Pernikahan Paksa Dosen Killer
berubah jadi film dokumenter yang dikontrol pe
ak ada kencan romantis. Yang a
mu dengan wedding organizer (WO) di sebuah hotel mewah minggu depannya. Lia masih nggak nyaman manggil Darius dengan sebutan
sekali dengan katalog bunga atau warna dekorasi. D
terbatas, hanya keluarga dan kolega penting. Nggak
ik? Ini pernikahan, buka
danya dibuat semanis mungkin di depan WO. "Aku pen
ahan ini bukan tentang kesenangan, Aurelia. Ini tentang kemitraan dan citra publik. WO, catat. Lokasi di Grand Ballroom Harsa
pi Darius pura-pura nggak lihat. Screen
ya. "Kita sudah sepakat, kan? Ini adalah tantangan. Dan di tantangan ini, aku
kue pengantin. Tapi Lia tahu, kalau dia melawan di sini, Darius pasti akan mencari
ius mengatur segalanya, mulai dari gaun yang super elegan dan tertutup, sampai s
Shasa, dan Dara, ngg
reka mencoba gaun pengantin. "Masa first dance lo mau dihapus dari rundo
, sambil menatap gaunnya di cermin. Gaun itu indah, sangat mewah, tapi Lia merasa
i ada rasa, nggak?" Sh
ikirkan Darius. Dosennya,
film-film. Yang gue rasain cuma... penasaran. Rasa penasaran yang gila. Gue pengen tahu, kenap
g banget disalahartikan jadi cinta. Apalagi kalau orangnya sekeren
mpan. Tapi ketampanannya itu dingin, seperti patung marmer yang mahal. Semakin Lia men
rnikaha
yang Darius mau. Lia berjalan di atas karpet beludru, tangannya m
ang sangat pas di tubuhnya. Dia terlihat seperti model samp
Darius menggenggam tangannya erat. Genggam
Darius terdengar tegas, jelas, dan profesional. Sama sekali nggak ada getar
i Lia. Hanya sentuhan singkat dan dingin, nggak lebih intim daripada ciuman yang diberikan ke anak kecil. Ta
nya Aksara. Permaina
tersenyum untuk kamera. "Profesor Aksa
ip mansion mewah dengan desain minimalis, didominasi warna hitam, abu-abu, dan putih. Dingin, steril, d
ia-Darius sudah duduk di sofa tunggal, masih dengan keme
alan keluar dari kamar mandi dengan kimono sutra. Canggung. S
Lia, mencoba memecah kehen
ukkan kejutan sedikit pun. Seolah Lia
al yang harus aku sele
mu selesaikan di malam perni
ras. Dia berdiri. Langkahnya ke arah Lia terasa sa
Lia harus mendongak untuk menatapnya. "Pernikahan ini punya tujuan. Kamu ta
ng bawah tanah, out of limits. Jangan pernah masuk tanpa izi
Kamu harus tahu semua tentang bisnis keluargaku, tersenyum, dan
sa tinggal di bawah satu atap. Kita nggak punya kewajiban untuk menjadi suami istri yang romantis.
Rasa malu, marah, dan penasa
kan gelar itu. "Aku tahu di mana tempatku. Aku nggak akan p
h cinta dari kamu. Aku butuh kepatuhan. Dan satu hal lagi, kamu masih harus kuliah. Kalau nilaimu turu
u t
sar. Dia membuka lemari itu, dan Lia kaget melihat isinya. Nggak cuma pakaian formal, tapi j
sempurna. Di bahu kirinya, Lia melihatnya. Sebuah bekas luka yang panjang dan s
s luka jatuh dari sepeda. It
panggil Lia
il aku Darius kalau nggak ada orang lain di dekat kita.
itu... kenapa?" tanya Lia
itam polos dari lemari, memakainya dengan g
sisi kasur, menyingkap selimut. "Aku mau tidur. Dan besok pagi, kamu ha
ar, jaraknya terasa jauh sekali dari Darius yang tidur tenang di sis
n yang menguliti, screening tamu pernikahan, bekas luka, dan ruangan bawah tanah yang out of limits. Semua itu menj
ereka berjalan seperti drama
dyguard yang dia sebut "Asisten D" yang nggak pernah bicara), sarapan mewah yang dingin, lalu berangkat kuliah
Di kelasnya, Lia diperlakukan persis kayak ma
ggak mau opini. Aku mau fakta dan dasar hukumnya," kata
h menikah. Mereka hanya tahu Lia adalah keponakan jauh yang baru ketemu lagi sama
ler yang nggak bisa disentuh. Di depan orang tuanya, dia suami yang tenang dan berwibawa. Tapi
ktronik. Di ruangan itu, Lia sering mendengar suara-suara aneh. Bukan suara orang bicara, tapi suara yang lebih... mekanis.
