icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Direktur Iblis Takut Kehilangan

Bab 3 Si Dingin yang Ketergantungan

Jumlah Kata:1941    |    Dirilis Pada: 13/11/2025

i Bank Arta Utama, yang lebih cocok disebut Ba

tah baru. Lia merasakan tekanan yang luar biasa. Tugas-tugasnya selalu di luar nalar. Kemarin, Guntur memintanya mencari tahu apa penyebab saham perusahaan fintech klien mereka anjlok 15% dalam waktu 30 menit. Lia nggak tahu apa-a

di mejanya sejak pukul 07:30. Dia nggak

saat pintu ruang kerja Guntur terbuka. Direktur itu keluar, mengenakan setelan jas ab

suaranya seperti gerg

langsung berd

. Sudah ka

tu harusnya urusan pantry. "Maaf, Pak Guntur, saya belum sem

selalu menyiapkan kopi saya. Hanya kopi. Apa susahnya?

yang paling menjengkelkan. Lia, seorang Asisten Direk

a yang Bapak inginkan?" tan

Jangan terlalu panas, jangan terlalu hangat.

pantry, hatinya panas banget. Kenapa si Direktur

membawa kopi hitam pekat di cangkir keramik. Dia

a Lia, meletakkannya

kspresinya masih datar. Lia menunggu, siap untuk dic

dengar dari mulutnya. Tapi setelah itu, ia menambahkan, "Tapi lain ka

ukan berkas padanya. Distrac

Lia menemukan pola. Guntur nggak pernah minum kopi itu sampai habis. Selalu sisa sepe

erintahnya yang absurd, Lia menyadari Guntur itu gila keteraturan. Se

ood yang jauh dan mahal untuk makan siangnya. Lia bingung. Kena

tu, yang benci makanan mewah. Guntur cuma mau terlihat "biasa-biasa saja" di mata kliennya. Lia, dengan insting ibu rumah

angan kota. Lia masuk untuk menyerahkan jadwal rapat. Saat dia masuk, Guntur bur

sukkan ke kalender digital Bapak juga,

i. Saya mau kamu carikan pengasuh anak yang

sudah menikah? Maa

menikah. Itu anak-anak sepupu saya. Mereka akan tinggal di apartemen saya selama dua minggu. Saya nggak punya wa

, dan dia nggak tahu cara mengurus mereka. Dia terlihat sangat p

pengasuh yang sudah punya pengalaman mengurus anak-anak, bukan cuma

mata. "Kamu beran

bagaimana sulitnya mencari orang yang tulus mengurus anak. Apalagi anak yang ba

noleh ke jendela. "Terserah. Lakukan apa pun yang perlu. T

ta cuma pria yang nggak tahu cara mencintai atau dicintai, apalagi mengurus anak. Lia jadi

mau pakai agen formal karena takut bocor ke med

inya lumayan, malah lebih besar dar

ak, akhirnya setuju. Malam itu, Lia membawa

dengan pemandangan malam kota yang spektakuler. Lia m

saya di kontrakan. Dia orangnya tulus dan bertanggung jawab," jelas Lia p

awah. "Kamu yakin, Lia? Saya butuh ya

rus tujuh anak cucu, dan semua sehat walafiat. Kalau cuma ngurus dua bocah, saya jamin

tawa. Bu Tati memang jago da

a apartemen ini nggak bocor. Kamu yang bertanggung ja

upunya, Lia melihat ada sesuatu yang aneh. Di sudut ruang kerja

Guntur sedang berbicara di telepon dengan nada

um bahagia bersama Guntur. Mereka terlihat sangat muda dan sangat bahagia. Wajah

esaikan teleponnya. "Lia

an kembali bingkai itu. "Ma

engar saya, Lia. Jangan pernah menyentuh barang-barang pribadi saya. Kamu

a benar-benar menyeramkan. Lia langsung keluar dari apartem

yang hancur. Wanita di foto itu pasti adalah masa lalunya, masa lalu yan

adiran Bu Tati di apartemen Guntur ternyata membawa kedam

Lia. Bukan cuma soal pekerjaan, tapi soal hal

nta koki menggantinya dengan wortel, sebelum Guntur sempat komplain. Lia juga tahu, Guntur sering sakit ke

. Dia cuma menatap Lia, seolah bila

yelesaikan laporan yang harus Guntur bawa ke luar nege

sudah agak kusut, dasinya longgar. Lia hampir ngga

u nggak pulang?" tanyanya, nadanya

ai malam ini, Pak. Saya

sudut ruangan Lia. Dia membuat kopi lagi

ir kopi di meja Lia. "Min

pi hitam tanpa gula. Sama p

uka kopi hitam tanpa gula. Itu terl

Pahit? Hidup ini memang pahi

untuk menyeimbangkan. Saya sukanya kopi dengan banyak susu dan sediki

paduan antara terkejut dan tertarik. Dia nggak pernah berte

at kamu lembur lagi tanpa ada kopi manis di mejamu," perintah Guntur, nada arog

p, Pak. Besok saya bawa b

jawab. Dia kemba

Dia meminumnya sedikit, hanya untuk merasakan bagaimana r

alu takut untuk menjadi hangat. Dia takut di-khianati lagi.

ur Galak ini. Dia melihat kesamaan di antara mereka: sama-sama hancur karena masa lalu, dan sama-sama memban

tur memilihnya. Tapi dia

i kantor itu merasa dirinya berharga. Guntur Mahendra, si Dewa Es, membutuhkan kema

(dengan uang dari klip uang yang selalu Lia kembalikan

round check Lia yang Lia abaikan: riwayat keseh

isa bekerja tanpa Lia. Ketergantungan itu menyebalkan. Ketergantungan itu berisiko. Tapi Lia Adelia, si plus si

mengambil ponselnya, dan diam-diam mencari tahu di mana restoran

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka