Benang yang Tak akan Pernah Putus
yo, dan perempuan paruhbaya di had
Yoyo. Wajahnya terlihat agak tak suka, terlebih setelah
l Yoyo sembari
terfokus pada perempuan, yang p
ya menunduk, sama sekali ta
asa Bapaknya terlalu baik. Bapak tidak membenci Ibu sama sekal
salamualaikum!" kata Yoyo sembari
apak membuat Yoyo yang tengah berj
ilih bersembunyi di salah satu poho
tanya Bapak lagi terdengar kh
ng bergetar. Ada apa sebenarnya? Kenapa Ibunya terlihat takut untuk menatap Bapak?
ukan urusan kamu meski aku nggak baik-baik aja," saut Ibu, akhirnya Yo
ansa bertepuk sebelah tangan? Mungkinkah ini seperti Reren yang menc
itu juga nggak akan buat aku dikatakan sebagai seseorang yang berarti dal
k, "Aku baik-baik aja, Mas
nghela napas, "Bo
Jadi jangan menyimpulka
ng akan meninggalkan Hadi!" jelas Bapak sembari menunjuk pergelangan tangan Ibu yang membiru, dahi yang juga terlihat ada beberapa lebam, meski itu tertutupi poni.
percaya bahwa mantan suaminy
kata Ibu membuat manik mata
u Hadi pasti yang melakukan ini sama ka
angat bodoh menurut Yoyo. Ibu meninggalkan lelaki baik, dan tak pernah main tangan macam Bapak. Hanya demi lelaki bernama Ha
atas pemikiran sang Ibu, bisa-bisanya Ibu pergi meninggalkan Bapak yang jelas-jelas mencintainya. Oh Tuhan s
m mematung, sama sekali ta
di punya Apa, Na? Aku kecewa kalau ternyata kamu ninggalin aku demi Hadi bedebah itu, aku kecewa kamu lupain aku demi dia, dan aku juga terluka saat kamu memilih Hadi ketimbang anak kita
AK
k mengeluarkan darah. Ibu benar-benar mencintai Hadi ternyata, terbukti Ia
lai dia hanya dari sudut pandang kamu yang terluka, dan kecewa karena aku tinggalkan!" kata Ibu memb
mu pikir aku nggak tahu kalau Hadi sering main tangan sama kamu? Aku tahu, Na! Banyak dokter yang cerit
ementara kamu hanya bagi
fkan sang Ibu. Tapi melihat barusan, Yoyo memutuskan akan terus berusaha untuk memotong benang yang terhubung antara Ia dan Ibu. Entah menggunaka
n kira aku peduli karena cinta! Udah hilang cinta itu entah kemana, sejak kamu
anak!" kata Ibu tiba-tiba, yang tentu saja me
ya terjadi juga. Hari di mana Ia harus ber
kata Bapak menatap Ibu jengkel, "Kamu pikir membesarkan anak itu mudah, Na? Jangan harap kamu bisa mendapatkan hak asuh Yoyo! Aku yang udah besarin dia, dan aku juga yan
mu nyuruh aku jauhin Yoyo! I
a aku egois, biarin aku egois untuk kali ini, Na! Biar
percaya semua yang terjadi. Mulai detik ini juga pasti hidupnya
Siapin pengacar
ah meninggalkannya. Bapak kini berjalan dan memilih d
i pergi menjauhi taman kota. Ia benci hidupnya, bena
at siluet seseorang yang kelihatan akan melompat dari jembatan. Yoyo tidak mungkin membiar
membuat seseorang yang a
-Yo
n orang itu, Yoyo jadi
B