HASRAT MEMBARA CEO PERKASA
olet. Jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi, menandakan pagi yang sibuk telah dimulai. Hari ini bukan hari
engan blazer hitam elegan dan rok hitam selutut. Rambut hitam panjangnya telah ditata rapi dengan sediki
lakukannya," gumamnya pelan, me
memberikan kesan profesional tanpa harus menyiksa kenyamanannya. Setelah merasa cukup puas deng
arnya sambil t
nuju dapur. Aroma harum dari omelet yang baru matang menyambutnya. Gadis itu telah m
tenang. Tekstur lembut telur berpadu dengan keju yang meleleh di dalamnya, memberikan rasa
as meja. Mary melirik layar dan melihat nama sahabatnya, Zera, mu
a Mary sambil mel
ancaramu di JM Corp?" Suara Zera terden
sa terhibur dengan a
siap. Lagi sar
u telat ya. Sudah ada tak
g. Masih ada waktu sebe
menit lagi. Aku gak mau buru
bisa. Oh ya, nanti jangan lupa kasi
ertawa
sti, Zera. Do
Good luc
kemudian meraih tisu untuk membersihkan bibirnya. Dia pun ber
asuk dan mengambil tas tangan hitam miliknya. Dia membuka tasnya sekali lagi u
a yang ketingga
alan keluar dari unit apartemennya. Saat menutup pintu, d
a menit." Demikian notifik
Saat dia menekan tombol turun, pintu lift terbuka dan seorang pria berjas
tu dengan ramah, memberi isya
guk sopan. "
lift turun. Mary merasa sedikit gugup, sehin
uju lobi. Matanya segera mencari taksi online yang dipesannya. Seb
nya sesuai dengan yang tertera di aplikasi. Setel
bak Mary?" tanya sopir,
gguk sambil
tul. Pa
ita ke JM
b Mary sambil mema
, melihat gedung-gedung tinggi Jakarta yang mulai sibuk di pagi hari. Matanya
dah mempersiapkan semuany
lah dimulai. Hari yang baru membawa hara
itu di apa
soknya tampak anggun dan elegan dalam blazer hitam dan rok selutut, sementara rambut hitam
krab darinya. Tiba-tiba, seperti kilatan petir
nkah gadis itu, Ma
lift adalah Mary Violet, adik kelasnya di SMA Cipta Nusantara du
mengenalinya tadi?" gu
i sosok Mary di lobi. Namun, begitu dia sampai di pintu utama, pria itu hanya me
Christian me
, menatap mobil yang semakin menjauh di
itu mereka tidak terlalu dekat. Mary adalah gadis cerdas, manis, dan selalu terlihat ceria, sementar
emukan mereka kembali, di gedung apartemen ya
sini juga?" pikirnya
b, perasaannya tak pernah berubah. Melihat Mary lagi hari ini, mengenakan pa
annya. Dia harus segera berangkat ke kantor,
di unit mana dia tingg
nah apartemen. Dia pun menekan tombol kunci mobilnya, dan lampu sed
nyalakan mesin, pikirannya kemba
abu-abu yang rapi dan rambut dikuncir setengah. Mary selalu membawa buku tebal di tangann
a dari jauh. Sekarang, dia tin
i jalanan Kota Jakarta yang mulai ramai. Langit biru dengan sinar matahari keemasan memberi
a seseorang?" pikir
menggenggam s
ni mendekati Mary karena merasa mereka berasal dari dunia yang berbeda. Tapi sekarang, keduanya
h lamunannya. Christian menekan tombol d
al
e kantor?" suara rekannya,
i di jala
ng jam sembilan sama klien d
am di dashboard. Ma
gak bakal telat,"
w, suara Lo kok kayak orang
ian te
gue ketemu seseorang yang gak p
ia
dulu di SMA Ci
Yang
y Vi
lum Brian berseru, "Serius? Lo
anya tersen
ngk
tert
ni menarik! Lo ke
ernyata dia tinggal
Bro! Lo harus cari tahu l
, meskipun Brian tid
berpikir
an kesempatan ini. Gue tunggu ce
ristian sebelum m
edung pencakar langit Jakarta, Christian
gian orang, tapi bagi Christian, ini adalah
tinya, hanya ada satu hal yang ingin dia lakuka