icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mendadak menjadi Istri

Bab 4 Part 4

Jumlah Kata:1302    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

erkejut, pria bertubuh tinggi yang meng

" Aku langsung bergelayut manj

Meski ia menurunkan tanganku dengan perlahan, sungguh it

enak sama sua

tahu aku sudah menikah? Bukankah seharusnya dia yang akan jadi

an." Pintaku sambil memelintir jari, kini rasa

Anggukn

h?" tanyaku. Aku masih berharap jawaba

k dan menarik napas panjang. Sementara aku, mena

dari dua tahun dan kau memutuskan untuk menikah den

uat kakiku lemas. Tubuhku luruh bagai hilang keseimba

amnesia dan sudah menikahi lela

Kali ini Rayyan mengajuk

nya dengan anggukan da

gi? Sakit yang bagaimana maksudnya? Aku

a juga menyaksikan kami dengan ekspresi yang sulit di

rang," pintaku pa

*

g ke sini!" teriakku pada Wisn

danya agar mengantarku ke rumah saja. Aku gak

da. Sekarang beliau sudah istirahat.

orokan. Kesal. Harusnya, jika benar ia suamiku, hal sepele begini saja pasti ia turuti. Bukannya menahanku terus-terusan

nginginkan Bunda. Aku mau mendengar

i tas. Jam digitalnya

sudah tidur

sebelum memeriksa sebuah pesan y

s dan seru. Coba nonton deh, katany

ntor dulu. Ia memang selalu mereko

nih? OT

anya. Berikutnya, kubuka

bali memijat layar ponsel,

pisode Vin.

h, meski agak beda alu

asn

keluar kamar. Perutku keroncongan, menagih jatah jika diaj

lah. Aku masih malas melihat wajahnya. Mie yang sudah ma

bagian. Ada satu judul lain yang membuatk

ikan kegiatan membaca dengan tangan gemetar. Hal yang terjadi pada kehidupanku seka

adaku hanya demi sebuah program tayangan? Ke

utnya pintu kam

matamu menghitam begitu. Lucu sepert

Apa kau terinspirasi dari komik itu Wisnu? Dan mulai memanipulasi kehidupanku sedemik

" Mungkin karena ekspr

ikut duduk di sampingku. "Kamu sedang

tanyaannya. Tapi malah

ng?" kuusahakan ekspresiku senormal mungki

ator di perusahaan kelua

ngka ini. Mereka sungguh mempermainkan hidupku rupanya. Bunda serta Ray

timur. Sudah kupintai Wisnu mengantarku ke rumah. Bunda yang

i sini ya," pinta Bunda

u mendesah pelan. Beberapa kali pertemuan mere

ti akting kalian itu akan berakhir. Aku

." Bunda menarik tanganku,

epadanya. Akan aku paksa Bunda menjelaskan s

, biar bunda siapkan sayur dan ayamnya. Kita masak sup ayam saja, le

Rayyan." Aku langsung

sahut beliau sambil mengeluar

n ketemu sama di

ri Bunda. Aku gak memperk

gan nada panjang. Berharap ia ak

ngkat. Seakan tak mendeng

gak? Kapan

nikah kayaknya," sahut bunda sambi

enyeba

ad itu hanya mengangkat bahu sert

ebus ya. Bunda mau ke WC bentar. Mules." titahnya

semudah yang kubayangkan. Beliau

p mulut. Agar semua yang merek

et dan mengambil panci sesuai perintah bunda. Namun, saat hendak

sangat memalukan. Kancing yang hi

ar Bunda. Setelah memungut kancing yan

di sofa ruang tengah. Jadi, gak akan ada yang tahu aku memasuki kamar. Ini

saat sebuah laptop yang masih menyal

tangan. Kakiku lemas dan gak mampu menahan

u. Aku sudah melihat buktinya. Laptop di kamar Bunda menunjuk

annya. Mereka mengawasiku dengan kamera pengawas yang terhubung dengan Bunda. Suda

da dan Wisnu masuk bersamaan dan mereka te

amarah yang sudah di ubun-u

tertangkap ba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka