Tersenyumlah, Aku Akan Membalasmu
kesendirian yang menekannya. Alya duduk di sofa ruang keluarga, memeluk lututnya, menatap ke luar jendela yang menampilkan taman luas di
sebenarnya menunjukkan sisi hangat dan perhatian. Rafly bukan pria muda, tapi perlahan Alya belajar menghargai sikapnya, caranya m
uat, Alya," bisiknya pelan, suaranya hampir tak terdengar. Namun di hatinya, keraguan dan rasa takut te
jawabnya. Tangannya menelusuri tumpukan surat kontrak, laporan keuangan, dan dokumen properti. Semua itu membuat kepala Alya berdenyut. Ia belum siap untuk du
ntu membuyark
" pangg
membuatnya terlihat elegan dan berwibawa. Alya segera mengenalinya dari berita sosial dan lingkaran bisnis: Kael
senyum tipis yang penuh misteri. "Aku data
perasaan campur aduk. "Silakan duduk, Pak Kael. Sila
sar yang harus segera diselesaikan. Investasi Rafly di beberapa perusahaan baru-baru ini menghadapi kerugian besar akibat ke
a pun untuk menyelamatkan semuanya," katanya terb
itu. "Itulah alasanku datang. Aku bisa membantumu,
nya curiga.
enyelamatkan semua aset, mengamankan perusahaan, dan menjaga reputasimu. Tapi
ak? Bagaimana bisa ia menjalani itu di tengah luka yang baru saja ia alami?
ra Alya terdengar ragu, campuran
tertentu. Semua properti, bisnis, dan asetmu akan aman selama kontrak ini berj
ku tidak tahu... Ini terde
t yang ditinggalkan Rafly bisa jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kau ta
kehilangan semua yang Rafly tinggalkan. Ia mencintai Rafly, tapi kini kenya
untuk menyelamatkan semuanya... aku set
di atas meja. "Keputusan yang bijak. A
menghadiri rapat bisnis, dan mempelajari seluk-beluk dunia yang sebelumnya tidak pernah ia sentuh. Kael
cul dengan kuat. Ia merindukan perhatian, senyum, dan kata-kata hangat Rafly. Kini, ia berada di dunia yang sama sekali bar
rumahnya. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga dari taman yang
ngnya, duduk tanpa permisi. "Kau
"Aku... masih mencoba menerima semuanya. Rasanya seperti aku ke
mengerti... Rasanya berat. Tapi kau tidak sendiri. A
ang hampir jatuh. "Aku... tidak t
kan melewati ini bersama. Jangan khawatir tentang masa depan yang
ahan tumbuh. Kael bukan Rafly, tentu saja. Tapi ada ketenangan dalam cara Kael memandang dan menemaninya. Sem
lama dari biasanya. Kael tersenyum samar, menatap balik. Dalam sekejap, suasana menjadi canggung, tetapi tida
k tentang dunia bisnis," gumam Alya
an membantumu belajar. Tidak ada yang perlu kau
dupnya baru saja memasuki babak baru. Babak di mana ia harus belajar menjadi wanita tangguh, menghada
i hatinya masih penuh luka, dunia tidak akan menunggu. Setiap langkah harus
arnya, menenangkan diri. "Aku harus bertahan. Untuk Rafly... untuk
lya tahu, perjalanan ini baru dimulai, dan tantangan yang menunggunya akan jauh