Sakit Ini Lebih Dari yang Kau Pahami
ren memandang bangunan tua di hadapannya dengan napas tersengal. Dari luar, rumah itu tampak seperti bagian dari masa la
di sini?" bisiknya
sejak di pelabuhan mengangguk ragu. "Nyonya yang menyewa rumah itu bilang,
n. Dua bulan. Dua bulan Arden hidup di sini, tanpa kabar, tan
ia itu selalu menjadi bayangan ya
angsung menyergap hidungnya. Bau obat, alkohol, dan udara yang tak tersentuh kebersiha
de
idak ada sisa dari sosok pria sombong dan berwibawa yang dulu pernah membuat dunia Seren runt
yang menyesak di dadanya, perasaan yang tak bisa ia
h memecah
ren
buat semua benteng yang ia bangun sel
tak terdengar, serak, namun masih denga
akan membuat lelaki itu lenyap. "Aku datang karena seseora
eperti itu... masih suka menyembunyi
a berpura-pura seo
ni
t menarik selimut yang terlipat di dada Arden. Luka operasialu lama hidup dengan dosa dan amarah, m
dari wajah pucat itu. "Jangan berbicara seperti orang
i gelap. "Kebenaran
ah yang tiba-tiba menguap be
bah beku. Arden menutup matanya, rahangnya mene
lu, kau ingat? Seluruh kota menatapku seperti iblis. Tapi a
-sesuatu yang retak, nyaris hancur. "Aku tahu, Sere
desis Seren.
it-langit seolah mencari kekuatan. "Liora
n me
a terlalu penuh kebohongan. Bahwa cinta yang ia miliki untukku tak pernah cukup. Bahwa dia-" suaranya tersangkut d
erjatuh dengan suara k
u pikir aku sanggup bercand
ahatan yang tidak kulakukan!" seru Seren dengan mata ber
rden. "Aku pikir membiarkan diriku dihukum oleh pen
den! Selalu menjadi pengecut! Kau menghancurkan hidupku,
pnya-dan di balik tatapan itu, ada
s dari bibir Arden, membuat Seren refleks berlari mengambilbicara dulu,"
angannya. "Sere
Kau butu
butuh
ren terpaku, matanya menatap pria itu dalam-dala
dak pernah berhent
. Semua luka yang berusaha ia kubur selama bertahu
rih, "Liora bukan hanya mencintai
p cepat. "Ap
akaan itu terjadi malam itu. Kematian ayahmu-
ya lenyap, tapi jantu
enti, wajahnya meringis menahan sakit, "...
a Seren nyari
pnya dalam-d
lalak. "Tid
aan bahwa ayahmu menganggapnya tak pantas. Liora tahu,
erputar. Nama itu menampar kesadarannya. Kalem-sahabat masa ke
malam itu, cara dia terlalu cepat muncul saat Seren jatu
." bisik
al. "Aku ingin memperbaiki semuanya, Sere
kesempatan," katanya pelan. "Karena aku akan mencari kebenaran sampai akhi
. "Itu dia perempuan
sambil membetulkan selimut. "I
kau aka
ari K
ati-hatilah... dia bukan lag
dara malam menerpa wajahnya. Dingin. Pekat. Tapi jug
h itu. Untuk pertama kalinya setelah b
karena
yang akhirnya menunt
mata sambil berbisik pelan, "Maafkan aku, Seren.
isi batu. Udara pagi dingin menusuk tulang, namun jantungnya terasa panas. Setiap langkah yang ia ambil membawa rasa ta
ersembunyian dari dunia. Di sana, pria itu berjuang sendiri dengan penyakitnya, men
bahwa masa lalu belum selesai. Bahwa seseorang yang ia percayai, sahabatnya sendi
Kalem sebelum kesalahan yang sama terjadi l
da aroma kopi dan rokok yang membakar perlahan. Ia duduk di pojok ruangan, wa
ti sahabat yang dulu selalu tersenyum padanya. Ada sesuatu yang
Kalem datar. "Aku t
balas Seren tanpa basa-basi
napas. "Semua yang kau tahu... hany
k Seren. "Aku ingin sem
ati karena kecelakaan. Kau sudah tahu itu. Tapi ada lebih dari itu. Ada ora
u Seren. "Aku tidak punya wak
kumen yang menunjukkan bahwa perusahaan ayahmu melakukan manipulasi obat dan percobaan medis ilegal. Ak
berdetak keras. "Kau... ka
emerah. "Tapi kau harus mengerti, Seren. Jika dokumen itu sampai bocor, itu bukan hanya Liora yang
embunuh sahabatku dengan niat melindungi olalu terlambat menyadarinya. Dan Arden... dia yang paling menderita karen
, bahkan memukul Kalem. Tapi di saat itu, ia juga merasakan sesuatu yang lain: kesedihan. Kesedihan
kan memaafkanmu begitu
emaafkan. Aku hanya ingin kau tahu kebenara
uka dan luka, kini membentuk gambaran yang jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan. Arden, LioIa mengetuk perlahan di pintu kayu, dan tak lama kemudian Arden membuka, wajahnya pucat, tubuhnya
ali," bis
jadi," jawabnya tegas. "Aku telah menem
ut menghadapi semua ini sendirian. Tapi kau di
annya. "Kau harus jujur padaku. Tentang sakitm
bang, bagaimana penyesalan dan kesalahan masa lalu menghantuinya setiap hari, dan bagaimana
n seperti pisau, menyayat luka lama dan membuka jalan baru untuk pemahaman. Ia menyadari ba
Seren akhirnya. "Apa y
a amarah, hanya kejujuran murni. "Sekarang, kita hadapi semuanya bersama. Aku
jatuh tanpa bisa dicegah. "Aku..
"Karena kita tidak punya pilihan la
embawa dingin. Ada sesuatu yang hangat dalam kesendirian malam itu-sebuah rasa bahwa mereka mas
dan menatap Arden. "Kalem harus dihadapi. Semu
au tidak sendirian. Aku akan berad
enggam, menyadari bahwa luka dan kesalahan yang mereka alami bukan akhir dari segalanya-melainkan awal
nggalkan udara yang segar, dan memberi mereka harapan baru-bahwa meskipun masa lalu mer