Antara Dua Hati
adi?" tanya Bian sambil t
awab Razi
... gak
sama cewek kaya Hana. Lu liat dong penampilan dia! Pa
belum menemukan cinta sejati aja, jadi yaaa selama ini gue lagi dalam ma
sahabatnya. Pandangan pemuda itu masih tertuj
in
mendarat di
, kamu bis
esan dar
er
kat, lalu memat
●
ja rias, lalu duduk di hadapan sebuah cermin dengan ukura
ta itu kan?" tanyanya kepad
bagaimana bisa dirinya dicampakkan be
ukan menolakmu, aku han
nya, lalu mencoba menghubungi
adis itu menenggelamkan ke
●
asanya. Dia sudah berjanji bahwa hari i
?" tanya Razi
ana? Kalian naik mo
t kita bisa pesan
ercaya sama Hana, dia bisa memilih
menaruh kepercayaan yang besar kepada Hana. Bukan hanya dalam masala
t untuk membeli furnitur d
dan dibutuhkan. Dia menolak dengan lembut ketika Razi menawarkan beberapa barang yang menu
Ratna saat anak dan menantunya
mpolnya. "Bentar lag
●
arang-barang yang kemarin tersisa belum dirapikan. Dirinya k
tuk membeli keperluan dapur. Setelah itu keduanya memasak bersama. Bu Ra
●
a berjalan sembari matanya memandang takjub gedung-gedung yang menjulang. Dengan sedikit terburu-buru dia mempe
melihat gedung besar dengan
a seorang lelaki berseragam sa
suami saya, Pak.
minya sia
Arrazi E
Razi memiliki hubungan dengan Maida. Razi memang terbilang akrab dengan sosok lelaki paruh baya yang biasa dipanggil Pak Sa
ar seorang wanita memakai dress berwarna marun selutut yang dipadukan dengan stoking hitam dan se
menunjuk wanita yang masuk ke
naknya Pak Robi pemi
h sehari sebelumnya. Ingin rasanya Hana bertanya mengenai hubungan wanita itu dengan suam
ak." Pamit Hana lalu b
uk. "Duh, bisa ram
mulai keluar mencari makan. Ada juga yang masih duduk-duduk mengobrol
m-jam duduk di depan komputer. Kemudian dia merapikan berkas-
" ajak Bian mela
at d
n setelah dirinya berteman dekat dengan Razi. Selesai salat, mereka berjalan hendak menuju kantin yang terletak di lantai bawah untuk mak
tanya Razi mencairkan suas
ke sini karena dari kemarin kamu
ai?" sela Bian yang be
awab pertanyaa
banget. Masa Razi bilang doi istrinya. Kurang ajar ba
an tangannya. Lelaki itu tertawa merasa ca
aan muncul Hana yang bermaksud akan
a di kantornya. Buru-buru
pa ke sini?"
ganterin ini ke kantor Aa,
p Razi sambil meraih r
depan lift menghampiri Razi dan
, Han?" tanya Bian sok akrab. "Wah apa itu?"
zi, tadi saya dan ibu yang mas
asti en
ncang, hingga lupa dengan ke
tua yang dipadukan dengan jilbab ungu muda sepaha memang terlihat begitu se
nakan? Kayanya kamu lebih muda dari
rtanyaan dari Bian. Sedang mulut
g kepala dan bersandar ke dinding. Maida bertingkah seperti orang yang akan pingsan. Melihat hal itu, Razi dan Bian berlari ke
tanya Razi dengan
" jawab Maid
e dokte
ng bawa aku ke
ang bingung akhirnya ikut naik karena khawa
dan memberikannya kepada wanita itu. Rasa panas menjalari hati Hana kala Melihat Razi
ucap Maida kepada Razi, dia menyenderkan kepalany
ng dilakukan Maida kepada suaminya. Sedang Bian geleng-ge
ng, sambal terasi, lalapan, enak ini," seru B
umah." Hana pamit kepada Razi. Dirinya juga sudah ta
aksud mengantarkan Hana ke luar, tetapi dice
n yang dijalaninya memang tidak baik-baik saja. Gadis berjilbab besar itu pun masuk lift, saat pintu he
Sepertinya di luar masih gerimis.
nyum dan m
... Fabian Satya Perdana, teman Razi sekaligus sepup
n Bian, dia hanya menangkupkan
Bian dan berjalan cepat menuju pintu k
n masih penasaran. Memang, wanita dengan pakaian tertutup bukanlah tipenya
a berlalu meninggalk
becandain gue," gumam Bia