Benci dan Cinta Tak Bisa Dipisahkan
mbun di dedaunan, dan kabut tebal menggantung di atas lembah. Dari menara utama, Liora menatap pemandangan itu dalam diam. Di h
, tanpa cela, tanpa ruang untuk kesalahan. Bahkan langkah kaki para prajurit pun seirama, seolah mereka sem
dak tahu siapa yang sebenarnya menikah di sini," gumamnya lirih, menatap
untuk tahu siapa yang datang. Hanya satu orang di benteng ini yang memiliki a
un," suara berat itu ter
mengenakan seragam hitam kebesaran dengan lambang elang perak di bahunya. Rambutnya sed
tenang. "Sulit tidur di tempat yan
bibir Rayan. "Kau ber
natapnya tanpa gentar. "Dan aku pikir kejuj
emacam rasa tertarik yang berbahaya. "Kejujuran bisa menjadi pedang
rdarah karena kejujuran daripada
jendela menara, membawa aroma baja dan bunga liar. U
etarkan lantai batu. "Kau tak pernah berubah sejak hari pertama aku mel
nya berjarak satu langkah darinya. "Aku bukan salah satu pr
lebih dalam. "Aku hanya mengingatkan. Di dunia
. "Kalau begitu, aku akan
kecil-pendek, kasar, tapi jujur. "Kau memang
rik menjadi seperti mer
menuju pintu menara. "Persiapkan dirimu. Kita akan menghadiri perjamuan di markas utama
nah berjalan, Komandan. I
pastikan malam ini kita tampak seperti pasangan yang bahagia. Dunia l
gantung di sepanjang aula utama, dan aroma anggur merah memenuhi
a yang membalut tubuhnya dengan elegan. Ia menatap pantulan dir
u menata rambutnya. "Anda terliha
an jaminan
untuk menipu dunia," jawab Mar
ebih besar di baliknya-Rayan tidak pernah melakukan sesuatu tanpa alasan. Dan "misi rahasia" yang
hatnya mengenakan jas resmi berwarna hitam pekat dengan sabuk perak di pinggang. Ta
andangannya menelusuri setiap detail
pilihan lain?" t
menyodorkan tangannya. "Mari kita b
a hangat, kontras dengan dinginnya sikap. Dalam genggaman itu, ada sesuatu ya
militer datang dari berbagai wilayah. Liora berjalan di sampi
angsawan di sudut ruangan. "Tapi aneh... aku tidak per
nya menoleh pelan, memberi tatapan tajam ke arah wanita itu. Seketika r
i peranmu sebagai pelindung," g
yum miring. "Lebih tepatn
gan dingin. "Kau lupa, Komand
elinga Liora, "bahwa kadang s
atang. Semua orang menunduk hormat. Pria tua itu b
Akhirnya aku melih
an. "Kehormatan bag
n ini istrimu. Cantik dan berani. Aku
a hanya berusaha men
bergeser ke arah Rayan. "Kau tahu tugasmu, Rayan. Pastikan wanita ini te
tu mencengkeram di da
uh lama tidak pernah benar-benar mati, Nyonya Elvard.
lsu dan tawa yang terdengar dipaksakan. Begitu pintu
?" tanya Liora pelan tapi
ng perlu kau
sering kau gunakan un
kat hingga napasnya menyentuh kulit wajah Lior
nya sejak hari kau menik
juga terluka. "Kau tidak tahu ap
ku," desak Liora.
buka perlahan. "Jika aku katakan padamu
. "Hidupku sudah tidak s
ni
, membawa aroma laut. Lalu Rayan berbalik p
ra dalam kebingungan dan ketakutan
irannya-Komandan Rayan Elvard menyembunyikan sesuatu y
wa rahasia itu berhubungan langs
taman di luar seakan berusaha menenangkan hati siapa pun yang mendengarnya-kecuali Liora Avanira. Ia duduk di tepi ranjang besar, masih mengenakan ga
bergema di kepalanya. Musuh lama tidak pernah benar-benar mati. Kalimat itu seperti belat
ak punya arti lagi di hidupnya sejak K
asuk sambil menunduk dalam. "Nyonya, Komandan meminta Anda bersiap. A
kspresi. "Aku bahkan tidak tahu siapa saj
"Kepala Intel Kerajaan, Nyonya. Dan... dia
gang seket
gin menyampaikan sesuat
ku pakaian sederhana. Aku tidak ingin terlihat seperti bo
ngangguk cepat
u, kedatangan seseorang dari pihak intel tidak pernah tanpa alasan. Dan entah kenapa, hatinya berbisik bahwa pesan itu m
kopi hitam menguar di udara. Liora melangkah masuk, gaun abu-abu sederhananya bergoyang lembut mengikuti l
berat namun tenang. "Aku Kapten Adriel Vayne. Kepa
pnya tajam.
. "Mungkin lebih tepat disebut
a menegakkan badan. "Adriel, ja
? Aku hanya bicara fakta, Komandan. Lagipula, jika kau
a pria itu berga
Liora sambil menatapnya dengan penuh selidik. "Apakah kau tahu, Nyonya, bahwa keluargamu du
kan dahi. "Ope
antu menyembunyikan seorang ilmuwan yang membawa hasil penelitian yang bisa menghancurkan
kat. "Tidak... it
pandangan tajam, "Komandanmu ini adalah bagian dari ti
wajahnya memucat. "
n, tak ada penjelasan-hanya keheningan yang t
kan? Bahwa alasan sebenarnya ia menikahimu bukan karena per
dengan cepat. "Cukup, Adr
ya untuk dia tahu bahwa kau menyemb
Liora berdiri kaku, tida
ntah Rayan din
i kau ingin tahu kebenaran yang sesungguhnya... carilah nama Seraphine di arsip lama bent
ninggalkan ruangan
a suara napasnya yang terden
alik. "Seseorang dari masa lalu
nnya dengan keluargak
an pergi, meninggalkan Liora dalam ka
ya. Akhirnya, ia memutuskan untuk turun diam-diam ke ruang arsip bawah tanah.
ng batu yang dipenuhi debu dan rak kayu tua. Su
label lusuh bertuliskan "Proyek Rahasia – Kelas Merah". Tangannya gemetar ke
uka dengan hati-hati, dan pandangannya langsung te
k perempuan kecil di antara mereka. Tapi di
iora Avanira – kode
njatuhkan lentera yang digenggamny
jung lorong. Cepat dan berat. Ia buru-buru m
r biru. Gerakannya gesit, tapi bukan prajurit biasa. Ia membuka rak yang sama tempat Lior
at. Pria itu menoleh ke arah tempatnya berse
bergerak, suara tajam te
rhe
uara
menepisnya dengan gerakan cepat, lalu melancarkan serangan balasan. Pertarungan singkat t
ara. Hingga akhirnya, pria bertopeng itu berhasil mel
m berhenti, lalu menatap Liora dengan nap
erkaca. "Aku mencari kebenaran
ora-dan wajahnya mengeras. "Kau t
?" suaranya bergetar. "Apa aku bahkan
ah, penuh konflik yang dalam. "Liora, tolong
jarnya lirih tapi tajam. "Kali ini, aku akan menca
tapi Liora mundur satu lan
ana
ang terdengar, memecah keheningan
p cermin dan menyentuh wajahnya sendiri denjauhan, seseorang mengamati dari balik kegelapan
h topengnya. "Akhirnya...