icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benci dan Cinta Tak Bisa Dipisahkan

Bab 3 menjadi rumah barunya

Jumlah Kata:2377    |    Dirilis Pada: 28/10/2025

mbun di dedaunan, dan kabut tebal menggantung di atas lembah. Dari menara utama, Liora menatap pemandangan itu dalam diam. Di h

, tanpa cela, tanpa ruang untuk kesalahan. Bahkan langkah kaki para prajurit pun seirama, seolah mereka sem

dak tahu siapa yang sebenarnya menikah di sini," gumamnya lirih, menatap

untuk tahu siapa yang datang. Hanya satu orang di benteng ini yang memiliki a

un," suara berat itu ter

mengenakan seragam hitam kebesaran dengan lambang elang perak di bahunya. Rambutnya sed

tenang. "Sulit tidur di tempat yan

bibir Rayan. "Kau ber

natapnya tanpa gentar. "Dan aku pikir kejuj

emacam rasa tertarik yang berbahaya. "Kejujuran bisa menjadi pedang

rdarah karena kejujuran daripada

jendela menara, membawa aroma baja dan bunga liar. U

etarkan lantai batu. "Kau tak pernah berubah sejak hari pertama aku mel

nya berjarak satu langkah darinya. "Aku bukan salah satu pr

lebih dalam. "Aku hanya mengingatkan. Di dunia

. "Kalau begitu, aku akan

kecil-pendek, kasar, tapi jujur. "Kau memang

rik menjadi seperti mer

menuju pintu menara. "Persiapkan dirimu. Kita akan menghadiri perjamuan di markas utama

nah berjalan, Komandan. I

pastikan malam ini kita tampak seperti pasangan yang bahagia. Dunia l

gantung di sepanjang aula utama, dan aroma anggur merah memenuhi

a yang membalut tubuhnya dengan elegan. Ia menatap pantulan dir

u menata rambutnya. "Anda terliha

an jaminan

untuk menipu dunia," jawab Mar

ebih besar di baliknya-Rayan tidak pernah melakukan sesuatu tanpa alasan. Dan "misi rahasia" yang

hatnya mengenakan jas resmi berwarna hitam pekat dengan sabuk perak di pinggang. Ta

andangannya menelusuri setiap detail

pilihan lain?" t

menyodorkan tangannya. "Mari kita b

a hangat, kontras dengan dinginnya sikap. Dalam genggaman itu, ada sesuatu ya

militer datang dari berbagai wilayah. Liora berjalan di sampi

angsawan di sudut ruangan. "Tapi aneh... aku tidak per

nya menoleh pelan, memberi tatapan tajam ke arah wanita itu. Seketika r

i peranmu sebagai pelindung," g

yum miring. "Lebih tepatn

gan dingin. "Kau lupa, Komand

elinga Liora, "bahwa kadang s

atang. Semua orang menunduk hormat. Pria tua itu b

Akhirnya aku melih

an. "Kehormatan bag

n ini istrimu. Cantik dan berani. Aku

a hanya berusaha men

bergeser ke arah Rayan. "Kau tahu tugasmu, Rayan. Pastikan wanita ini te

tu mencengkeram di da

uh lama tidak pernah benar-benar mati, Nyonya Elvard.

lsu dan tawa yang terdengar dipaksakan. Begitu pintu

?" tanya Liora pelan tapi

ng perlu kau

sering kau gunakan un

kat hingga napasnya menyentuh kulit wajah Lior

nya sejak hari kau menik

juga terluka. "Kau tidak tahu ap

ku," desak Liora.

buka perlahan. "Jika aku katakan padamu

. "Hidupku sudah tidak s

ni

, membawa aroma laut. Lalu Rayan berbalik p

ra dalam kebingungan dan ketakutan

irannya-Komandan Rayan Elvard menyembunyikan sesuatu y

wa rahasia itu berhubungan langs

taman di luar seakan berusaha menenangkan hati siapa pun yang mendengarnya-kecuali Liora Avanira. Ia duduk di tepi ranjang besar, masih mengenakan ga

bergema di kepalanya. Musuh lama tidak pernah benar-benar mati. Kalimat itu seperti belat

ak punya arti lagi di hidupnya sejak K

asuk sambil menunduk dalam. "Nyonya, Komandan meminta Anda bersiap. A

kspresi. "Aku bahkan tidak tahu siapa saj

"Kepala Intel Kerajaan, Nyonya. Dan... dia

gang seket

gin menyampaikan sesuat

ku pakaian sederhana. Aku tidak ingin terlihat seperti bo

ngangguk cepat

u, kedatangan seseorang dari pihak intel tidak pernah tanpa alasan. Dan entah kenapa, hatinya berbisik bahwa pesan itu m

kopi hitam menguar di udara. Liora melangkah masuk, gaun abu-abu sederhananya bergoyang lembut mengikuti l

berat namun tenang. "Aku Kapten Adriel Vayne. Kepa

pnya tajam.

. "Mungkin lebih tepat disebut

a menegakkan badan. "Adriel, ja

? Aku hanya bicara fakta, Komandan. Lagipula, jika kau

a pria itu berga

Liora sambil menatapnya dengan penuh selidik. "Apakah kau tahu, Nyonya, bahwa keluargamu du

kan dahi. "Ope

antu menyembunyikan seorang ilmuwan yang membawa hasil penelitian yang bisa menghancurkan

kat. "Tidak... it

pandangan tajam, "Komandanmu ini adalah bagian dari ti

wajahnya memucat. "

n, tak ada penjelasan-hanya keheningan yang t

kan? Bahwa alasan sebenarnya ia menikahimu bukan karena per

dengan cepat. "Cukup, Adr

ya untuk dia tahu bahwa kau menyemb

Liora berdiri kaku, tida

ntah Rayan din

i kau ingin tahu kebenaran yang sesungguhnya... carilah nama Seraphine di arsip lama bent

ninggalkan ruangan

a suara napasnya yang terden

alik. "Seseorang dari masa lalu

nnya dengan keluargak

an pergi, meninggalkan Liora dalam ka

ya. Akhirnya, ia memutuskan untuk turun diam-diam ke ruang arsip bawah tanah.

ng batu yang dipenuhi debu dan rak kayu tua. Su

label lusuh bertuliskan "Proyek Rahasia – Kelas Merah". Tangannya gemetar ke

uka dengan hati-hati, dan pandangannya langsung te

k perempuan kecil di antara mereka. Tapi di

iora Avanira – kode

njatuhkan lentera yang digenggamny

jung lorong. Cepat dan berat. Ia buru-buru m

r biru. Gerakannya gesit, tapi bukan prajurit biasa. Ia membuka rak yang sama tempat Lior

at. Pria itu menoleh ke arah tempatnya berse

bergerak, suara tajam te

rhe

uara

menepisnya dengan gerakan cepat, lalu melancarkan serangan balasan. Pertarungan singkat t

ara. Hingga akhirnya, pria bertopeng itu berhasil mel

m berhenti, lalu menatap Liora dengan nap

erkaca. "Aku mencari kebenaran

ora-dan wajahnya mengeras. "Kau t

?" suaranya bergetar. "Apa aku bahkan

ah, penuh konflik yang dalam. "Liora, tolong

jarnya lirih tapi tajam. "Kali ini, aku akan menca

tapi Liora mundur satu lan

ana

ang terdengar, memecah keheningan

p cermin dan menyentuh wajahnya sendiri den

jauhan, seseorang mengamati dari balik kegelapan

h topengnya. "Akhirnya...

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka