Direktur Iblis Takut Kehilangan
a lain secepat ini. Dulu, impian liburan ke luar negeri itu cuma mimpi basah, sekar
ang terlihat sempurna dalam balutan suit mahal, sambil menarik koper L
s rapat?" tanya Guntur, mat
udah saya dry clean," jawab Lia sigap. Lia belajar cepat: Guntur nggak peduli denga
untur nggak bicara sepatah kata pun. Dia cuma sibuk dengan earphone dan lap
nya. Bu Tati menjamin Arka dan Bima baik-baik saja, tapi Lia teta
a diantar ke kamarnya. Lia tahu, kama
uk pintu besar. Lalu dia menunjuk pintu di
rmer yang lebih besar dari kontrakan Lia. Dia buru-buru melihat pemesanan di itinera
diri di sana, tanpa jas, cuma kemeja putih yang dilipat sampai siku
erlambat ke rapat cuma gara-gara lift macet. Saya butuh kamu sigap. Dan saya nggak mau ada
ersenyum tipis. "Terima kasih atas ke
diran itu. Dia malah meli
ntas dari blazer lusuh itu untuk
a satu blazer, yang tadi dibilang 'lusuh'.
kita akan bertemu di lobi. Jangan terlambat. Saya akan suruh sekretaris saya menyiapkan uang untuk k
nya merah karena malu se
ng pas di badannya yang plus size dan membuatnya terlihat elegan. Dia juga membeli sepasang sepatu hak tinggi yang ngga
ntur nggak bereaksi. Dia cuma menatap Lia sekila
t terlamba
rus mencari ukuran
ikan hasil," Guntur membalikkan badan
njuk-nunjuk berkas di bawah meja dan meminta Lia mencarikan data on the spot di tablet-nya. Lia harus tet
Lia. Bukan cuma karena Lia adalah satu-satunya wanita gendut di sana, tapi karena Lia adalah sat
satu klien, seorang pria paruh bay
eda. Kelihatan keibuan banget. Nggak kayak yang dulu, yang body goals
menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia tahu,
ang dingin, tapi entah kenapa, Lia mera
patkan uang, bukan untuk menjadi pajangan," potong Guntur, nadanya tegas, menolak semua basa-basi. "Dan keibuan itu penting
pnya sekilas, tatapan yang menyiratkan: Sudah saya
Guntur membela dirinya tanpa membuatnya terlihat lemah.
-buru menarik kata-katanya. Aura
mereka kembali ke hotel. Saat sampa
amu sendiri," kata Guntur, nadanya kal
ud Ba
urus untuk menjadi berharga. Kamu berharga karena kamu efisien. Karena kamu jujur. Dan kamu... punya
a. Guntur yang seperti mentor, Guntur yang terlihat se
Pak Guntur," bi
i kamu. Itu akan merusak kinerja kamu. Itu yang paling saya benci," Guntur
nyadari sesuatu: Guntur Mahendra, di balik semua keangkuhannya, adalah pria yang protektif. Mungkin ini cara d
batu, terasa mulai retak. Lia menekan perasaan itu. Nggak, Lia.
non-stop. Lia nggak sempat makan siang. Guntur,
m sudah menunjukkan pukul empat
ba-tiba. Itu bukan pert
Pak. Saya akan cari makanan
i luar. Kamu yang pi
Pak? Bapak mau makan
au makan makanan yang kamu pilih. Tapi jangan makanan
u, saya tahu tempat yang enak. Dekat sini, ada restoran Indon
kening. "Nasi Pad
an. Tapi tempatnya nggak mewah.
gangguk. "Baiklah. Bawa saya ke sana. Kalau sa
tama kalinya Guntur setuju
karpet tebal, cuma kursi plastik dan meja kayu. Guntur, dengan setelan jas mahalnya, terlihat
empat seperti ini?" tanya G
langsung ditaruh di meja. Ambil yang Bapak mau, bayar yang Bapak
hat sangsi. "Ini..
i namanya comfort food, Pak Guntur. Bapak harus coba rendang ini
ur. Guntur menatap rendang itu, lalu me
makan dari tangan
bisa ambil sendiri. Tapi saya
Dia mencoba rendang. Lia menaha
ambil nasi, dan tanpa kata-kata, dia menyendok kuah gulai dan ayam pop. Guntur makan
um. "Gimana
tap Lia. "Jangan besar kepala. Saya lapar. Tapi... rendangnya lumayan
un, Pak. Dunia saya lebih luas dari lanta
tama kalinya, Lia merasa Guntur bukan Direktur Iblis
kelas bisnis yang mewah itu, Guntur meminta Lia duduk
oposal investasi. "Ide kamu soal social impact
, Guntur nggak hanya fokus pada angka. Dia juga m
nggak cuma berputar di kalangan elit. Perusahaan butuh koneksi dengan orang-orang s
dut pandang yang unik. Saya nggak bisa men
an dapur, Pak," ka
mu. Saya nggak pernah menyangka kamu bisa bertahan selama ini. Apalagi... kamu nggak
ia berdebar kencang. Ini dia. Pe
nggak percaya lagi sama laki-laki mana pun. Dan setelah apa yang saya lihat di dunia ini, saya nggak mau menikah lagi. Saya nggak mau di-khianati, atau direndahkan. Saya cuma butuh u
Mahendra langsung berubah. Ekspresinya mengera
gin membeku. "Bagus. Itu artinya kamu akan
asa bersalah karena terlalu jujur, tapi dia nggak menyesal. Dia suda
mengantar Lia sampai ke lobi, menyerahkan dompet kecil beri
. Dia memeluk Arka dan Bima erat-erat
ahnya, Guntur Mahen
bersama mantan istrinya (Lia benar, itu bukan pacar, tapi istrinya
to itu. Kemudian
, dan nggak t
bukannya menjauhkan Guntur, malah membuatnya penasaran. Dia terbiasa dikejar, dirayu, dan dicintai karena kekuasa
ikah lagi. Suamiku
antangan untuk membuktikan bahwa di dunia ini, masih ada pria yang bisa mencintai Lia
, si Dewa Es, merasa sedikit tertarik. Dia nggak tahu apa yang dia inginkan dari Lia. Mungkin dia cuma
delia sudah masuk