Sakit Ini Lebih Dari yang Kau Pahami
g. Lampu jalan berkelap-kelip, dan angin malam membawa aroma laut yang samar. Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti menimbang antara keberanian dan ketaku
pu kuning. Matanya tajam, menatap Seren seolah menimbang apakah ia akan meny
ingin, tapi bukan tanpa rasa gugup. "A
Aku harus tahu. Seluruh hidupku selama ini dikhianat
enuh dengan buku-buku tebal yang berserakan dan dokumen yang menumpuk di meja.
enatap Kalem dengan mata yang menuntut jawaban. "Mu
bersiap, Seren. Apa yang akan kau dengar mungkin menghanc
lan ludah.
hmu-seseorang yang ingin menutupi jejak kesalahan mereka. Mereka mencoba memanipulasi obat yang diberikan kepada pasien untuk menutupi eksperimen y
percaya. "Kau... kau menahan kebenaran itu? Kau mem
lu takut menghadapi konsekuensinya. Dan Arden... dia yang paling menderita karena ini sem
kembali muncul, kali ini lebih tajam karena ia tahu betapa dekatnya mereka den
irnya, suaranya bergetar. "Tapi aku harus tahu, Kalem...
asien dan obat-obatan. Dia yang memalsukan tanda tanganmu dan menempatkan Liora dalam posisi itu. Dia ingin menutupi ek
di semua ini... semuanya tentang keserakahan dan kekuasaa
arusnya melindunginya, tapi aku terlalu lemah. Dan aku juga...
kit menumpuk menjadi satu bola panas di dada. Ia ingin menjerit, ingin menghancurkan semua
us menghadapi dokter itu, kita harus membersihkan nama Arden, dan kita haru
u yakin bisa melakukannya? Ini berbahaya. M
egas. "Aku sudah kehilangan terla
rsi dekat jendela, memandang bulan yang muncul di langit gelap. Tubuhnya kurus, dan wajahnya pucat,
isik Arden saat
wabnya. "Kalem memberiku jawab
dah menduga malam ini akan tiba. Kau kua
u tidak ingin kau sendirian lagi. Kau te
tang di saat aku paling membutuhkanmu. Bahkan ke
inggalkanmu, Arden. Bahkan ketika aku menco
hanya sementara. Seren tahu besok, atau lusa, mereka harus menghadapi Kalem, menghadapi dokter yang se
uh tekad, "kita akan melakukannya bersama. Tidak ada lagi
ren. Aku percaya kita bisa melewati ini. Bahkan jika dunia menentang kita,
ka merasakan sesuatu yang belum pernah mereka rasakan: buka
kipun hatinya masih terluka. Karena di sisinya ada Arden, dan di tangan mereka ada tekad untuk menghada
reka tahu: meskipun dunia mungkin akan menentang mereka, cinta dan kebe
sakit tua. Seren berdiri di ambang pintu, menatap ruang pertemuan yang sudah dipenuhi bayangan ketegangan. Di seberangnya, Kal
njadi dalang di balik semua tragedi mereka-menatap Seren dengan dingin, penuh perhit
tap menyala dengan kemarahan dan tekad. Tangannya menggenggam tangan Seren erat,
untuk basa-basi," katanya dengan suara yang mantap, menggema di ruang ya
k mengerti apa yang kau bicarakan, gadis muda. Dunia ini tidak dibuat
ter. Sudah terlalu banyak yang kau han
kebohongan, setiap manipulasi, setiap nyawa yang kau hancurkan demi kepenti
ku takut padamu, Kalem? Kau yang selama ini menutupi semua bukti agar teman
nmu menyingkirkan semua orang yang kau jadikan pion dalam permainan kotormu. Aku di
han semua rasa sakit sendirian. Kau pikir aku akan diam lagi? Tidak, ini sudah cukup. Semu
i dada. Malam ini adalah malam penentuan, malam yang akan menu
isa melawanku? Aku punya pengaruh, bukti, dan orang-ora
umen yang Liora temukan, semua rekaman, semua kesaksian-kau ti
i. Semua kebohongan yang aku tutupi, semua manipulas
, kalian harus siap menghadapi konsekuensi. Dunia ini tidak bersih. Bahkan jik
ngin memastikan nama Liora dibersihkan, dan nama Seren dibe
hidupnya-sekarang berdiri di sisinya, siap berjuang meski tubuhnya lemah. Ada kekuatan yang datang buk
emua kebenaran ini dibuka... maka lakukanlah. Aku tidak takut. Tapi ingat-d
t hidup dalam kebohongan selamanya. Aku lebih takut
Semua dokumen yang Liora kumpulkan, semua catatan medis yang dia temukan. K
tap Seren.
takut. Tidak ada lagi ragu. Aku ingin menutup bab
a padamu. Aku percaya kita bisa melewati ini bersama. Tidak peduli seberapa
esai begitu saja? Dunia tidak sesederhana itu. Aku punya koneksi, aku pun
a yang kau lakukan akan terbuka. Semua yang kau sembunyikan
aan, tapi kau tidak punya hati. Dan hati kita a
n rahasia. Ini bukan hanya soal kebenaran, bukan hanya soal balas dendam-ini tentang keadilan,
u tidak perlu melawan sendirian lagi
karena kesedihan-melainkan karena harapan yang lama hilang k
api kali ini, air hujan bukan lagi simbol kesedihan-ia menjadi saksi perjuangan mereka. Saksi bahwa
lanya: pengkhianatan, kebenaran yang menyakitkan, dan dunia yang kejam. Bersama, mereka ta
dokter itu. "Mulai sekarang, kita tulis ulang sejarah. Tidak ada lagi keb
rsenyum pahit. "Kalian mungkin berani... tapi duni
a saling menggenggam. Tidak ada lagi ragu. Tidak ada lagi k
ersihkan semua kepalsuan, meninggalkan jalan yang terang, me