Benang yang Tak akan Pernah Putus
oyo membuat seseorang yang
-Yo
n orang itu, Yoyo jadi
tanya Yoyo menatap lelaki yang
k kelas TKR. Yoyo kenal dengan Werkudara cukup dekat, sebab keduanya
gue.
Lo mau loncat, Wer?" tanya Yo
a memucat, bulir keringat
Yo! Gue mohon!" kata Werku
emua tentang Hasa dan Werkud
tau? Lo pasti abis di pukul sama dia," tany
baik dengan Hasa Kakaknya. Ya Yoyo hanya tahu itu saja, selebihnya Ia tidak pernah mencoba mencari tahu, se
t, Yo! Gu
ah Yoyo jadi bingung menatap Werkudara. Apa yang sebenarnya memb
ila lo emang!" kata Yoyo setengah memarahi Werkudara. Werkudara memang lebih muda dari Hasa
t pulang
kin tak habis pikir, tak mengerti seben
, Wer!" kata Yoy
ham sama gue termasuk
ke jembatan. Melongok sungai di bawa
paham sama diri lo ya diri lo sendiri, nggak ada yang lain. Mau sedekat apapun orang lain sama lo, mereka nggak akan leb
lewat telepon ke gue. Bilang kalo seharusnya gue emang nggak pernah lahir ke dunia, kalo seharusnya gue mati aja. Lantas apa hal itu nggak bikin gue makin menolak mencintai d
gue yakin lo akan menolak untuk lahir, menolak untuk ada di dunia! Tapi Tuhan itu punya
ulin gue, Hasa yang selalu nyebut gue anak haram, cuman Mama dan Papanya Hasa yang peduli sama gue. Tapi sekali lagi gue harus sadar
mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya, dan ternyata un
b, memilih fokus member
kit?" tanya Yoyo membuat Werkudara y
a gue, maka meskipun gue sakit nggak akan ada yang tahu, da
sama Mama lo? A
h kejutan buat mereka semua! Kejutan kematian gu
an mati nggak akan buat lo berhenti sakit, Wer. Terlebih waktu lo mau mati mendahului takdir, mungkin
jadi gue, hidup lo terlalu mulus. Sedangkan gue? Buat napas aja rasanya gue terlalu ber
jadi kita, memang akan selalu menjudge dari sudut pandang yang menyenangkan, tanpa melihat sudut pandang sesu
dunia menatapnya sedih, membiarkan seluruh dunia mengasihaninya seperti seorang miskin, membiarkan seluruh dunia menatapnya iba. Sungguh bisa saja Yoyo melakukan itu, ta
*
mi
9
lib
. Terlebih setelah beberapa kali antreannya di serobot orang. Ingin mar
Yoyo menoleh. Dan mendapati Arep tengah
antreannya di serobot orang lain. Kesal sekali rasanya, tapi mau bagaimana lagi tidak mungkin Yoyo membuat keributan, sementara si
ot!" kata Arep menepuk bahu Yoyo. Memang sedari tadi Arep b
adap ke depan, membuat Arep mendengus. Memangnya Arep ada
apa depan lo?" tan
lo
i belakang lu! Apa mau sherlock aja, Yo?" tanya
us ke depan, ntar di serobot. Udah lam
B