Mendadak menjadi Istri
er. Anehnya dokter yang menanganiku gak mendapati kejanggalan apa pun d
an berbagai macam lagi yang kusahut
penyebab amnesia disosiatif. Jenis amnesia ini tentu berbeda dari A
n ini kembali, jadi Pak Wisnu, sebagai suami perlu bersabar. Dan cobalah lakukan hal-hal yang sering kalian lakukan bersam
elakukan pemeriksaan lanjutan ke psik
*
. Sedangkan Wisnu, setelah mengantarku ke rumah langsung k
duluan setelah dari rumah
cerbungku di sebuah aplikasi. Dan satu hal lagi yang baru saja kusadari. Setelah memb
emakin kebingungan sendiri, cacat alur dan jalan cerita jadi ambigu. aku mengurungkan niat untuk melanjutkannya. M
ir satu jam bergelut dengan layar 7 inc tersebut. Hi
" Teriakku dari ruang tengah yang
Di rak kedua nakas, dekat coloka
ng pintu, bunda sudah te
"biar Bunda ambilin, kamu tunggu sana." ditunjuknya kursi ruang tengah
n keluar masuk kamarnya. Kenapa kali ini aneh
kembali dikuncinya. Heran. Apa
nda gak repot urusin barang remeh untukmu
sa panjang kali lebar omelan B
galak-galak kan sama dia?" Bu
alak juga gak k
terk
anti, Lama-lama
ungguh aku gak mengerti kea
e sambil di p
da. Ke
k itu nanti
"Gak papa, cuma s
buah grup literasi. Sesekali kulirik Bunda yang duduk d
i bajunya juga di kamar mandi kan?" i
satu ini. Di rumah juga begitu dari dulu kan
da. Ke
au gosong apa ya Lan?"
atan. "Gak ada y
lam wajan. Kompornya belum mati," tuturnya panik. Lalu dengan se
t sendirian begini, kutatapi setiap sudut ruangan ini. Berharap ada kenangan yang bisa kembali kuingat.
anku. Dokter tadi pagi, mungkin ia juga bukan dokter sungguhan. Dibayar untuk jadi penguat agar aku percaya sedang mengalam
ng sulit begini? Apa tujuan sebenarnya? Argh! Entahlah. Ak
*
pulang. Ia langsung m
na sih Ban
lan-jalan sebentar." Ia
agaimana? Meski gak percaya,
ering melakukan hal ini katanya. Mungkin akan ada sedikit detail yang bisa membuatku m
na itu." Wisnu menggenggam tanganku, kami se
. Meski aku tak mengingatnya. Tapi, aku meng
berhenti dan kita berada di bagian puncak, kamu akan menyukai ini. Benar ka
meski kita semakin tinggi sekarang." Aku
etul kalimatku. Aku terharu. Jika benar sekarang aku am
beli gulali. Lagi-lagi ia tahu makanan yang kusukai. Mataku mulai berbinar memandangi
u ya Kang. Yan
atuh gulali anget," tangga
cekikikan mendengar
adi, istri saya gak mau yang uda
. Ia tahu sampai detail begitu. Har
Abang?" ia mengangkat sebelah alisnya
gkan muka menyembunyikan semu
h jadi tegang saat melihat sosok yang
an ke
tengah berlari aku menghampiri Ra