karena suara yang sangat pelan dari kamar mandi.
lan pelan ke arah kamar mand
meng
tena yang menempel. Wajah Darius gelap, matanya tajam, dan bahasanya... bukan bahasa Indonesia, bukan bahasa
k lemari pakaian, jantu
aupun pakai bahasa asing, kata 'eliminasi' (atau yang setara) dan
k data dan hilangkan j
lagi dalam bahasa asing itu, yang L
tidur, seluruh tubuhnya gemetar. Dia menarik seli
bahasa dosen, bukan bahasa pengusaha properti. Ini bahasa.
r, dan Lia bisa mencium bau cologne yang tajam, tapi juga
u dan berbaring. Lia menunggu sampai napas Dar
ia membuka matanya lagi. Rasa ta
bongkar r
an jadi istri bodoh yang cuma patuh dan diam. Dia akan mencari tahu siapa sebenarnya 'Malaikat Maut
ntuk mengambil risiko. Dia har
gar suara mobil sport-nya meninggalkan rumah. Lia berpakaian san
lektronik. Lia menyentuh sensor sidik jari di sa
t banget,"
enemui Bi Minah, asisten rumah ta
tau kunci ruang kerja Bapak?" tan
n itu nggak boleh dimasuki siapa-siapa, katanya buat dokume
la napas.
n lagi. Dia sudah menang melawan Rina di Elysium.
ruangan itu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di sudut ruangan
t disiplin soal kebersihan. Dia nggak suk
p. Tapi dia bisa mencium bau yang ane
at perfeksionis. Kalau dia super perfeksionis, dia pasti akan memastikan nggak
a nggak dikunci elektronik), lalu menusuk-nusuk celah itu
mudian bersandar ke dinding, mencoba
etak di samping pintu ruang kerja. Rak buku itu penuh deng
ebih berat dari yang lain: 'The Art of War'. Lia ingat Dari
Tapi saat dia menarik buku itu, buku itu nggak berg
l
tapi terdengar bunyi klik yang sang
. Lampu hijau di atas sensor sidik jar
embesar. K
atnya, lalu mencoba buku lain yang terlihat sam
u hijau me
yang kaku itu: dia menggunakan kombinasi buku di rak b
menarik dan mendorongnya. Satu. Dua. Tiga. Dia m
oba kombinasi teraneh, dari buku tentang Hukum Romawi kuno, lalu buku tentan
s. Pintu ruang kerja itu nggak terbuka, tapi panel dinding yang ditutupi kayu jati di sampin
ius bukan di lantai dasar. Itu a
n euforia kemenangan. Dia berhasil! Dia ber
h kosong. Bi Minah lagi di pasa
un. Dia harus tahu. Dia harus tahu kenapa suaminya yang be
dalamnya, ada bau yang lebih kuat: bau minya
aat Lia turun. Begitu kakinya menyentuh lantai beton di bawah, di
ala semua, menampilkan peta, grafik aneh, dan deretan kode yang Lia nggak mengerti. Di sudut, ad
rbagai jenis senjata. Senapan serbu, pistol otomatis, dan pisau tempur d
a ada headset militer, beberapa paspor dengan nama dan foto yang berbeda-beda, da
. Dia bu
ha, bahkan beberapa tokoh militer. Ada benang merah yang menghubungkan foto-foto itu, dan di samping setiap f
tong dan dicoret silang dengan spidol merah tebal. Di bawah foto itu, ada catata
telepon Darius di kamar man
t sudah di
ius Aksara, si dosen killer yang dia nikahi, adalah... seorang ekseku
ri yang hampir lolos. Dia mau kabur. Dia
a notifikasi yang muncul di layar utama: 'ACCESS VIOLA
langsung berubah menjadi mera
a berlari ke tangga, mencoba naik, tapi sua
de
angat cepat, mengunci Lia d
ke pintu yang tertutup
itu tebal dan
ng tadi berbunyi. Di sana, mun
Incoming call fro
Darius akan tahu. Dia ak
menyadari sepenuhnya: dia bukan cuma menikah dengan dosen yang kaku. Dia menikahi bahaya.