Dipaksa Menjadi Boneka di Hadapan Istri Palsu
a antiseptik itu seolah jadi panggung sandiwara paling menyedihkan. Baru beberapa jam lalu dia resmi
yang tersembunyi di balik kekhawatiran palsu. Hardian tahu, dia suda
a, dan Mala sendiri. Mala. Gadis yang selalu Sakti anggap adiknya. Mala terlihat rapuh dala
um tipis yang dipaksakan terukir di wajahn
a kayak mengiris bibirnya sendiri. Dia menyalami T
ka atas kepergian Tuan Wijaya
ehadiranmu. Terutama dalam situasi Kakekmu sek
gat sempit, kita langsung saja ke intinya. Tuan Wijaya adalah sahabat lama Ayah saya. Wasiatnya harus kita hormati. Kita di
mu pada mereka. Kamu harus meyakinkan Tuan Dharma
ng, meyakinkan orang-orang yang dia hormati bahwa dia mencintai Mala, padah
i sangat mendadak. Tapi aku kenal Mala sejak lama. Kami tumbuh bersama. Kakekku... dia sudah seperti segalanya bagi
etul Sakti nggak pernah menunjukkan ketertarikan romantis
sudah kayak keluarga. Apa... apa ka
juga ingin melihat kamu bahagia. Mungkin ini cara Tuhan menyatukan kami setelah semua yang
i menghargai pengakuanmu. Kami tahu kamu berasal dari lingkungan yang berbeda. Tapi Mala adalah harta terakhir yan
akan dilangsungkan besok lusa. Cepat, tapi megah. Kami akan menggunakan Balai
ggu, Pa. Besok lusa?
u nggak punya waktu!" desis Hardian, matanya
waktu. Tapi ada satu hal yang nggak bisa d
i tentang perjanjian kita," kata Sakti, mencoba mencari kata
pa, Nak?" tan
keamanan penuh dari keluarga Valentino. Aku akan menjaganya, menghormatinya. Tapi aku juga harus jujur.
endengus nggak senang, semen
a kalian akan saling mencintai setelah menika
kekku pulih, kalau kamu mau, kita bisa menyelesaikan ini secara baik-baik, dengan perceraian. Tapi selama kita menikah, aku a
u tahu kamu cuma ingin Kakekmu selamat. Aku akan menikahimu. Aku... aku hanya ingin Kakekku (Tuan Wijaya) tenang, dan kamu nggak perlu khawatir. Aku akan jal
ja berbohong tentang perasaannya, tapi Mala memintanya untuk
Kalau Mala sudah setuju, kami setuju. Besok lusa, di Balai Agung. Tapi
i, kamu temui Kakek sebentar. Setelah itu, kamu pulang, dan jangan sam
jawab, dia cuma
el. Melihat Kakeknya dalam kondisi itu, semua rasa benci pada Ayahnya, s
n baik-baik saja. Aku akan lakukan apa pun. Besok lusa, jantung baru Kakek akan a
lah pengorbanan terbesarnya. Dia baru saja menjual kebaha
sudah menyiapkan sebuah flat kecil di pusat kota untuk Sakti tingg
belok ke arah Bogor. Dia nggak tahan. Dia harus melihat Anjani. D
teras masih menyala. Anjani, yang ternyata nggak tidur,
r banget! Bagaimana Kakekmu?" Anjani la
siksaan. Baru beberapa jam lalu dia memeluk gadis ini sebag
rasi besok lusa," jawab Sakti, berusah
kmu. Jadi, syukurlah operasinya bisa b
u soal satu hal," ujar Sakti, menjauhkan
kan kening. "Ju
at Anjani menjauh, tapi dia nggak boleh menyebut nama
kan itu. Tapi dia punya satu kartu truf lagi." Sakti menatap Anjani dengan tatapan penuh keputusasaan. "Dia bilang, dia akan mencelakai kamu. Dia ng
celakai aku? Kenap
bahwa aku sudah 'menyerah' pada tuntutan keluarga, dan berjanji akan menjalani hidup yang dia mau." Sakti berbohon
Maksudnya... menikahi Tifany?"
api aku harus... aku harus pindah. Aku harus putus komunikasi dengan kamu secara total untuk sementar
r. "Nggak... nggak mungkin, Sakti. Baru beberapa jam l
ia melihat aku 'menyerah', kalau dia melihat aku 'sendirian', dia akan mengendurkan pengawasan. Itu adalah satu-satunya cara untuk menjamin
"Simpan ini. Jangan pakai. Jangan kontak aku. Kalau kamu dengar rumor apa pun t
elukan terakhir mereka. Dia nggak tahu, di balik pelukan itu, Sak
n aku harus pura-pura kamu nggak
g 'sehari' atau 'seminggu'. Karena pernikah
caman Papa, aku akan datang menjemput kamu. Kita akan kabur ke tempat yang nggak akan per
percaya sama kamu, Sakti. Tapi kalau kamu sampai... kalau kamu sampai be
ngnya, lama, penuh penyesalan. Dia tahu dia sudah menjadi pengkhian
Aku cinta kamu. Sa
membiarkan Anjani melihat betapa hancurnya dia. Dia meninggalkan Anjani send
aya pada Sakti, tapi dia nggak bisa menghilangkan firasat buruk yang menggerogoti. Firasat b
yang sudah menjadi pengecut dan pembohong. Besok lusa, dia akan menjadi suami dari dua wanita. Satu di mata Tuhan, satu di mata dunia. Dan dia tahu, badai yan