Jangan Pernah Mengkhianatiku
sa asing dan menakutkan. Suara burung dan gemericik air sungai menggantikan denting hujan semalam. Ia menarik napas panjang, merasakan udara segar
mengalir. Ia tampak seperti bagian dari hutan itu sendiri-tenang, mengamati, dan penuh k
bisa tidur. Terlalu banyak yang ada di kepala," jawabnya. Suara it
saja keluar dari neraka yang panjang. Tidak mu
i tergantung pada dirinya sendiri, tapi juga pada Kael, orang asing yang tanpa diminta tela
ng yang memiliki kemampuan unik-orang-orang yang bisa membaca situasi dengan cepat, memiliki naluri tajam, dan kemampuan bertahan hidup yang
g-orang itu akan menerima dirinya? Apakah mereka akan melihatnya sebagai perempuan lemah yang baru saja
mpuan dengan mata tajam dan rambut pirang yang diikat rapi, seorang lelaki bertubuh kekar tapi gerakannya lincah seperti kuc
perempuan pirang, suarany
.. baru saja melalui masa yang sulit. Aku me
ma. "Kamu benar-benar baru, ya?" katanya,
.. aku tidak punya pengalaman. Tapi aku ingin belaj
tahu, tempat ini bukan untuk yang lemah. Semua orang di sini memiliki kemam
kan sesuatu di dalam dirinya. Ia tidak ingin tersisih, tidak inginajar membaca jejak hewan, memanfaatkan lingkungan untuk bertahan hidup, mengenal tanaman beracun dan obat-obatan alami, bahka
indari bahaya, dan mempertahankan diri. "Kamu tidak boleh mengandalkan orang lain," kata Darian suatu sore saat mereka berlatih
pa kali, tapi akhirnya berhasil mencapai puncak. Napasnya terengah, tubuhnya berkeringat, tapi ada rasa p
orang. "Kekuatan fisik penting, tapi kekuatan pikiran lebih menentukan," katanya suatu malam saat mereka dud
atu hal: kekuatan sejati bukan hanya kemampuan bertarung atau bertahan hidup, tapi
ul kembali dalam ingatannya. Tapi ia tidak lagi membiarkan diri tenggelam dalam kesedihan. Setiap ingatan menjadi bahan bakar, setiap rasa sakit me
an mulai mengembangkan naluri sendiri. Anak muda cerdas yang awalnya skeptis mulai tersenyum padanya. "Kamu punya potensi," katanya suatu sore sambil menga
r bahwa ia mulai menemukan dirinya sendiri. Ia bukan lagi perempuan lemah yang lari dari rumah; ia
atu yang lebih dalam-seolah ia melihat lebih jauh dari yang bisa dilihat orang lain. Arvella merasa nyaman di dekat
a. Tempat di mana ia belajar bertahan, tempat di mana ia menemukan kekuatan yang selama ini tersembunyi. Tapi di dalam hatinya, benih dendam mulai tumbuh. Ia tahu, suatu
tanya pelan. "Dulu aku melihat seorang perempuan takut pada dunia, sek
ut," ucapnya jujur. "Tapi... aku tidak lagi merasa lemah. Aku akan be
nyak rintangan yang menanti, banyak rahasia yang harus diungkap, dan banyak pertarungan yang harus ia jalani. Tapi satu hal jelas: Arvella tidak akan me
dendam yang kelak akan mengguncang dunia yang telah menghancurkan keluarganya. Bersama Kael, dan bersama Bayangan Hutan, ia belajar b
han. Arvella menarik napas dalam, mencoba menenangkan pikirannya. Sejak masuk Bayangan Hutan, hidupnya berubah drastis-tidak a
api latihan berbeda," katanya, suaranya rendah. "Latihan ini bukan soal fisik, tapi soal intuisi dan penga
sias yang sulit diabaikan. Ia sudah merasakan kemajuan fisik dan mental selama
ang. Ia mengibaskan tangan, dan dari balik semak, muncul jalan setapak sempit yang tampak seperti jebak
epanjang rute. Simbol itu akan memberimu petunjuk untuk tahap berikutnya. Jika kamu tidak bisa menemukannya,
Ia mencondongkan tubuh sedikit ke depan, mencoba mengatur napas
ap menjerat kaki siapa pun yang lalai. Arvella menatap sekeliling, mencoba membaca pola, mengamati cahay
di batang pohon yang hampir tertutup lumut. Arvella tersenyum tipis, me
ersenyum tipis. "Bagus. In
sebagian tertutup tanah dan daun. Arvella harus meraba, merunduk, bahkan menggulingkan be
dan berat, seolah berasal dari seseorang yang ingin meninggalkan pesan. Arvella menunduk, mengikuti jejak itu dengan hati
, tapi cukup jelas bagi lelaki itu
biasa. Bisa jadi ini... manusia, tapi dengan langkah tertentu. Perhatikan, A
ka di tengah hutan. Di sana, seorang perempuan pirang dari kelompok itu sudah menunggu, menatap mereka
"Latihan sesungguhnya?" ta
salah. Hanya ada konsekuensi. Kamu harus memilih satu jalan dari dua jalur, dan masing-masing jalur membawa risiko berbeda. Salah
, dan kabut yang membuatnya hampir tak terlihat. Jalur kedua tampak lebih ramah, na
ama Rivan, rumah yang hancur, rasa sakit yang membekas di tubuh dan hati. Semua itu menuntunnya pada s
berbeda-bayangan pohon, suara gemerisik, dan ketegangan psikologis. Ia harus menghadapi ketakutannya sendiri, bayangan m
latihan Kael, tentang mengontrol diri, membaca situasi, dan t
Arvella mendekat, meraba permukaannya. Ada sesuatu yang familiar-sebuah lambang yang samar, seperti sesuatu yang pernah ia
tap ekspresinya. "A
tu aku masih kecil. Di rumah... tapi aku tidak ingat persisnya." Suaranya bergetar
an sejati. Tidak hanya fisik, tapi juga menguji ketahanan mental dan emosional. Kamu ba
Ia tahu, lambang ini bukan sekadar simbol; ada kebenaran yang tersembunyi di baliknya, rahasia yang mungkin akan men
Latihan yang melelahkan, keputusan sulit yang harus diambil, dan simbol misterius yang memicu ingatan lama. Semua itu membuatnya
bukan hanya fisikmu yang berubah, tapi juga mentalmu. Dan... ada sesuatu dalam dirimu yang berbeda dari sem
argaku. Tentang apa yang terjadi padaku dulu. Aku ingin tahu siapa yang membuat semu
jawaban yang kamu cari tidak selalu mudah ditemukan. Banyak rahasia yang tersembuny
l: ia tidak lagi takut pada masa lalunya. Ia tidak lagi menjadi korban. Ia akan mengha
rluka, ia perlahan menjadi sosok yang tangguh, cerdas, dan penuh tekad. Bersama Bayangan Hutan dan Kael, ia memulai perjalan
, dan berbisik pada dirinya sendiri: "Aku akan menemukan jawaban... dan aku akan