Janji Kita Hanyalah Debu
ng menunggu setiap orang yang berani bermimpi. Bagi Rania, tantangan itu kini semakin nyata. Setelah sukses tampil di
ia dengan tawaran kolaborasi eksklusif untuk festival pastry internasional di Paris. Tawaran itu seakan mimpi yang menjadi nyata. Tapi
artemennya, menatap lampu kota yang berkelap-kelip di kejau
rius pergi ke Paris?
Ini kesempatan yang bisa mengubah hidupku. Tapi ak
kamu. Kamu selalu tahu caranya bangkit
pis. "Semoga aku b
kota Eropa yang tak ia kenal membuatnya merasa kecil. Namun, begitu tiba di hotel tempat festival diadakan, suasana berubah. Aula megah
korasi yang ekstrem dan kreatif. Ada Philippe, pria Prancis yang dikenal perfeksionis; Clara, pastry chef Italia
ni bukan hanya soal kue-ini soal reputasi, identitas
disiarkan secara live streaming ke seluruh dunia. Ia mulai bekerja, adonan di tangan berger
tentang latar belakangnya, peserta lain mulai mengamati gerakannya dengan s
pi ditugaskan kue utama?" bisik salah
cemas yang dulu menghancurkannya, kini ia gunakan sebagai bahan bakar untuk fokus. Ia tahu, jika ia menyerah,
sebuah pesan masuk di ponseln
Aku tidak akan membiarkan kamu su
an rasa takut yang menggelegak. Kali ini, ia tidak sendirian. Andr
a?" tan
gan cepat. "Cuma... masa
papun itu, aku di sini. Ki
kembali fokus ke kue yang hampir selesai. Ia tahu
insiden terjadi. Salah satu peserta, yang merasa terancam oleh reputasi Rania, mencoba
ngnya berdegup kencang, tapi ia tidak panik. Dengan sigap, ia memisahkan adonan y
ilippe mendekat, menatap tajam, dan berkata, "You're re
kusnya tetap pada kue. Ia tahu, setiap langkahny
an festival. Beberapa akun mulai mengunggah foto-foto kue Rania
ly handle the
, but her chocolate tech
ni, ia tidak membiarkan rasa takut menguasainya. Ia menatap Andre, yang ters
ngguk. "Ya.
dunia. Rania berdiri di panggung, menatap ribuan mata yang tertuju padanya. Ia merasakan a
bunga cokelat dan fondant yang rumit. Aroma cokelat, mentega, dan gula me
i sinyal positif dengan senyumannya. Rania merasa hanga
ang pria muncul dari kerumunan. Wajahnya tidak
suara i
berpakaian formal, mata menatap tajam, n
tu. Beberapa kamera menangkap wajah F
eakan berhenti. Semua sorota
am lagi, Rania. Aku lihat kamu di sini... su
ah memilih jalan hidupku sendiri.
tang kita... ada orang yang ingin menghancu
muncul-marah, takut, tapi juga pen
i kau harus percaya, aku tidak ingin menyakit
nia, menatap Farel dengan
a dengan tegas, "Dia bagian dari masa lal
seolah mengerti, l
uh lampu, dan menatap ribuan mata yang menunggu presentasinya. Ia sadar satu hal:
emberi isyarat untuk fokus.
us menegangkan. Tepuk tangan penonton dan sorakan media internasional masih bergema di telinganya
g, matanya menatap Rania dengan serius. "Ran, k
nya... tidak menyangka dia bisa muncul di sini
erius. Kita harus tahu s
ng sempurna. Ia merasakan campuran bangga dan cemas. Ia tahu bahwa setiap kep
i para chef internasional. Rania harus menampilkan kemampuan terbaiknya
bahan, ponselnya bergetar. Pesa
pun. Mereka sudah merencan
benar, tapi juga bisa jebakan. Hatinya berdegup ke
nmu untuk tetap fokus. Aku nggak ma
sama-sama. Aku nggak akan bi
Peserta terpesona melihat ketelitian dan kecepatan tangannya. Ia menjelaskan tekni
serta dari Italia, Luigi,
ng pemula," katanya d
ak pemula. Aku hanya punya cara b
embali pada demonstrasi. Ia belajar menahan diri, mengatur emosi, dan tetap pr
ue di dapur festival. Saat ia berjalan, ia melihat seorang pria berpaka
. Ia tahu, kali ini bukan hanya tentang tekanan festiva
ia itu. "Permisi, apakah ka
kilatan licik di matanya. "Aku? A
jangan mendekati peralatan atau ba
, tapi Rania merasa ada sesuatu yang salah. I
awa adonan dan kue cadangan. Saat membuka la
ntang seseorang yang mencoba menga
ini ia lawan kembali muncul, tapi kali ini ia ta
"Aku bisa menemanimu ke dapur kapa
Terima kasih. Aku nggak tahu apa
. "Kita selalu bisa h
astry chef terbaik. Rania ditugaskan membuat kue haute couture yang akan dinilai
dan menata fondant dengan presisi. Tangan gemetar sedikit saat
. "Rania, kita menemukan catatan mencurigakan di meja
sudah setengah jadi. "Aku nggak punya banyak wa
pekerjaan. "Aku di sini. Kam
, kali ini keberhasilan bukan hanya tentang skill, t
di ruang festival. Kali ini, ia tidak datang untuk me
au ganggu lagi,"
i kau harus tahu... orang-orang ini bukan sekadar kompet
u tidak bisa dipercaya sepenuhnya, tapi
i ketegangan. "Kita harus fokus sama
i, dan kembali ke kue yang sedang ia dekorasi. Lampu sorot
eknik fondant yang sempurna, cokelat yang meleleh pas di suhu tepat, dan
: kabel listrik dicabut, oven sedikit digeser, dan beberapa bahan dicamp
a di tengah tekanan yang luar biasa. Tepuk tanga
kat dan menepuk pundak Rania. "You are extr
lega dan bangga. Ia tahu, meski tekanan datan
on hotel. Kota Paris yang megah berkelap-kelip di bawahn
n. Aku bangga sama k
Aku nggak tahu bisa samp
nnya. "Kita selalu bisa
i. Masih banyak tantangan yang menunggu: pesaing profesional, pihak yang ingin menjat
kekuatan sejatinya bukan hanya soal skill di dapur, tapi juga keberan
dunia. Datangilah dengan semu
nunggu untuk diwujudkan. Dan Rania tahu satu hal pasti: tidak ada m