icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Direktur Iblis Takut Kehilangan

Direktur Iblis Takut Kehilangan

Penulis: Felisianus
icon

Bab 1 Semua yang Hancur

Jumlah Kata:2258    |    Dirilis Pada: 13/11/2025

bawa almarhum suaminya, Doni, dan suara tawa dua anak lelakinya yang berebut remote TV. Sekarang? Hari Mi

as lagi main bola sama anak-anak di taman. Cepat banget. Nggak ada sakit, nggak ada firasat, tahu-tahu aja Doni ambruk. Dan, seperti s

semester cuma dua minggu," tanya Arka, si sulung yang baru masuk

mpat yang jauh. Tempatnya bagus banget, banyak bintang." Lia membohongi anaknya, membo

amping sampai sekarang badannya jauh lebih berisi-atau gampangnya, gendut-setelah melahirkan dua

kalau semua aset yang mereka miliki selama ini, rumah yang mereka tempati,

baik dan te

gu ini dia resmi nggak lagi tinggal di

reka menyangka Lia adalah wanita matre yang cuma mengincar harta anak mereka. Gila. Padahal Lia dan Doni merintis s

h nggak ada. Sebaiknya kamu kembali ke rumah orang tuamu. Rumah ini akan kami jual untuk biaya se

nantu tanpa kuasa hukum apa-apa. Dua anaknya, Arka dan si bungsu Bima, memang dij

Kamar yang cuma muat satu kasur, dapur mungil, dan kamar mandi yang selalu

a Adelia yang sesungguhny

dadak jadi beban gunung yang menindih punggung Lia. Dia nggak punya skill spesial, cuma lulusan SMA yang langs

gumam Lia pada bayangann

ahit Penc

n kerja adalah mimpi bu

rapi, memakai kemeja yang masih muat (susah banget nyari ukuran XL yang n

g perempuan muda yang terlihat stylish dan kurus, senyumnya seolah mengejek. "Tapi, mohon maaf, untuk posisi Sales Assistan

goals? Doni nggak pernah pedul

or properti sebagai Admin Gudang. Kedengaranny

ngan seorang Bapak-

a genitnya menyapu tubuh Lia dari atas ke bawah. L

min, saya profesional.

Kerja keras sih kerja keras, Bu. Tapi kalau janda, suka banya

tah kata pun, dia keluar. Nggak sudi diperlakukan serenda

pernah coba daftar jadi driver ojek online, tapi motornya

eolah menggarisbawahi kegagalan Lia: dia gendut, dia janda, dia nggak pun

wajah pulas Arka dan Bima yang tidur di kasur semp

, bantu aku," bisik Lia lirih,

Telepon ya

iaan beras di dapur tinggal buat dua kali masak. Lia sudah mengirimkan hamp

elasa yang terik, ponsel butut Li

k karena hampir sehari

ma. Dengan Ibu Lia Adelia?" Suara perempuan di se

an ke sana. Posisi Office Girl, cuma iseng-iseng. Nggak mungkin kan dia dipan

Ada yang bisa sa

kami tertarik untuk menawarkan Ibu wawancara besok p

L

jazahnya cuma SMA, nggak bisa excel selain buat bikin daf

ahan. Saya melamar sebagai Office

ami mendapat instruksi langsung dari Direktur Utama untuk memanggil Ib

lnya, tangannya gemetar. Ini jebakan?

dua anak kelaparan di rumah. Apapun risikonya, besok dia h

ur dan Ras

tel baju formal yang lumayan layak: blazer hitam kebesaran dan rok span selutut

kemampuannya. Tapi rasa insecure itu lebi

ucapan HRD butik soal body goals. Rasanya pengen nangis lagi, tapi Lia harus kuat. Dia men

asuk, aroma AC yang mahal dan bau parfum mahal langsung menyambutnya. Resepsionisnya cantik-cantik, tinggi, dan mer

datangi meja resepsionis, men

ionis itu pada temannya, tapi suaranya cukup k

ggak berijazah tinggi, melamar jadi asi

nnya langsung ke seluruh kota. Ruang tunggu tempat Lia duduk dilengkapi sofa kulit Ita

ng kalimat perkenalan di kepalanya, sambil mencob

bu-abu ketat, rambut disanggul rapi

pak Direktur sudah menunggu," kata

an Si Galak: G

tengah ruangan ada meja kerja kayu gelap yang panjangnya hampir separuh lapangan bulu tang

ur, dia adalah Dewa E

g sangat mengintimidasi. Wajahnya tampan, itu nggak bisa dipungkiri. Tapi ketampanannya ngga

bahkan nggak mendongak. D

u instruksi. Lima detik. Sepuluh det

uaranya rendah dan berat. Terdeng

kalah mahalnya. Kursi itu terasa nyaman, tap

hirnya mendongak. Matanya yang gelap menatap Lia, seo

Pak. T

pinggiran. Pendidikan, SMA. Status, janda dengan dua anak." Guntur membaca data Lia

napa dia harus menonjolkan sem

di asisten saya?" Guntur menyandarkan punggung ke kursinya, m

jur. Dan saya punya pengalaman mengurus rumah tangga selama delapan tahun

ang menyenangkan, tapi tawa

ngga. Asisten saya harus menguasai regulasi keuangan, menjadwalkan pertemuan klien

ahu ini cuma lelucon, tapi mendengar Guntur meng

gera pergi," kata Lia, suaranya nyaris

erintah Gu

k lagi. Jantungny

mindai DNA Lia. Lia mulai nggak nyaman. Dia ingat almarhum Doni. Doni selalu me

iterima," kata G

longo.

kamu... tiga kali lipat dari gaji Office Girl. Sudah

puan. "Tapi... kenapa, Pak? Bapak bila

butuh asisten yang pintar. Asisten saya yang terakhir terlalu pintar. Dia mencoba menggulingkan saya. Yang

g kaki ke ujung kepala. Tatapannya dingin, ng

ng. Dan kamu... uhm... secara penampilan, kamu adalah profil ri

erasa lega. Lega karena dia dapat pekerjaan. Sakit ha

ggak punya apa-apa?" tanya Lia, suaranya tega

a Lia melihat ekspresi itu. Itu bukan se

u. Kamu nggak akan merepotkan. Pekerjaan

hati itu tertelan oleh kebutuhan

akan bekerja ke

ngan itu. "Sekarang keluar. Besok pagi, tepat jam delapan. Cari tahu semua yang h

membungkuk hormat, dan berjalan cepat

saja masuk ke sarang singa. Dia baru saja mendapatkan pekerjaan paling nggak ma

aja menemukan pria yang sama sekali nggak mirip dengan kamu. Pria ini cuma aka

anak-anaknya. Guntur Mahendra boleh dingin, galak,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka