icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Penderitaan yang Dipaksa Tersenyum

Penderitaan yang Dipaksa Tersenyum

Penulis: Aldi123
icon

Bab 1 menyeretnya ke dalam lobi

Jumlah Kata:1539    |    Dirilis Pada: 28/10/2025

jalan berpendar kekuningan, memantulkan bayangan tubuh perempuan itu yang berdiri di depan sebuah hotel megah. Rambut hitamnya basah, matanya sembab, bibirnya

matanya memohon. Ia sudah berjam-jam berlutut di rumah, memohon

am, Liana! Kau pikir aku punya pilihan lain? Kalau aku nggak bayar malam i

" suara Liana berge

ng cuma bisa menangis dan nyusahin. A

ya tenggelam dalam gemuruh hujan di luar. Dalam hati kecilnya, Liana masih berharap semua ini hanya lelucon buruk, bahw

kali. Tak lama, pintu terbuka, memperlihatkan sosok pria tegap dengan setelan jas hitam yang sempurna. Wajahnya seperti di

gar namanya disebut dalam berita-berita gelap - mafia paling berkua

"Tuan Valente, ini... w

jenak, lalu menggeser pandangannya ke Revan. "Uangn

tuk terakhir kali. "Liana, tolong men

a tak percaya. "Atau demi ut

dengan cepat di belakangnya, meninggalkan Liana se

nic berjalan pelan ke arah minibar, menuangkan anggur ke gelas kristal tanpa mengatakan

perintahn

kinya seolah tertanam di lantai. Dominic menatapnya sejen

mata mulai jatuh tanpa suara. Dalam pikirannya, malam ini akan me

ia temukan di wanita lain: ketakutan yang bercampur kepasrahan, tapi juga secercah keberanian yan

u?" tanya Dom

ludah. "Dua pu

lan. "Berapa lama kau

a ta

enjualmu b

antai. "Dia...

a lelaki pengecut selalu punya alasan. Tapi aku ti

oba menahan tangis saat Dominic mendekat. Tapi yang terjadi justru membuat

memohon?" tanya

nyaris tak terdengar. "Tida

neh di dadanya - sebuah rasa yang selama ini ia benci: iba. Ia mengang

a menyentuhnya dengan cara yang tidak pernah Revan lakukan: lembut, tapi tetap penuh kuasa. Di antara

ic hanya meninggalkan satu kalim

rdelia. Dan saat hari itu tiba, tidak ada

tak pernah dat

apnya dengan jijik, seolah perempuan itu hanyalah barang bekas. Ibunya, Ny. Rat

mbil menampar Liana. "Kau sudah menjual

erbakar. "Saya tidak punya temp

eraih bajunya. "Mulai sekarang kau bukan istri Re

iana. Ia hanya berkata dingin, "Jangan bikin masalah. Ka

, memasak, dan tidur di gudang kecil tanpa jendela. Tubuhnya mulai kurus, kulitnya

yang membuatnya tetap hidup. Setiap pagi saat ia muntah karena mual, ia menatap

l. Anak dari D

sama satu malam, tapi meninggalkan jejak yang tak pernah bisa dihapus. Kadang ia berharap Dominic benar-benar akan d

an tubuh Liana. "Kau hamil?" tanya

"Saya... saya t

apa, hah? Anak pelacur macam apa

rah merembes dari bibir dan hidungnya. Tapi bahkan di tengah rasa sakit itu, ia m

ngnya lagi. "Tidak ada

di kamar tua yang dikunci dari luar. Tubuhnya lemah, tapi bayi di dal

ndah. "Kita tidak bisa membiarkan anak itu lahir,"

lente bisa mencari kita," jawab

mungkin orang seperti itu menginga

ereka

ngat setiap d

Tatapannya tajam menatap layar laptop di depannya - menampilkan rekaman CCTV hotel malam itu. Ia sud

an jejak perempuan itu. Suaminya memindahkan dia k

engan dingin. "Temukan dia. Ti

dia sebenarnya, Bos?" tan

ab, "Seseorang yang membuatku pe

terus terngiang di kepala bosnya. Tapi ia juga tahu, tidak ada yang bisa m

malamnya dipenuhi rasa sakit. Kadang ia berbicara sendiri,

ra isak tangis. "Mama akan berta

a memeluk perutnya, menggigil di lantai dingin. Ia tidak tahu, di luar sana, seseorang

ap langit yang sama. "Tunggu aku, Liana," guma

buahnya akhirnya menemukan rumah tempat Liana disembunyikan,

ang - bersama janin

pnya, Dominic Valente menghancurkan seluruh kot

a Liana menjadi lege

g dicintai sa

enghilang membaw

nia memisahkan mereka, maka ia akan menghancurk

ang untuk hidup. Ia bersembunyi, membawa bayi kecil di

gkah, ia hanya m

ukanku sebelum se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka