Missing You Like Crazy
*
an orang tercintanya 15 tahun lalu, dan kini ia kembali harus kehilangan putera s
a untuk tak lagi pergi ke bandara dan m
pernah suatu hari, Rania tiba-tiba bangun tengah malam
un usai kepergian suaminya, ia yang melanjutkan perusahaan. Setelah dirasa Adi c
usap rambut Rania yang terurai berantakan di atas bantal. Wa
tanpa terasa air matanya menetes. Dengan segera ia menyekanya, lalu mem
*
seperti biasanya, ia pun membereskan
kir susu hangat dan juga beberapa potong
sarapan dulu," ujar Sarah lalu menaru
ngapa repot membawa ke kamar, Bu? Kita bisa sa
Ibu harus melihat perkembangan perusa
kemudian mendongakkan wajahnya dan menatap waj
u menyusul usa
ikl
gi dulu. Kau hati-hati
mensejajarkan wajahnya dengan perut Rania. "
Adi juga turut melakukan hal itu. Mengelus perutnya dan mengajak buah
*
dari mobil, ia dikejutkan oleh seorang siswa yang tiba-tiba
!" sapa siswa bernama Nichola
ngambil setangkai bunga kesukaan d
mbil berjalan beriringan dengan siswa yang
kan?" tanya Nico seraya menoleh ke ar
an ku!" Rania lalu menghentikan lan
kakku!" ujar Nico berusaha meyakinkan Rani
e ruang guru." Rania pun berlalu begitu saja, m
ir semua siswa sangat menyukainya, karena pribadinya yang hangat.
melahirkannya, ayahnya pula meninggal karena kecelakaan saat Nico berusia lima t
sok pengganti ibu baginya. Tak ada tempat un
n kakaknya, jika bukan hal yang mendesak. Kakaknya selalu menganggap bahwa dirinya
a tak pulang. Akibatnya, Rania yang selaku wali kelas Nico selalu menja
ng, dan selalu mengatakan jika tak hanya pendidik y
i salah satu temannya yang bernama D
kku?" tanya Nico sambil melihat sekeliling, takut jika Rania datang
arus fokus untuk ujian akhir," jawab Daniel
tapi aku
ng dokter, kau tak pernah dibe
g kakakku!" ujar Nico lalu pergi menuju tempat duduknya. Ia pu
ah lowongan pekerjaan dan berniat un
*
uru dan bersiap untuk pulang. Ia pun berjalan ber
u mertuamu," ajak Sovia ia berencana untuk mencoba menghibur Rania yang
ngat jika ia belum menerima kabar terbaru dari Tim SAR tentang suaminya. "Maks
an malam bersama," ujar Sovia yang sedikit merasa
begitu, aku
i. Salam pada
pintu mobil, ia melihat Nico terlihat buru-bur
agi," gumamnya lalu masuk ke dalam mob
pun berniat untuk membeli beberapa makanan dan juga minuman unt
ebuah toko kue yan
ng tak asing bagi Rania te
at seseorang yang ia kenal tengah si
kai celemek hitam. Nico hanya membulatkan matanya dan membuka mulutnya le
ehernya yang tak gatal. "Aku.. be
us, ia mendapat firasat jika sebent
g! K
rpampang nama 'Wali Nico'. Rania me
lah!" ucap Rani