Rencana Balas Dendam yang Terlambat
/0/29051/coverbig.jpg?v=03c9185fa22aa43f98f35e03092299da&imageMogr2/format/webp)
dengan mata yang lelah menahan tangis yang ingin lepas. Hatinya penuh kegelisahan, sementara tangan-tangannya gemetar.
nya sendiri. Namun, suara hatinya menolak, "Bagaimana mungkin aku, Marcy Sterling, yang selam
t aturan. Salah satu wasiatnya tegas: Marcy harus menikah dengan Adrian Hawthorne, CEO Phoenix Cru
majalah ekonomi, dan tentu saja, di mimpi-mimpi wanita di seluruh Amerika. Ia tampan, kaya, dan tampaknya sempurna. Tapi bagi M
kan tidak mengenalnya... dan seka
sederhana, bahagia dengan kesederhanaan itu. Ia tidak pernah menginginkan kemewahan. Ia hanya ingin bebas dari
penasaran, dan... sedikit marah. Marcy menatap cermin sekali lagi. Ia tahu, jika ia terlihat lemah, Ad
i, wajahnya hanya diberi sedikit bedak. Tidak ada perhiasan mewah, tidak ada parfum mahal. Ia inginmemperhatikan setiap detail: para pelayan yang sigap, lampu kristal yang berkilauan, dan tamu-t
, dengan mata tajam yang seolah bisa menembus jiwa siapa pun yang ia pandang. Mar
ara Adrian dalam, te
coba menenangkan diri
erdiri di hadapannya. "Jadi, ini kamu," gumamnya pelan, hampir seperti pada diri sendiri. Ad
anya Marcy, berusa
gantung dari sudut pandang siapa," jawabnya. "Tapi aku rasa, kita berdua ada di po
. Adrian Hawthorne, pria yang dikatakan paling diidamkan wanita, sekarang berdiri tepat di hadapa
an yang ditetapkan dalam surat wasiat ayah Marcy. Setiap kata yang Adrian ucapkan terasa seperti dingin,
merasa terperangkap, tapi juga penasaran. Bagaimana mungkin seorang pria sehebat
alani bersama. Marcy belajar untuk menyesuaikan diri, meski sering merasa tertekan. Setiap aturan kontrak yang dibuat Adrian ter
rasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Ia bukan lagi gadis sederhana yang takut pada dunia lua
ya nikahi, tapi seseorang yang memiliki keberanian, kepintaran, dan keteguhan yang membuatnya penasaran. Pernikahan k
pun dari mereka benar-benar mengakui perasaan yang tumbuh. Dunia mereka berbeda, a
an Hawthorne, siap menghadapi dunia mewah yang menakutkan, dan s
a akan menguji keteguhan Marcy, tapi juga menguji kemampuannya sendiri untuk menahan
h permainan cinta, kekuasaan, dan ambisi yang tidak ada yang bis
memberontak terhadap kenyataan yang baru saja ia hadapi. Apartemen mewah itu bukan miliknya sendiri, setidaknya belum sepenuhnya. Tapi sebagai bagian dari pe
sa menekan. Ia terbiasa hidup sederhana, dengan secangkir kopi hangat di pagi hari dan obrolan ringan dengan tetangga. Sekarang
hampir menakutkan. Setiap pertemuan mereka selalu penuh ketegangan-bukan hanya karena aturan kontrak, ta
k yang terselip di meja. Ia membaca ulang beberapa pasal yang menekankan kewajiban dan batasannya.
menoleh dan melihat nama Adrian di la
anpa masalah," suara Adrian terdengar tenang, tap
rcy, berusaha terdengar biasa saja.
tidak kasar. "Besok, aku ingin kita membahas jadwal harian kita
panggilan. Ia jatuh di sofa, menatap langit-langit. Menjadi bagian dari dunia Adrian bukan seka
kirkan strategi, bagaimana ia bisa berdiri tegak tanpa terlihat lemah, bagaimana ia bisa membangun posisi di dunia yang terasa asing ini. Ia
akan sarapan bersama. Adrian sudah menunggunya, mengenakan setelan hitam ra
a singkat, suaranya te
Ia mencoba menenangkan dirinya saat melihat Ad
Adrian memulai, menatapnya serius. "Aku ingin kau hadir, bukan hanya seb
engambilan keputusan? Aku... aku tida
belajar. Kau harus tahu apa yang kita lakukan, bagaimana ki
rian. Di sisi lain, ia merasakan dorongan untuk membuktikan dirinya. Ia tidak ingin hanya menjadi
an bahkan negosiasi kontrak dengan partner internasional. Setiap istilah bisnis terasa asing, dan setiap angka yang disebut membuat
. "Kau lebih cepat beradaptasi daripada yang kukira,"
al Phoenix yang sedang bersandar di pelabuhan kota. Angin laut yang s
nya menajam. "Banyak wanita takut menghada
mungkin takut, tapi aku ti
an rasa takut, penasaran, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan. Adrian menatapnya, dan untuk sesaat, M
gacara Adrian, berisi tambahan aturan kontrak pernikahan. Ada batasan-batasan baru yang harus ia patuhi, termasuk j
ar sebelum menarik napas panjang. Ia tahu satu hal: jika ia ingin bertahan, ia
ukan hanya pertarungan melawan aturan, kontrak, atau dunia Adrian. Ini adalah pertarungan untuk menemukan diri send
halang formalitas pernikahannya, tapi kini membuatnya penasaran. Ia tidak tahu apakah perasaan itu cinta, kekaguman, atau kombinasi dar
enatap langit malam, bertekad untuk bertahan dan menemukan kekuatannya. Adrian menatap laya
n kendali, antara aturan dan perasaan, antara dua orang yang dipaksa untuk hidup