icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Dua Hati

Bab 5 Pilihan Yang Sulit

Jumlah Kata:1900    |    Dirilis Pada: 10/12/2021

aru sembilan belas tahun, dia memilih untuk berhenti kuliah yang baru dijalaninya selama d

tri dan ibu rumah tangga. Meski memang hal tersebut sangat berat baginya. Meninggalkan keluarga, pen

amu'al

k lama?" tanya Bu Ratna saa

as jilbabnya. Udara di ibukota memang terasa begitu panas bagin

kenap

Oh ya, apa ibu

an pisang sama jamu buat suamimu." Bu Ratna mengeluark

mengambil botol itu

uat suamimu biar ...." Bu Ratna s

anya Hana sem

ah, sana istirahat dulu." Bu Ratna meng

engan lahap makanan y

ya Bian kepada Maida yang seda

k ingin menjawab p

sama gue?" tanya Bian denga

omong sama lu. Dah

aik aja, Mai

u anterin aku ya, nanti kamu

nyelesaikan makan siangnya dan

banyak diam. Maida menatap Ra

tikan melirik Maida sekilas. "

osan untuk dilihat," jaw

Razi tert

seneng bange

nt

an kamu saat d

ah terjadi, kita kan

menghiasi wajah Maida. Perempuan itu mendengkus, dan me

mu. Lelaki dengan rahang kokoh itu pamit untuk kembali ke

tatapnya mata Razi seolah ingin mencari jawaban d

m, dia tak tahu h

menikah denganmu, apakah k

ida, dia tidak menyangka bahwa gadis

Razi sambil melepaskan ge

ku cint

embali ke kantor." Razi berge

inya. Dirinya tidak menyangka bahwa penolakannya akan berujung dengan Razi menikahi wanita lain. Dulu dia terlalu p

a duduk di bangku SMP. Tentu saja perasaan itu tak mudah untuk dihilangkan meski kini ada wanita lain disisinya. Dia menyadari, bahwa menikahi Hana adalah sebuah keputusan yang tidak tepat,

zi berteriak samb

gue pulang numpang mobil lu," ujar Razi

enak, lalu tersen

yum?" Razi heran m

boleh ketemu

nyaan Bian. "Balikin dulu

, Razi menumpang mobil Bian untuk

pa? Kayanya serius

na itu ... istr

, gue lagi nyetir n

ius," bi

kan laju mobil

menatap Razi, berharap bahwa sahab

apan Bian. "Gue s

hat lu masih baik-baik aja deng

sudah

g terjadi. "Kita ngobrol di luar." Bian membuka

ue salah. Saat itu gue kecewa dengan ke

"Dengan keputusan lu, ada b

terdiam mendenga

perasaan lu

sahabatnya. "

ng brengsek, selama ini gue gonta ganti cewek, tapi sebrengsek-brengseknya gue, gue gak akan mempermainkan pernika

an. Anggap aja waktu itu gue kh

na gak punya perasaan? Gimana kalau dia tahu kenyataan yang sebenarnya? Lu bukan cuma menipu Hana, tapi lu j

engetuk-ngetuk kaca mobil. Tapi Bian tak menghiraukan, dia

n sahabatnya itu memang benar. Namun, memilih satu dari wanita itu dan melepaskan satunya begitu berat untuknya. Sepanjang jalan, pikirannya tertuju kepada permasalahan

n kaki tanpa menaiki motornya

gini? Trus, motornya

dalam rumah, dia menghempaskan tubuh ke sof

penuh tanya. Razi langsung meminumnya hingga habis, cukup mem

rusak?"

eng Bian. Cuma dia ada urusan, jadi gak b

gitu banyak pertanyaan di benaknya, tapi melihat suaminya yang

g Hana menyiapkan teh hangat da

mana?" tan

mand

lama dia kembali lagi dengan membaw

gasih ini." Bu Ratna menunjukkan

tuanya, dia pun sebenarnya tak terla

Ratna bergegas menemui anak lelaki satu-satunya, di susul

na menyodorkan boto

melihat-lihat botol

u j

mu

minum ini biar gak cepat lelah," ujar Bu Ratna ya

merhatikan bo

ambil botol yang digenggam

perinta

ut. "Pahit

ng khasiatnya," ucap Bu

a sejak dari setelah salat isya tak keluar kamar lagi. Razi masih sibuk deng

da itu

as samping ranjang. Dia sudah menduga bah

empatku bekerja." Jawaban Razi persis se

nya ada hubungan a

ut tanya. Perasaan bersalah menyelimuti hatin

apa yang aku lakukan te

nap

Pandangannya menyorot wajah Hana yang jika di

at kalau ... ada sesuatu di

yum. "Apa k

askan genggaman Razi dan berbalik memunggu

ya malam ini

"Apa kipasnya k

kipas agar embusan a

a, Hana yang meliha

istri," ujar Razi sambil menarik

aida itu, sudah cantik, kaya lagi

bahas di

mpaknya Aa

cemburu?" Razi me

gga

apa pipinya jadi

gang kedu

katkan wajahnya, hingga embusan napasnya terasa di wajah Hana. Napas Razi semakin memburu, dia tak lagi bisa me

ah selesai menyiapkan sarapan

Razi mencubi

ngambilkan nasi dan mena

hat anak dan menantunya. "Kay

tersenyum lalu menyua

gkat bekerja, karena motornya tertinggal

eperti menghindar darinya. Sikapnya tak seramah seperti biasa. Razi membiar

Maida," ujar salah s

udian berjalan menuju ruanga

Perinta

iri di de

duk

t. "Ada apa

u mau menikah denganmu apa kamu akan meninggalkan wanita

a harus profesional. Kesampingkan kehidupan pribadi saat di kantor." Razi beranjak dari kursi he

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka