkah-langkah det
ng-gelengkan kepala melihat kes
nyiapin beginian?
i Cina kemarin," jawabnya bangga. "
, kali ada yang nggak bisa dikerjaka
enar-benar akan lama di sini, karena set
Bawah Mat
kahnya terlalu berisiko atau tidak mungkin Prast kerjakan sendirian. Namun, ada pula langkah-lang
n deh, Dav!" ujar Prast. "Yang poin i
epat. "Ningsih nan
a gue aja nggak gue kasih tahu," jelasnya, me
r kepada pelayan kafe untuk salat. Prast berpesan agar meja mereka tidak diber
i membahas detail setiap poin. Ia merasa seperti sedang merencanakan tindakan
ah itu pantas? batin Prast. Ia merasa tidak pedu
ambil sesuatu dari dalam tasnya dan men
ponsel kecil. "Yang ini buat kita komunikasi
enar-benar seperti krimina
. "Yang ini ponsel kloningan ha
ankan poin awal rencanan
handphone?" tanya Pr
vin menatap ponsel kloningan itu. "Tap
e takut emosi, malah nggak jadi
da bukti kalau Sabrina
Prast. Dia bisa saja bilang WA palsu. Lagian, mu
. Dia tidak hanya ingin bukti, dia ingin
tal dan Da
jelang sore. Davin mengeluarkan laptopnya, menulis ulang hasil
hone lu?" t
ponselnya yang
ang buat rencana ini!" koreksinya
word pada file tersebut, berjaga-jaga jangan sampai rencana ini bocor. Memang, isi file itu adalah panduan yang harus Pr
a, Bro?" tanya
" tanya Prast k
a. Mana nomernya?" Ia mendesa
t sendiri aja. Sama lu, masa gu
norek lu?" ancamnya
uan! Dia tanya macam-maca
ing bank. Memang, rencana Davin ini membutuhkan dana yang lumayan besar bagi Prast. Walaupun terasa seperti membuang uang, Prast harus mendukung
dan Atu
Dia berpesan bahwa mulai detik ini, komunikasi hanya menggunakan handphone kecil pemberiannya. (Handphone kecil di s
ulu. Davin tidak pernah melepas topi dan kacamata hitamnya. Saat datang pun dia memakai masker-yang baru diturunkan setelah
ne kecil... lha sebelom nyampe tadi siang, gue masih hubungi l
s. "Tenang, Bro. Gue uda
an-akan gue masih di Cina," jelas Davin. "Sama kayak kema
, sama pegawai imigrasi... hahaha" Davin tertawa, s
lagi jalanin rencana gue, handpho
luar rumah sud
. kok
lu ketahuan, lu pergi ke mana saja,"
ampai ketemu la
uar dari kafe itu. Davin mengangkat
amu'al
aikum