Rencana Perceraian 100 Poin
ngacara. Kantornya berada di lantai 30 sebuah gedung pencakar langit kaca, dengan
berisi perjanjian pranika
tenang dan datar. "Saya ingin menyiapkan surat-suratnya s
pnya dengan simpati profesional. "Tentu saja, Nyonya Santoso.
ia berhenti di sebuah kafe kecil dan membeli semangkuk sup ayam dan termos teh panas, jenis yang disukai
melihat Ariana duduk di samping tempat tidurnya. Dia mencoba menyuapinya sup, tetapi gerakannya can
ana, menyeka tumpahan itu dengan ser
lembut. Dia mengulurkan tangan dan menye
rgetar. "Dokter bilang menghirup asapnya parah. B
angkannya. "Itu sepad
kekaguman. "Kamu selalu ingin menjadi ahli bedah sara
u tidak melepaskannya. Aku me
k bingung. "
mu tidak sadar selama hampir satu menit. Aku belum pernah setakut itu seumur hidupku. Itulah hari aku memutuska
gan bunyi gedebuk pelan. Dia tidak menyadarinya. Kata-kata
Ambisi hidupnya. Se
menutupi mulutnya. "Baskar
pelukan Baskara, membenamkan wa
n sesuatu. Tapi kemudian lengannya melingkari Ariana, memeluknya er
nya kabur. Dia berbalik dan berjalan pergi, langkahnya sunyi dan mati r
lah satu kolega Baskara, Dokter Erwin. Dia se
mau menjenguk Baskara
saja," katanya,
ini padanya?" Dia menyerahkan sebuah map manila ke tangan Karina. "Ini s
na, bingung. Baskara sangat me
ngorbankan risetnya sendiri... tapi dia bilang ini untuk seseora
gang map itu. Tangannya gemetar saat membukanya. Di dalamnya ada surat pengunduran
n canggih. Penerima manfaat utama dan direktur yan
ari hidupnya dibangun di sekitar Ariana. Dia menjadi dokter untuknya. Sekarang dia m
ta nikah. Seorang pengisi kekoson
nta pada pria yang cemerlang dan berdedikasi ini. Sekarang dia menyadari, dengan kejernihan yang memuakkan, bahwa bahkan mom
ri jalan itu. Sudah waktunya u
yang cerah dan tak kenal ampun. Dia mengeluarkan ponselnya da
ng selalu mengatakan padanya bahwa dia ditakdirkan un
lepon pada dering ked
r sangat mantap. "Kamu tahu firma arsitek
Bintang, penuh kegemb
tuk pertama kalinya dalam waktu yang terasa seperti seumur hi
mulai mencari ruang kantor! Sesuatu di Jak
dung-gedung menjulang yang pern
ih dan tegas. "Bukan Jakarta. D