Cinta yang Kupikir Abadi, Ternyata Bohong
anya tenang, terasa berbeda saat ia melangkah melewati jalanan sempit menuju taman di tepi laut. Sepanjang perjalanan, pikirannya berkecamuk: apakah
ric tahu, jika ia langsung mengaku sebagai ayah Liam, Keira pasti menolak. Jadi ia harus bersabar,
mengikuti gerak Liam sambil mencatat sesuatu di buku catatan. Aldric tersenyum tipis. Cara Keira memandang Liam membuat hatinya berdetak lebih cepat
ap kali Liam tertawa dan menatap sekeliling, jantung Aldric seperti ditarik. Anak itu mirip sekali dengannya.
" gumam Aldric. "
di dekat Liam tanpa membuat Keira curiga. Kadang ia membantu anak-anak mewarnai, kadang membaca buku di sudut taman, kadang ikut bermain bola dari jarak aman. Ia menyadari se
ia itu di dekat Liam membuatnya gelisah. Ia menolak untuk mengakui perasaannya,
ra lewat telepon saat mendeng
jawab Keira singkat. "Han
sudmu, kare
... tapi setiap kali dia ada di dekat Liam... ent
itu cinta lama yang datang kembali, Ke
ecilnya dalam hati berteriak: jangan jatuh lagi. Ja
kertas gambar. Ia duduk di dekat Liam, pura-pura membantu anak
u lihat?" tan
p mata anak itu. "Tentu,
, dan Liam tampak nyaman. Tapi Keira tidak bisa menolak kenyataan bahwa ia merasa... lega. Bahw
sama aku sebelumnya?" tanya
angat. "Karena... Om belum diberi kesempat
garis-garis yang dibuat tangan mungilnya, memperhatikan tawa kecil yang mengalir bebas. Aldric tahu,
Liam. Sebuah rasa hangat muncul di dadanya, campuran antara perasaan marah dan rindu. Ia menepi
elihat pria itu tersenyum hangat pada ana
lawan, pura-pura tidak peduli, tapi sesungguhnya hatinya setiap saat tertuju pada Liam. Ia mencatat kebiasaan a
inya terusik, benci Aldric karena memunculkan perasaan lama yang seharusnya sudah terkubur, dan sekaligus.
eira duduk di teras sambil menatap laut
ntuk Liam. Aku akan kirimkan
Aldric tidak meminta apapun, tidak menuntut, hanya peduli. Dan itu menyakitkan. Karena Keira sadar-merenapa aku merasa... takut dan lega sekaligus?" gumamnya.
an, tapi juga ingin memberi Keira kesempatan melihat bahwa ia tulus. Saat itu, Liam sedang menggambar di
sambil menunjuk gambar ruma
uk. "Wow, bagus sekali!
a hatinya mencelos. Aldric tampak begitu lembut, sabar, hangat. Tid
erusaha menahan air mata. "Ti
uh, seperti api yang perlahan
. Ia mulai mengenal kebiasaan anak itu, hal-hal yang disukai, hal-hal yang membuatnya senang. Ia mu
enci Aldric karena menyakiti mereka lima tahun lalu dan merin
rnya berani berjalan ke Aldric. "Kenapa kau melakukan semua in
ku ingin... menebus semuanya. Untuk
t. "Terlalu lambat,
au, aku akan menunggu. Aku bisa sabar. Aku tidak akan memaksa
Ia tahu hatinya mulai terguncang. Ia tahu-bahwa cinta lama tidak pern
ur di pangkuan Keira, ia menata
ih. "Kenapa dia masih bisa membuat
tidak akan bisa dihindari. Dan badai itu akan menguji cinta, kesabaran, dan keputusan
dari luar, saat ia berlari mengejar burung merpati yang beterbangan di halaman. Keira duduk di kursi mak
ra jelaskan. Beberapa hari terakhir, Aldric tampak lebih sabar, lebih lembut, dan yang paling penting-tidak mengintimid
duli?" gumamnya. "Dia sudah pergi lima tahun, dan
Liam bermain bola dengan teman-temannya. Ia membawa tas kecil beri
amnya. "Aku harus sabar. Aku har
a. Aldric merasakan sakit di dadanya-lima tahun lalu, ia meninggalkan Keira dan Liam tanpa alasan y
laman pertama. "Besok aku akan memberikan ini kepad
ak langsung. Ia menaruh buku di halaman rumah mereka, di dekat kota
aman buku dengan ilustrasi warna-warni. Tidak ada catatan,
ang langsung melompat. "Buk
begitu, Nak." Ia merasa hatinya tak sengaja berdebar. I
. Ia menjadi sosok bayangan yang hadir tanpa terlihat, membantu Liam dari ja
sihkan lemari tua, ia menemukan surat lama dari Aldric yang tak pernah i
ohku, setiap kepergianku, bukan karena aku tidak peduli, tapi karena aku takut gagal menjadi pria yang layak untukmu. Aku berharap su
karena dingin dan egois. Ternyata, ia salah. Ia menyimpan luka karena salah paham. Dan kini
ahuan Keira. Anak itu begitu senang, melompat-lompat, mengejar ombak, da
n?" tanya Liam sambil menunjuk
lan. Ia menatap Liam lebih lama, menc
. Ia marah karena Aldric berani mendekati Liam tanpa izinnya, tapi hatin
" gumamnya. "Kenapa aku
hkan belajar menghitung. Ia sabar, lembut, dan tidak pernah memaksa. Setiap kali Liam berhasil, Aldric tersen
yang baru saja membantu Liam naik sepeda. Pria itu terhenti, menatapnya seb
am Keira, menunduk. "Dia sudah membuatku terluka
memiliki kesempatan kedua. Namun kesempatan itu rapuh, karena Keira masih penuh dendam dan curiga. Ia ha
Aldric menuli
dari hidup Liam, dan berharap suatu hari ia bisa menerima aku kembali. Aku
erasa sedikit tenang, mesk
menyiapkan warisan yang sebenarnya ditujukan untuknya-bukan untuk pihak lain. Ia menyadari bahwa lima tahun lalu, Aldric sebenarny
an selama ini bukan sepenuhnya dari Aldric. Dan rasa benci yang selama ini ia
tetapi tetap memberi ruang untuk Keira. Keira, di sisi lain, semakin sulit meno
ric dengan wajah berseri-seri. "Om,
r. "Hebat sekali, Nak
ingin berlari menghampiri Aldric, memeluknya, dan menangis karena rindu. Tapi
p Keira, lalu menatap Aldric bergantia
ih dari sekadar teman. Keira merasa dunia berputar di sekelilingnya, hatinya berdeb