Rencana Perceraian 100 Poin
kecelakaan itu terjadi. Restoran itu telah direnovasi dengan cepat dan dibuka k
ini, Baskara," katanya dengan nada rindu
angit tinggi, dinding bata ekspos, dan lampu gantung kristal tep
ingat itu? Aku mengatakannya saat
kan," jawabnya, dan ketulusan dalam su
menu, matanya memindai dengan mudah. "Kita pesan
. Seharusnya kamu tanya Karina suka apa." Dia mengatakannya dengan nada manis penuh
wajahnya. Dia mendorong menu ke arahnya. "Ma
, mengemas makan siangnya. Dia telah memakan makanan yang disiapkannya seti
ulit bernapas. Dia melihat kepuasan sombong di mata Ariana, k
. Dia berdiri dan mendorong dirinya kel
arikan diri dari beban sejarah bersama mereka yang menyesak
toilet," kata Ariana, suara
a melepaskan kepura-puraannya
aimana dia denganku. Dia ingat setiap hal kecil tentangku. Dia bahkan tidak tahu makanan favori
g sudah diketahui Karina, tetapi mendengarnya di
un kariernya untukku. Dia berlari ke gedung yang terbakar untukku. Dia
bang pusing. Dinding-d
Ariana?" tanya Karin
sederhana. "Dia milikku. Dia selal
Kedua wanita itu mendongak. Lampu gantung besar yang berorna
f terdengar di
a kedua wanita dan lampu gantung yang jatuh.
jang ke a
kang, melindunginya dengan tubuhnya saat perlengkapan kristal da
akitan dan menjadi gelap adalah Baskara memeluk Ariana, punggung
ya menjerit kesakitan. Kepalanya diperban, lengannya digips, dan rasa sakit yang tajam menjalar
ahnya muram. Dia memeriksa
nda mengalami gegar otak, patah lengan, d
si kosong di sampi
terbungkus kain sutra, ada jurnal hitam itu. Dia menemukan sebuah
jatuh menimpaku dan bahkan tidak m
i kantong infusnya. Dia melihat buku catatan itu.
" kata Karina, suaranya datar. "Saa
terbelalak. "Wow. Anda hampir
skara masuk. Dia tampak lelah dan acak-aca
anya, pandangannya jatuh pada jur