icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benang yang Tak akan Pernah Putus

Bab 5 5. Coba Maafkan Saja

Jumlah Kata:1334    |    Dirilis Pada: 06/12/2021

meringis melihat siapa yang datang. Apalagi datang dengan sat

lo!" kata si lelaki

!" saut perempuan yang rambutnya lu

maafin kalo lo sampek bundir!" saut perempu

a mau bunuh diri? Memangnya Yoyo sudah gila apa?

i? Bisa aja bundir di dapur pake piso!" kata Yoyo

r di dapur deh!" saut perempuan

!" sewot lelaki di antara dua perempuan i

it gue bundir!" k

lo coba memaafkan, siapa tau justru itu yang terbaik

gampang!" saut lelaki yang memak

Mantara!" kekeh Yoyo menepuk bahu lelaki berho

angan main-main!" saut Man

t perempuan berkuncir kuda, yang ternyata adalah Sasinta. Sementara perempuan di sebel

Man!" saut Yoyo membuat Manta

annya masa? Beli kek makanan!" celetuk Mantara

tnya iuran aja!" kata

-suruh!" sewot Mantara agak t

rapa neh?" tanya

as ribu dari saku celananya, "Nih! Adanya tiga belas rebu doang!" kata Yoyo

Hasa mengacungkan dua puluh ribu,

na?" tagih Manta

kan selembar dua puluh ribuan, dan selembar sepuluh ri

lah! Masa se

rani sendiri?!" sewot Sasinta mem

in! Kesian dia!" s

h! Ay

saut Manta

akanan. Entah apa yang akan mereka beli, yang

yo, dan Hasa yang kini b

Yoyo menghela napas, jadi menatap sahabatnya sejak SD ini, "Tapi apa yang di bilang Mantara juga nggak salah, emang susah. Tapi kal

pa sih, Sa? Apa itu terlalu jahat?" tanya

u kalau lo memutuskan memaafkan keadaan, artinya lo menerima t

juga susah, gue susah buat maafin Mama gue sendiri. Karena apa? Karena gue memang nggak bisa menerima kenyataan, nggak bisa menerima keadaan yang di takdirkan sama Tuhan. Kita sama, Sa. Hanya jenisnya yang berbeda, lo menolak memaafkan We

aling kuat di hadapan semua orang, padahal nyatanya gue nggak jauh lebih kuat dari pada bayangan gue sendiri, yang bakal hilang kal

a. Padahal nyatanya gue juga sama terlukanya, saat gue bilang benci sama Mama padahal keny

kini wajahnya tak lagi

ba memutus benang itu, semakin juga benang itu mengikat lo, dan hal itu akan menyakiti diri lo sendiri

an dengan Mama. Karena gue menganggap diri gue piatu, yang artinya gue nggak punya Ibu sampai ka

duk..

oftop berulang kali hanya menatapnya, mem

tau kapan gue bisa benar-benar ikhlas!" celetuk Hasa membuat Yoyo berhenti menendangi pagar rooftop, "Lagian semua anak selalu punya benang nggak terlihat, yang terhubung

lelaki itu menghela napa

ois aja, gue bakal melupakan Mama, dan berusaha menganggap bahwa dia nggak pernah ada di hidup gue," kata Yoyo menatap langit yang mendung malam ini, "Gue cuman punya Ayah, nggak pu

ati Yoyo bagaimana lagi. Sebab Ia sendiri juga m

kalo gue mendadak kebelet modol!" kata Yoyo yang kini mel

a membuat Yoyo yang tengah melangkah jadi berhenti, dan

ya, menuju pintu untuk turun meninggal

*

0

ama tama

ju taman kota. Memilih melewati jalan utama yang ramai malam in

taman, sembari mengamati sekitar. Rasanya menyenangkan menjadi pengamat, sebab Kamu hanya per

as merah milik perempuan paruhbaya tersebut jatuh, saat Yoyo hendak mengambilnya Ia tak sengaja menatap

rempuan itu sama terk

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka